13

2.3K 324 1
                                    






Jaemin termenung dalam kesendirian. Seakan tak tahu bagaiamana caranya marah dan menangis. Ia hanya terdiam dan berfikir apa yang akan terjadi selanjutnya.

Kini Haechan tahu bahwa dirinya ini menyukai kekasih sahabatnya itu. Haechan tak mempercayai dirinya lagi, dunia seakan-akan menekan dirinya dan mengatakan bahwa dirinya menjadi seperti Haechan. Itu menyakitkan.

Jaemin adalah Jaemin.

Mungkin segala style yang ia kenakan sama dengan style yang Haechan kenakan, namun itu bukan berarti Jaemin menjadi Haechan. Jaemin mengenakan style yang sama dengan Haechan karena dirinya dan Haechan telah bersahabat sejak lama. Mengapa tak ada yang memikirkan hal itu?

Jika dua orang selalu bersama maka segala kesukaan mereka juga akan sama. Jaemin menukai pizza, maka Haechan juga. Jaemin suka warna putih, Haechan juga suka.

Mengapa tak ada seorangpun yang mengatakan bahwa Haechan menjadi dirinya?

Mengapa semua orang terus mengatakan bahwa Jaemin menjadi Haechan?

Apa karena Haechan yang lebih duluan menyukai Mark dan Haechan berstatus sebagai kekasih Mark?

Apakah karena Jaemin selalu mengalah demi membuat Haechan bahagia?

Apakah karena Jaemin yang tak memiliki ayah membuat semua orang memandang dirinya sebelah mata!?

Jaemin benci ini. Sungguh.

______

"Jaemin" panggil sang mommy.

"Ya Mom?" Jaemin segera melangkahkan kakinya menuju lantai bawah dan matanya langsung menatap sesosok pria yang tengah menggenggam erat tangan mommynya.





"He's your father"




"Mr. Changmin?"






i want youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang