Arti Cinta ~ 1

20.4K 670 16
                                    

Telah lama Arti menghilang, tapi cintanya masih bertakhta dalam benak Lazio. Senyuman manis yang selalu menghias bibirnya menjadi candu. Tak mudah bagi Lazio melupakan. Perempuan yang dicintainya itu entah di mana. Kata orang-orang dia telah mati, tapi jasadnya tak ditemukan. Lazio tak akan percaya. Baginya, Arti masih hidup.

Lazio tak bisa berdiam diri. Karena pikirannya akan terpenuhi oleh bayangan Arti. Laki-laki beralis tebal itu selalu terkenang masa-masa saat bersama kekasihnya. Mereka dipertemukan di Universitas Melborne. Awalnya begitu sulit bagi Lazio mendapatkan hati Arti. Dia tak pupus harapan. Usahanya membuahkan hasil. Arti menerimanya meski sekadar menjadi sahabat. Tidak masalah bagi Lazio. Selalu berada di samping Arti sudah cukup baginya.

Kebahagian melengkapi hari seorang Lazio, akhirnya Arti menerima pernyataan cinta itu pada tahun ketiga persahabatan mereka. Tak mau menyia-nyiakan waktu dengan pacaran, Lazio melamar Arti. Meski saat itu kuliahnya belum tuntas. Dia tak ingin membuat ibunya kecewa jika khilaf berbuat lebih saat pacaran.

Keluarga Lazio menyambut baik keinginan sang anak untuk menikah muda. Berbeda jauh dengan keluarga Arti. Mereka terpaksa menerima keputusan itu. Ayah Arti kecewa atas keinginan sang anak. Dia ingin Arti menyelesaikan pendidikan dan bekerja, bukan menikah di usia muda.

Semua persiapan pernikahan dikerjakan keluarga Lazio. Tibalah hari yang dinantikan. Namun, senyuman Lazio terganti oleh kesenduan. Laki-laki itu terempas dalam keterpurukan kala mempelai perempuan tak kunjung hadir.

Saat kesadarannya kembali ke masa kini, Lazio menggebrak meja kerjanya. Dia tak ingin hidupnya nelangsa. Hari-hari selalu dihabiskan dengan kerja dan kerja hingga larut malam. Dengan kesibukanlah Lazio mengenyahkan bayang-bayang masa lalu menyakitkan tersebut.

Hari sudah sore. Pintu ruangannya terbuka. Saudaranya Amarillys masuk dengan langkah cepat. Gadis itu duduk di meja kerja sang kakak.

"Temani aku dong, Kak."

"Ke mana?"

"Nonton."

"Engkak, Illy."

"Kalau Kakak nggak mau, aku ajak gebetan aja, deh."

"Jangan pacaran. Baik, Kakak temani."

Kisah pahitnya masih menyisahkan luka mendalam. Lazio tak ingin adik-adiknya merasakan hal yang sama. Cukup kisahnya saja. Kini dia membenarkan ucapan ibunya. Cinta pada sesuatu yang belum halal itu tak pantas disematkan.

Amarillys pamit ke toilet. Setelah mengantre tiket, Lazio berjalan pelan sembari membalas pesan ibunya. Karena tak melihat ke depan, dia menabrak seorang perempuan. Barang-barang perempuan itu terjatuh berantakan. Perempuan itu berteriak histeris. Matanya membelalak menatap tajam ke arah Lazio. Sementara Laki-laki itu pun tercengang. Gejolak di dalam dadanya berkecamuk. Di depannya kini berdiri seorang perempuan yang selama ini dinantikan.

"Arti!" panggilnya pelan. Perempuan itu berdecak.

"Artinya lo harus ganti barang-barang gue yang rusak."

Suara perempuan itu meninggi. Zio ragu kalau perempuan di depannya adalah Arti. Wajah mereka memang sama persis. Namun, Zio tahu bagaimana Arti bersikap. Kekasihnya itu lemah lembut. Cara berpakaian pun berbeda dengan perempuan urakan yang berdiri di depannya kini.

"Woe! Gue nyuruh ganti, bukan bengong."

"Siapa namamu?" Zio mengacuhkan amukan perempuan itu. Dia ingin tahu kenapa wajahnya mirip Arti. Mungkin Arti mengalami kecelakaan, lalu geger otak dan amnesia.

"Apa itu penting?"

"Penting. Aku akan mengganti semua barang-barang yang rusak ini. Asalkan kamu mau ikut denganku."

Detik berikutnya Zio meringis. Perempuan itu menonjok perutnya.

🍂🍂🍂

Pindah ke KBM App Akun NiraniaSweet

(Bukan) Istri Bayangan (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang