5

1.4K 83 9
                                    

Dengan baju merah dan celana jeans, Rara sudah siap untuk pergi. Sebenarnya antara niat gak niat untuk berangkat bertemu Irwan.

"Kak, ayo berangkat! Udah telat nih!" Teriak Rara sambil menuruni anak tangga

"Yaudah sih"

Rara meminta Uwan untuk mengantarnya. Dalam perjalanan Rara tak banyak bicara.

"Ngebet banget mau ketemu Irwan" ucap Uwan masih fokus kejalanan

"B aja" Rara hanya menatap keluar jendela mobil. Seperti nya cuaca agak mendung, ia berharap hujan tak turun.

Raa.. Tunggu gue yaa, gue agak telat mungkin kesana nya

Rara menerima pesan dari Irwan lalu tersenyum singkat

Iya kak

Akhirnya mereka sampai di pasar malam itu yang cukup ramai. Rara membenarkan rambutnya dan menggendong tas lalu keluar.

"Mau gue tungguin sampe Irwan dateng?" Ucap Uwan

"Gak usah, lo pulang aja, orang tua gak boleh keluar malem" Ucap Rara dengan sikap santai

"Dasar bocah! Bye!" Balas Uwan sambil menutup kaca mobil. Hitungan detik mobil Uwan sudah menjauh dari Rara.

Rara berjalan kecil dan mencari tempat duduk. Jam sudah pukul setengah 8 lebih dan langit masih tidak bersahabat malah semakin mendung. Rara terus berdoa agar tak hujan.

~~~~~~~~~~

Disisi lain, Afisan sedang bersama sang Primadona sekolah Ical, Ali, dan Denis. Mereka sangat mudah akrab.
Ical membawa Afisan keliling Jakarta, dari PIM, tmpt nongkrong, dan terakhir pasar malam.

"Lo gak punya temen cewe gitu san?" Tanya Denis

"Punya, Rara Selfi sama Putri" Ucap Afisan dengan satu tarikan nafas. Denis melengos dan membuang nafas berat

"Itu udah bosen, siapa kek gituu terus kenalin ke gue" Ucap Denis uang memdapatkan jitakan dari Ali

"Jomblo akurat sihh, cari ntar di pasar malam" timpal Ali

Belum juga sampai, hujan sudah turun dan mobil Ical berhenti di pinggir jalan.

"Jadi gak nihh?" Tanya Ical tanpa melepas pandangan dari jalanan yang hujan

"Gak! Ntar gue sakit, terus periksa, ngabisin uang borr!" Ucap Denis yang lagi lagi di jitak oleh Ali dan ditambah Ical. Afisan yang melihat mereka hanya tertawa pelan.

"Yaudah pulang, tapi lewat di depan pasar malam siapa tau dapat cabe" Ucap Denis sambil bersedekap.

"Cabe? Kenapa nak cari cabe?" Tanya Afisan dengan polosnya. Tawa ketiga cowok itu meledak, Afisan hanya memasang wajah bingung

"Tak de ape ape lahh" Ucap Denis dengan logat Melayu. Afisan hanya mengangguk.

Mereka sudah lewat di pasar malam itu, dan hujan tambah deras. Tiba tiba perasaan Afisan tak enak. Pikirannya gelisah.

"Ehh gila tuhh cewek, hujan2nan gini" ucap Ical membuat Ali Afisan dan Denis menatap kedepan. Afisan merasa kenal dengan orang itu.

Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang