#BAG9

645 28 1
                                    

Sivia memikirkan ucapan Gabriel. Apakah iya dia menyukai Alvin, tapi dia bemar-benar takut Alvin pergi.

Sivia menggelengkan kepalanya."nggak.. Nggak yang khawatir sama Alvin kan bukan cuma gue. Ify juga, padahal dia pacar Rio"

"Oke.... Iya ini khawatir karena gue sahabat Alvin. Fix!" Ujar Sivia bermonolog.

Gabriel mendesah pelan, akhir-akhir ini dia merasa sangat kosong. Ayah dan ibunya sibuk. Rio yang biasanya kemana-mana sama dia lagi seneng-senengnya bareng sama Ify, atau nggak pasti ngurusin Alvin, Cakka lagi sok misterius entah ngapain akhir-akhir ini. Katanya sih latihan band buat lomba. Dan Sivia, sungguh akhir-akhir ini dia jarang sekali Sivia pulang sama Gabriel. Padahal biasanya Sivia selalu nunggu di depan Gerbang atau nggak mendatangi ke kelasnya hanya untuk pulang bareng. Sekarang boro-boro. Dan hal itu membuat Gabriel yakin Sivia menyukai adik sahabatnya itu.

Setelah Gabriel bisa menghapus sepinya, akhirnya tamu tak di undang itu datang lagi.

"Gab.." Sivia menyentuh pundak Gabriel.

"Nglamun lo"

Gabriel menoleh "Lo ngapain di kelas gue"

"Gak papa pengen aja"

"Tumben.."

"Lo kenapa?" Tanya Sivia

"Kenapa apa?"

"Ya lo kenapa nglamun-nglamun gitu. Gak takut kesambet apa, asal lo tahu ya gab siang-siang tuh setan berkeliaran loh"

"Ya lo tuh salah satunya"

Sivia memukul gabriel pelan "resek lo"

Gabriel terkekeh melihat wajah Sivia. "Mau main gak? Ke timezone gitu"

"Lo keseringan janji sama gue"

"Kali ini serius, gue kangen tau main sama lo"

Gabriel berfikir sejenak. Menetralisir seluruh kata yang baru saja di dengarnya tadi.

Sivia menyenggol Gabriel dengan sikunya.
"Gimana"

Gabriel mengangguk. "Okedeh"

"Sip, gue balik ke kelas dulu deh. See you!"

Gabriel tersenyum, dan berharap dia tidak kecewa.

Bel pulang sekolah sudah berbunyi 30 menit yang lalu. Gabriel ada di depan gerbang menunggu Sivia, Gabriel kira Sivia akan menghampirinya seperti biasa. Karena tidak kunjung muncul akhirnya Gabriel memutuskan untuk menunggunya di gerbang depan.

"Gab, kok belum pulang"
Gabriel menoleh, dan ternyata itu Ify.

"Eh iya, nunggu Sivia nih. Katanya mau pulang bareng. Gue Line, SMS, Wasap, gak ada yang di bales" Jelas Gabriel.

"Loh Sivia udah pulang sama Alvin, sama Cakka juga. Tadi Alvin sesak nafas gitu, akhirnya dianter sama Cakka dan Sivia juga. Rio harus ke rumah sakit soalnya ambil Obatnya Alvin" Jelas Ify

Gabriel kecewa, dan menghela nafasnya "Kok gak bilang gue juga, Alvin gakpapa?"

"Gak tau juga"

"Yaudah gue pulang kalau gitu, mau pulang bareng sekalian fy?" Tanya Gabriel

"Gue masih ngurus proposal Donor darah, ati-ati dan makasih gab"

Gabriel melambaikan tangannya "sip!"

Sivia merasa resah selama di rumah, seperti ada yang tertinggal tapi Sivia tidak mengingatnya. Dia duduk di meja belajarmya sambil mengingat-ngingat.

RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang