"
Mari kita nggak usah ketemu lagi.
"
"Emang kenapa, Bi?" mata Nathan membulat.
"Mata Den kemasukan apa waktu berenang tadi?" nada suara bi Imah terdengar khawatir.
Nathan menggeleng cepat. "tadi enggak kenapa-napa kok."
"Mata Den merah, berair, terus hidungnya juga merah," cerita bi Imah. "jangan-jangan den Nathan sama kayak Bapak ya?"
"Sama apanya?"
"Den Nathan alergi cokelat!"
(* ̄︶ ̄*)
"Uuh, Alicia kenyang," Alicia mengusap perutnya. Ia menoleh ke kakak laki-lakinya itu.
"Masih ada sisa Kak, brownies-nya," kata Alicia. Nathan terdiam. Ia memandangi kotak brownies yang bersisa setengah di tangannya. Ia tidak mau membuat wajahnya seperti badut di mall seperti sekarang.
"Emm.." gumam Nathan. Ia berpikir. Ia tidak mau mengecewakan Alicia. Tapi.. ia tidak mau bersin-bersin tanpa henti di mall seperti sekarang.
"Lama lo. Sini gue yang makan." brownies dari tangan Nathan berpindah begitu saja. Nathan langsung menoleh kemana tangan tadi yang mengambil brownies-nya.
Cewek itu membuka kotak itu. Ia mengambil pisau kecil yang sudah disediakan dan memotongnya menjadi bagian kecil. Lalu ia melahapnya begitu saja.
Nathan nggak bohong. Ia terkejut. Ia berusaha memasang wajah sedatar mungkin. Ia menggandeng Alicia dan bergerak menghampiri cewek itu.
"Lo nongol dimana-mana ya," ucap Nathan tak berdosa. Padahal jelas-jelas cewek itu yang menolongnya.
"Gue bingung mau manggil lo apa." Nathan berpikir. "gimana kalo... cewek rese?"
Cewek di depannya mendesis. Ia menghentikan kunyahannya. "mentang-mentang holkay lo. Nggak usah buang makanan seenak jidat."
Nathan melirik jam di pergelangan tangannya. Ia menoleh ke orang yang berada di genggamannya sekarang.
"Kak, Alicia ngantuk. Mau pulang," tutur Alicia. Nathan mengangguk cepat lalu ia menoleh ke cewek di depannya itu.
"Lo tunggu di sini. Gue mau nganterin adek gue ke Papa," kata Nathan cepat. Gadis itu hanya mengangguk.
"Gimana dia bisa nggak mau makan brownies segini enaknya ya? Ini lidah gue yang rasa missqueen atau emang brownies-nya beneran enak?"
(* ̄︶ ̄*)
"Nathan mau balik ke mall lagi Pa."
"Mau ngapain?" tanya Gino sambil menyampirkan jasnya ke pundak Alicia. Jelas saja itu membuat Alicia terlihat tenggelam di dalam jas berukuran besa itu.
"Nathan ketemu orang yang Nathan kenal," ucapnya singkat. "nanti pulangnya tinggal pakai ojek online."
"Ya sudah, hati-hati. Jangan malam-malam. Besok sekolah."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cold Rich Boy
Romance#53 in Coldboy -19 Maret 2019 #924 in Romansa -19 Maret 2019 #804 in Romansa -14 Juni 2019 #788 in Coldboy -10 Juli 2019 #490 in Coldboy -11 Juli 2019 Nathanael Januar Prasetyo. Tipikal cowok idaman semua kaum hawa di SMA Saturn. Sikapnya dingin bis...