9

1.1K 80 13
                                    

Rara dan Afisan sedang berada dirumah mewah milik sahabat Rara, yaa dia adalah Tasya.
Rara melihat motor Putri yang terparkir di garasi Tasya.

"Kamu beneran gak mau masuk?" Tanya Rara pada Afisan

"Lain waktu yaa.. Ada urusan hari ini" Afisan tersenyum melihat Rara yang cemberut.

"Yaudah.. Aku masuk yaa" Rara berbalik lalu akan pergi namun belum melangkah tangan Rara dipegang oleh Afisan.

"Senyum buat akuu" ucap Afisan sambil memegang kedua tangan Rara.

"Mulut Rara lagi kaku" Rara masih memasang wajah kesalnya.

"Seriusss?"

Afisan mendekat kan tubuh nya hingga jarak antara dirinya sangat dekat. Wajah Afisan mendekat hingga hidung mereka saling bersentuhan.

'Jantung mulai gak normal' batin Rara.

Afisan menatap Rara dalam. Lalu tersenyum menggoda membuat Rara gugup

Huffh!

Afisan meniup wajah Rara. Nafas mint itu memenuhi kepala Rara.

"Byee cantik! Nanti aku jemput yaa" ucap Afisan tanpa dosa lalu menaiki motornya dan pergi dari hadapan Rara.

"Afisannn! Bujuk kek, main pergi aja!" Jerit Rara sambil melangkah masuk rumah Tasya dengan raut muka yang kesal.

Rara langsung masuk kekamar Tasya tanpa bicara apapun dan langsung merebahkan dirinya di ranjang hello kitty Tasya.

"Napa ni orang?" Selfi melihat Rara yang kesal.

"Udah sembuhh lo?" Tanya Putri sambil memakan camilan.
Namun Rara tetap diam sambil memainkan ponselnya.

"Ni anak punya mulut gakk?" Selfi kembali melihat layar tv. Tasya menghampiri Rara.

"Lo kenapa?" Tanya Tasya namun Rara masih diam dan sibuk memainkan hp. Tasya heran dengan sifat Rara yang seperti ini. Dengan gerakan cepat Tasya mengambil hp dari genggaman Rara.

"Balikinnn!" Rara berusaha mengambil hpnya dari tangan Tasya namu tetap tidak bisa

"Sejak kapan lo bisu?"

"Rara gakpapa syaa!" Akhirnya Rara dapat merebut hp nya. Tasya hanya pasrah dengan sahabatnya itu.

Hp Rara mendapat notif yang nadanya keras memenuhi kamar Tasya.

"Kecillin dong nada dering loo, selain bisu lo juga budek yaa raa" Putri menggeleng lalu mengalihkan kan pandangannya dari Rara
Rara hanyam menyengir melihatkan deretan giginya.
Sebuah pesan suara masuk lalu Rara segera membukanya.

Mulutnya masih kaku tak.. Mukanya masih cemberut yaa.. Perlihatkan senyum indah mu itu.. Biar pelangi malu dan bunga jadi sayu. Ini kalimat akhir yang wajib dan harus ada saat kita ngobrol.. Afisan sayang Rara.

Rara berteriak keras yang membuat Tasya Putri dan Selfi menutup kuping nya. Lalu kembali menggerakkan jarinya di layar hp.

Senyum kokk! Nanti jemput kesini jam 7 yaa..  Kamu sayang Aku

Rara tiba tiba duduk di antara Putri dan Selfi dan membuang hpnya di ranjang dekat Tasya. Mukanya tak sekesal tadi kini ia lebih banyak senyum membuat Selfi dan Putri heran.

Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang