10

31 2 0
                                    

**
Sinar mentari pagi hari mulai terpancar,  memasuki di balik jendela kamar gadis tersebut.
Merasa terganggu dan enggan untuk beranjak dari tempat tidurnya
Pasalnya hari ini masih hari weekend.  Hari minggu adalah hari malas-malasan untuk gadis tersebut
Pukul 08: 00,masih terlalu pagi untuk beranjak

Tok tok tok

Aqila POV

" Non, apa non sudah bangun?  " Ucap mba minah dari belakang pintu itu
Yap, mba minah lah yang sedari tadi mengetuk pintu tersebut

" Bentar lagi mba baru aku bangun " Ucap ku malas

" Di bawah ada temannya mba " Ucap mba minah

Aku pun membulatkan mataku. Tersentak kaget dengan ucapan mba minah. 
Siapa yang datang ke rumah sepagi ini, bahkan aku juga tidak ada janji bersama teman - temanku
Aku pun bergegas ke kamar mandi, dan melakukan ritual mandi

Setelah selesai mandi, aku menggunakan baju santai ala anak rumahan lalu keluar menuruni anak tangga yang ada di rumah ini. Aku menghampiri siapa yang sedang bertamu pagi ini

Aku pun terkejut. Pasalnya tamu yang datang sepagi ini adalah Alan.  Bagaimana bisa ia tidak memberitahu ku sebelumnya

" Ekhem,maaf lama.  Ada perlu apa lo kesini?  " Tanya ku

" Ga sopan banget sih lo, gue tamu lo dan gue juga kakak kelas lo " Ucap alan

" Yayaya kak alan ada keperluan apa?  " Ucapku dengan lembut namun terpaksa

" Gue mau ngajak lo jalan " Ucap nya dingin sembari melihat foto - foto yang berada di ruangan tersebut

" Males ah gue mau tidur lagi.  Lagian kita ga punya janji sebelum nya " Ucapku

" Gue ga Terima penolakan, cepat ganti baju loh atau gueeee......" Ucap alan intens

Seperti mengerti maksud alan akhirnya aqila berlari bergegas ke kamarnya.  Sembari merasakan bulu badannya merinding dengan perkataan alan tadi

15 menit kemudian aqila pun kembali turun menghampiri alan yang sudah menunggu

" Udah ayo " Ucap aqila

Tanpa berkedip sedikitpun alan terpesona melihat kecantikan aqila.

" Jadi jalan ga sih?  Atau cuman merhatiin gue doang?  Gue tau gue cantik " Ucap ku terkekeh

" Apaan sih lo gr banget, yaudah ayo " Ucap alan meninggalkan ku

Aqila dan alan pun meninggalkan pekarangan rumah dan mulai menelusuri jalanan. 

*
30 menit menempuh perjalanan pun akhirnya tiba di salah satu tempat yang cukup membuat aqila terkagum. 
Hamparan pepohonan yang hijau, serta pemandangan yang nampak indah di lihat dari ketinggian ini

" Kak ini kita dimana kok keren banget sih " Ucap aqila kagum

" Hehehe bagus kan, lo suka ga?  " Tanya alan

" Iya suka kok, ternyata lo bisa juga nyari tempat yang bagus gini " Ujar aqila kagum

" Lo orang pertama yang gue bawa kesini " Ucap alan

" Masa sih ga yakin gue " Ucap aqila

" Yaudah sih gue ga butuh lo percaya " Ucap nya dingin

1 jam menikmati indahnya pemandangan ini sambil berbincang dan bercanda tawa, membuat perut kedua insan ini berbunyi

" Gue laper " Ucap aqila

" Yaudah ayok kita makan " Ucap alan sembari menggandeng tangan aqila
Betapa terkejutnya aqila dengan perlakuan alan. 
Hatinya seperti di pompa dengan kencang, membuat pipi nya menjadi merah merona

20 menit, akhirnya mereka tiba di tempat makan yang berada di pinggiran jalan

" Gapapa kan kita makan di pinggir jalan?  " Tanya alan

" Gapapa kok gue senang malahan makan di pinggiran jalan " Jawab aqila

" Gue kira lo ga suka makanan beginian, mungkin aja lo lebih tertarik dengan restaurant mahal " Ujar alan

" Ckckc ngabisin duit tau kalo kayak gitu.  Selagi ada yang murah, dan enak kenapa harus kesana coba.  Mending duit nya lo pake untuk hal yang lebih berguna ketimbang harus makan di tempat yang mahal " Ucap aqila

Alan pun tersenyum melihat aqila. 
Alan merasakan bahwa sosok aqila sangat lah berbeda dengan gadis pada umumnya. Ia kagum dengan kepribadian aqila. 
Entah perasaannya untuk selalu melindungi dan selalu berada untuk aqila pun semakin kuat

30 menit kemudian, akhirnya alan dan aqila memutuskan untuk pulang ke rumah. Pasalnya alan tertarik dengan cerita aqila.  Aqila mengatakan bahwa di rumah nya ada PS, alan pun bersemangat ingin main ke rumah aqila

Aqila dan alan pun meninggalkan tempat makan tersebut.  Kemudian kembali menelusuri jalanan yang sangat ramai ini

Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk tiba di rumah aqila. 
Alan pun mengikuti dari belakang dan masuk ke dalam rumah aqila

" Mau minum apa lo kak?  " Tanya aqila

" Apa aja deh yang dingin " Ujar alan

" Mba minah boleh minta tolong buatkan minum?  " Tanya aqila sopan

" Tentu non " Jawab mba minah tersenyum lalu meninggalkan kedua sejoli ini di ruang keluarga

" Bentar yaa gue ke atas dulu ,mau ganti baju soalnya.PS nya ada disitu di buka aja " Ucap aqila
Meninggalkan alan yang berada di ruang keluarga

" Oke deh " Ujar alan

Alan POV

Aku melihat sekeliling rumah ini.  Luas dan sederhana.  Namun, mengapa cuman 2 orang yang tinggal di sini?  Kemana orang tuanya?  Aku pun terus bertanya dalam batinku

" Silahkan den di minum " Ucap mba minah yang meletakkan minuman di atas meja

" Eh Iya mba makasih ya. Mba boleh nanya ga? " Ucap alan

" Iya boleh den " Jawab mba minah

" Kalo boleh tau kemana orang tua aqila?  Kok gak keliatan? " Tanya alan

" Orang tua non aqila sibuk bekerja den. Mereka jarang berada di rumah, oleh sebab itu non aqila selalu kesepian dan merasa sendiri, di tambah lagi non aqila adalah anak tunggal den. Mba sering kasihan dan prihatin dengan non aqila.  Tapi non aqila itu adalah anak yang kuat.  Dia mampu menyembunyikan kesedihan nya. Kalo gitu mba ke belakang dulu mau menyiapkan makan siang" Ucap mba minah

" Oh gitu ya mba, makasih yaa mba " Ucap alan

Alan pun terdiam, dan merenung akan aqila.  Bagaimana tidak ia sering kali melihat aqila di sekolah tampak  bahagia tanpa adanya kesedihan sedikit pun.  Ia tidak pernah menunjukkan kesedihan itu

" Sekarang gue tahu, gue akan selalu ngelindungin lo.  Gue akan selalu ada untuk lo.  Gue akan selalu nemenin lo biar lo gak pernah merasakan kesepian " Ucapku lirih

Tak lama kemudian, aqila pun menurinin anak tangga.  Pertanda ia sudah selesai berganti baju.  Cukup lama, namun tidak masalah.  Setidaknya alan sudah mengetahui tentang aqila dari mba minah

" Kok ga lo nyalaiin PS nya, katanya mau main kak "  Ucap aqila heran

" Gue nunggu lo, lagian gue masih menikmati minuman yang di buat mba minah " Ujar alan yang kemudian bangkit menyalakan PS tersebut

" Taruhan yuks?  " Ucap ku

" Ayok siapa takut " Ucap aqila bangga

" Oke,  kalo gue kalah gue bakal nurutin kemauan lo " Ucapku

" Beneran lo?  " Ucap aqila tak percaya

" Iya beneran.  Tapi kalo lo yang kalah lo harus ngikutin kemauan gue dan janji sama gue " Ucap alan

" Janji apa?  " Tanya aqila

" Jangan pernah bersedih dan merasa sepi lagi.  Lo harus bahagia.  Jangan pernah menyembunyikan luka yang lo rasain " Ucap alan

Aqila terkejut dengan perkataan alan.  Bagaimana ia bisa tahu tentang dirinya.  Aqila pun mengangguk pelan kepada alan.  Alan pun tersenyum sembari mengacak rambut aqila

A little Strong Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang