**
Sinar mentari pagi mulai masuk dari balik jendela kamar.  Membuat sang pemilik kamar pun terbangun
Hari ini adalah hari sabtu.  Dimana setiap hari sabtu sekolah aqila libur. 
Ya, sekolah itu hanya bersekolah lima hari saja.
Entah apa yang harus di lakukannya pada hari weekend ini, ia pun mulai bangun dan bergegas ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya

Setelah selesai mandi, ia keluar meninggalkan kamarnya dan pergi menuju ruang makan.  Ia akan menyantap sarapan pagi nya

" Ini non sudah ada nasi goreng kesukaan non " Ucap mba minah dengan sopan

" Makasih ya mba, mama sama papa kemana?  " Tanya aqila

" Tuan sama nyonya sudah pergi dari pagi non.  Namun, tidak satu mobil non " Jawab mba minah

Oh.  Cuman kata itu yang di keluarkan oleh aqila.  Iya mengerti bahwa orang tuanya berbeda kantor dan berbeda urusan. 

" Mba minah udah makan?  " Tanya aqila

" Belum non, nanti saya makan di belakang non " Jawab mba minah

" Mba makan disini aja temani aku makan.  Ayo mba duduk lalu kita makan " Ucap aqila

Mba minah akhirnya duduk bersama aqila dan mulai menyantap makanannya.
Mba minah seperti nya tahu dan mengerti betul posisi aqila.
Sudah 3 tahun ia bekerja di keluarga ini.  Sudah 3 tahun juga ia menemani aqila yang selalu merasa sendiri. Ia juga yang selalu menyemangati aqila. Ia tahu bagaimana keluarga ini terhadapnya.  Ia tau aqila hanya membutuhkan perhatian dari kedua orang tuanya yang sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Setelah makan aqila pun pergi dan berpamitan kepada mba minah.  Ia akan pergi ke taman yang sering ia kunjungi

15 menit pun aqila telah tiba di taman tersebut. 
Ia memutuskan untuk duduk di kursi taman itu

Tampak di ujung sana, ada seseorang yang sedang berjalan menghampiri aqila
Ya, dia adalah alan

" Ngapain disini  " Ucap alan dingin

" Eh kak alan " Jawab aqila mengangkat kepalanya yang sedari tadi memainkan ponselnya

" Gue cuman duduk aja di taman,kakak ngapain disni? " Ujar aqila

" Lari pagi. Gue bukan cuman sekedar duduk aja.  Membuang buang waktu " Jawabnya dingin

Aqila mengerutkan keningnya
" Yaudah kalau mau lari yah lari aja gausah sindir sindir " Ucap aqila kesal

" Kok lo ngerasa?  " Ucap alan

" Lo barusan bilang gitu " Ujar aqila

" Yasudah gue mau lari dulu " Ucap alan meninggalkan aqila sendirian

" Masih pagi ngerusak mood gue lo " Ucap aqila kesal

Aqila pun kembali sibuk dengan ponselnya. Memilih untuk mendengar kan lagunya dari pada harus memperhatikan alan yang sedang berlari tak jauh darinya

Tak lama kemudian, alan pun kembali menghampiri aqila. Hanya saja kali ini alan membawa 2 botol minuman.

" Nih buat lo " Ucap alan sambil memberi sebotol minuman

" Tumben, makasih ya " Ucap aqila sembari menerima minuman tersebut

" Lo ga pulang? " Tanya alan

" Ini mau balik tapi lo nyamperin lagi " Jawab aqila terkekeh

" Bilang aja lo nunggu gue bawaiin minum buat lo " Ujar alan

" Gue bisa beli sendiri kali " Ucap aqila kesal, lalu bangkit dari kursi taman dan bergegas meninggalkan alan

Namun, baru saja melangkah aqila merasakan ada tangan yang menghentikan langkahnya.

" Rumah lo dimana?  " Tanya alan

" Ga jauh dari sini kok " Ujar aqila

" Yaudah gue anter " Ucapnya dingin sambil berjalan lebih dulu meninggalkan aqila

Aqila pun mengikuti alan dan menaiki motor alan.  Alan seperti nya bukan orang biasa.  Dia anak orang kaya, terlihat dari motor yang ia gunakan. 
Aqila dan alan pun lalu meninggalkan taman tersebut

15 menit pun motor tersebut tiba di pekarangan rumah aqila
Alan pun melihat rumah aqila.  Cukup luas namun sederhana. 

" Makasih yaa,ga mau masuk dulu? " Ucap aqila sembari menawarkan

" Iya sama-sama, lain kali aja deh.  Badan gue udah lengket banget.  Nanti gue akan sering kesini kok.  Gue jalan dulu " Ucap alan sambil meninggalkan pekarangan rumah aqila

Aqila pun berjalan memasuki rumahnya.  Ia menaiki anak tangga dan masuk ke dalam kamarnya. 
Ia rebahkan tubuhnya di atas kasur tersebut, sambil memikirkan seseorang yang baru saja mengantarnya pulang. 

" Apa maksudnya ia akan sering ke rumah ini?  Ah sudah lah kenapa harus mikirin dia sih " Ucap aqila kesal

Aqila lebih memilih terlelap dalam tidurnya.  Dan melupakan kejadian yang baru saja ia alami itu

A little Strong Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang