Chapter 18

3.7K 403 12
                                    























Taehyung menghela napas, ia sungguh bersyukur karena belakangan ini hidupnya terasa menyenangkan. Tinggal bersama dan menghabiskan waktu dengan kekasihnya.

Padahal Taehyung kira ia sudah kehilangan Yoongi, Taehyung merasa tak pantas lagi karena ia sudah banyak mengecewakan Yoongi. Tapi Yoongi yang datang sendiri padanya dan memintanya untuk mengulang semua dari awal. Taehyung kini berjanji, ia tak akan goyah lagi. Ia tak akan meninggalkan Yoongi demi kemauan orang tuanya lagi, ini semua Taehyung pelajari dari Yoongi.

Bukannya Taehyung belajar untuk durhaka pada orang tua, tapi Yoongi menyadarkannya bahwa semua orang berhak untuk bahagia dengan cara mereka masing-masing.

Taehyung tersenyum, merenggangkan tubuhnya sebentar lalu menyandar pada sofa. Taehyung menutup semua program yang baru saja ia selesaikan.

Asal kalian tahu, Taehyung bukanlah pengangguran yang sedang menumpang hidup pada kekasihnya. Ia lebih suka menyebutnya dengan program kerja di rumah. Lagipula pekerjaan Taehyung kini bukanlah di kantor, menjadi seorang bos. Kini ia hanya duduk di ruang tengah dan mengurus usaha yang selama ini diam-diam ia jalankan tanpa sepengetahuan keluarganya. Jadi ia tetap bisa hidup enak tanpa merepotkan kekasihnya.

Ah, rasanya Taehyung sudah gila, ia lagi-lagi tersenyum saat melihat wajah tertawa Yoongi yang menjadi background macbook nya. Ia menertawai dirinya karena selama ini bodoh, ia tidak menyadari bahwa kebahagiaannya adalah namja manis itu, Min Yoongi selalu jadi alasan utama kebahagiaan Kim Taehyung.

Taehyung melirik sekilas ke arah jendela yang menampakkan pemandangan langit senja, ia teringat bahwa Yoongi sangat menyukai langit. Yoongi bilang langit itu karya seni yang sangat indah. Taehyung terkekeh, kembali memandangi macbook nya. Wajah manis itu tercetak jelas di sana, hidung olafnya, pipi chubby nya, matanya yang ikut menyipit saat senyum gusinya tampak. Dan sampai sekarang Taehyung masih tetap pada pendiriannya, keindahan Min Yoongi tak tertandingi.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.


Mata Taehyung melirik jam,


Pukul 20.19


Dahi Taehyung mengernyit,



Kenapa Yoongi belum pulang?



Dia tak memberi kabar sama sekali.



Dia tak bilang akan pulang malam.



Ah, mungkin dia lembur...






Taehyung menepis semua pikiran negatif yang berusaha membobol otaknya dan mencoba berpikir positif.





Yoongi pasti lembur.









Selanjutnya Taehyung hanya sembari beranjak ke dapur.












Memasak makanan untuk kekasihnya yang kelelahan sepulang kerja tidak buruk kan?, pikirnya.










































Secretary Min✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang