"Ceritakan kepadaku apa saja yang ketahui tentang Kim Taehyung."
Jimin menghampiri Jihoon sore itu, di halaman belakang rumah neneknya. Jihoon sedang duduk santai sambil menggenggam erat handphonenya di tangan dan segelas minuman berwarna hitam yang diberikan es batu di dalamnya, mungkin cola atau es kopi.
"Ada apa? Kenapa tiba-tiba?"
"Aku ingin tahu." Jimin berusaha terlihat tenang, berusaha untuk terlihat bahwa ia baik-baik saja.
Pada nyatanya, tidak. Ia tidak baik-baik saja saat ini. Taehyung meninggalkannya, sekali lagi. Kali ini ia meninggalkan pesan, meminta maaf terlebih dahulu. Akan tetapi, tetap saja. Ia meninggalkan Jimin. Ia pergi tanpa menjelaskan apapun kepada Jimin.
Sudah tiga hari berlalu dan Jimin tidak tahu lagi bagaimana ia harus mengatasi emosi dan perasaannya. Ia merasa kesal, marah, tetapi pada ujungnya, ketika malam datang, ia terperangkap dalam perasaan rindunya kepada Taehyung.
"Apakah ia sudah meninggalkanmu?"
Skakmat.
Jihoon terkekeh. Ia menaruh minumannya di atas meja, kemudian menatap ke arah bangku kosong yang ada di sampingnya. Jimin menangkap maksud Jihoon, berjalan ke arah bangku kosong tersebut dan duduk, wajahnya tetap menatap Jihoon, menunggu penjelasan yang akan diberikan Jihoon.
"Aku sering menghabiskan liburan di Busan, Jimin. Kau tahu sendiri aku selalu kesini setiap liburan musim panas. Aku tahu Taehyung dua tahun yang lalu."
Berbeda dengan Jimin yang lebih memilih untuk menetap di Seoul selama liburan, tidak beranjak dari dari rumah dan kamarnya, Jihoon memilih untuk berlibur di Busan. Jihoon memiliki kepribadian yang terbuka, yang mampu membuatnya mudah untuk beradaptasi dalam keadaan apapun, mampu membuatnya merasa nyaman di setiap tempat yang ia tujui dengan setiap orang yang ia temui.
"Waktu itu aku pertama kali berkenalan dengan Daniel. Kau tahu kan siapa dia. Kebetulan waktu itu ia sedang patah hati. Mantan kekasihnya di musim panas yang sebelumnya, yang hilang entah kemana, kembali lagi ke Busan, tetapi tidak pernah mau mengklarifikasi mengenai apapun yang terjadi di antara mereka."
Jimin pernah bertemu dengan Daniel sekali, sebelum ia bertemu dengan Taehyung. Jihoon membawanya ke rumah waktu itu, ikut makan siang dengan keluarganya. Neneknya mengenal Jihoon, bercerita bahwa Daniel adalah satu-satunya teman Jihoon yang selalu datang menemui Jihoon ketika ia berlibur di Busan.
"Mantan kekasihnya bahkan dengan santainya mengatakan bahwa hubungan mereka sudah berlalu, bahwa ia tidak memiliki perasaan apapun kepada Daniel. Ia mengatakan bahwa ia menikmati waktu yang ia lalui bersama Daniel karena...seks."
Detak jantung Jimin berdebar lebih cepat. Ia menegak ludahnya sendiri. Ia merasa panik di setiap detik yang dihabiskannya menanti cerita yang dikatakan Jihoon. Merasa tidak siap untuk menerima fakta yang mungkin akan menyakiti dirinya sendiri. Kejujuran memang terkadang menyakitkan.
"Tidak hanya sampai disitu, mantannya itu memiliki kekasih yang baru, merasa tidak bersalah telah menyakiti Daniel. Beruntung saja Daniel bisa melalui semua itu dengan baik. Dia move on."
Jihoon meneguk minumannya, menyimpan handphonenya ke dalam saku celananya.
"Mantannya kembali melakukan apa yang ia lakukan terhadap Daniel. Ia menghilang lagi dan kembali di musim panas tahun berikutnya dan kembali mencari orang lain, meninggalkan yang lama. Di tahun ketiga aku menghabiskan liburan disini, sayangnya orang baru yang ia temukan adalah sepupuku sendiri."
Jimin bahkan tidak sadar bahwa ia menahan nafasnya dari tadi.
"Mantan kekasih Daniel, Kim Taehyung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberries And Cigarettes
FanficJimin tidak pernah menyukai musim panas. Jimin tidak pernah menyukai Busan. Apabila ia bertemu dengan Taehyung di Busan saat musim panas, masihkah ia akan membenci Busan dan musim panas? vmin lokal fic, terinspirasi dari lagu troye sivan - strawbe...