Kami pun pergi ke halaman depan belakang taman osis tersebut, setelah sampai aku melihat kaka kelas cowo tengah berdiri di sana, mungkin dia termasuk kaka kaka osis, aku dan astrid langsung menghampiri nya
"Permisi kak" salam ku dan astrid sopan
"Iya" jawab nya ketus
"Ma.aaff kak, kaka osis kan?" tanya ku gugup
Aku dan astrid ketakutan karena ini bener bener dingin
"Iya kenapa?" tanya nya dingin
Astrid malah memojokan ku untuk jawab pertanyaan kaka ini
"Bo..leehh kami minta tanda tangan kaka?" tanya ku ragu
Astrid hanya mengangguk di samping ku
"Sayang nya kalain telat" jawab nya dingin
"Yaudah maaf ka" jawab astrid
Hendak aku dan astrid meninggalkan tempat itu, kaka dingin itu menahan kami
"Tunggu" kata nya
"I..iya kaa" jawab kami gugup sambil menoleh ke arah nya
"Kalian boleh dapet tanda tangan saya dengan satu syarat" jawab nya
"Apa kak?" tanya astrid
"Kamu harus temui saya lagi di sini pulang sekolah" jawab nya menunjuk ku
Aku tersontak kaget, takut ya rasa nya aku takut, apalagi ni kaka osis dingin banget kek kulkas
"Ak..kuu kaa?" tanya ku menunjuk diri ku kaget
"Iya kamu" jawab nya singkat
"Gimana vik?" tanya astrid berbisik ke telinga ku yg tertutup hijab putih ku
Aku hanya mengerutkan kening ku tak mengerti
"Kalian kira saya berdiri di sini gak pegel apa?" tanya nya menyindir
"Gimana setuju?" tanya nya lagi memastikan
"Ta..pii ada apa yaa kak?" tanya ku terbata bata
"Nanti juga kamu akan tau" jawab nya datar
"Vik, kalo kamu gak mau yaudah gak usah nerima" astrid berbisik
"Oke kak aku mau" jawab ku dengan lantang
"Vik, kamu beneran?" tanya astrid khawatir
Aku mengangguk
"Okee mana buku kalian" pinta nya
"Ini kak" jawab kami barengan menyerahkan buku kami ke kaka osis itu
Kaka osis itu langsung menandatangi buku kami
Aku pun mengecek nya dan ternyata kaka dingin ini nama nya 'kak ibnu'
"Makasih kaa" jawab ku dan astrid barengan
"Okee.. Saya tunggu kamu pulang sekolah" jawab kak ibnu itu mengerikan
"Ba..iiik kaa" jawab ku ketakutan
Kak ibnu itu langsung meninggalkan kami
"Vik" sahut astrid
"Iya strid" jawab ku
"Kenapa kamu nerima persyaratan kaka osis tadi, kalo kamu di jailin gimana?" tanya astrid kesal
"Gapapa strid tanggung udah kesini hihi" jawab ku terkekeh
Bel istirahat pun berbunyi, siswa mos pun langsung istirahat dulu sebelum melanjutkan pengejaran kaka kaka osis itu
"Duduk dulu di sini yuk cape" ajak ku kebetulan di sana terdapat bangku kosong, astrid pun mengangguk
"O iya vik" kata astrid setelah kami duduk
"Iya apa?" tanya ku
"Kamu masih inget kan cowo yg aku ceritain itu?" tanya astrid menatap ku
"Cowo yg mana?" tanya ku bingung
"Itu loh yg aku bilang cowo yg senyum senyum ke aku tuh" jawab astrid mengingat kan
'Duhh jangan jangan maksud si astrid si cowo kongslet itu lagi' batin ku
"Emang kenapa?" tanya ku kepo
"Cowo itu nama nya rizki, dia segugus sama aku vik" jawab astrid heboh
'Ternyata si cowo kongslet itu nama nya rizki' kata ku dalam hati
"Terus?" tanya ku bingung
"Bantuin aku vik yaa" jawab astrid memohon
"Bantu apaan?" tanya ku
"Kamu cari tau yaa tentang dia" pinta astrid
"Hah?" aku melongo tak percaya
"Pleasee,pleasee yaa,pleasee" astrid memohon mohon
'What? Mana bisa aku berurusan ama tuh cowo' unek ku
"Ya vik ya,, bantu aku,, pleasee" rengek astrid
"Tapi buat apa strid, kan kamu sebel bukan ama tuh cowo?" tanya ku kepo
"Justru itu, di pikir pikir dia lucu juga vik, aku pengen kenal dia" jawab astrid
"Kan kamu yg segugus nya masa gak tau sih" jawab ku kesal
"Gak vik, aku gak deket ama dia" jawab astrid
"Apalagi aku gak segugus trid, gimana aku bisa tau nya?" elak ku, karena aku gak mau berurusan ama tuh cowo kongslet
"Pleasee yaa, bantu aku cari tau, kan kamu pernah bareng sama dia" jawab astrid mulai memohon lagi
'Duhh ketauan lagi' batin ku
"Vik" sahut astrid menggoyang goyangkan tubuhku
"Hmm" jawab ku
"Iya? Iya?" jawab astrid dengan ala memelas nya
"Iya aku bantuin" jawab ku tak tega
Di tengah obrolan, astrid memanggil seseorang tak jauh dari kami
"Mel, sini" sahut astrid melambai lambai
Seseorang itu mendekati kami dan duduk di sebelah astrid
"Kenalin vik, ini nama nya imel yg aku ceritain waktu itu" kata astrid memperkenalkan
"Imel" kata nya berjabat tangan
"Vika" jawab ku membalas jabatan nya
"Jadi kamu sahabat kecil nya astrid kan?" tanya nya
"Hehe iya" jawab ku ramah
"Senang bertemu kamu" jawab imel tersenyum
"Senang bertemu kamu juga" jawab ku tersenyum
"O iya strid, vik, aku pergi ke sana dulu, kalian dapet berapa tanda tangan kaka osis?" tanya imel
"Aku baru 6" jawab astrid
"Aku baru 2 hehe" jawab ku cengengesan
"Baru dua?" tanya astrid dan imel barengan
Aku mengangguk disertai senyum jail ku
"Yaudah aku ke sana yaa, vik, strid, byee" pamit imel
"Iya byee" jawab kami
Dari jarak jauh imel memangggil si cowo kongslet itu, kami mendengar percakapan nya dari kejauhan
"Eh daus, lo udah dapet berapa?" tanya imel
"15" jawab nya
"Wihh,, hebat udah banyak" puji imel
"Iya dong gue" jawab nya menyombongkan
Ia pun melihat ku dan astrid tengah memerhatikan nya
"Udah gue mau cari lagi, byee" jawab nya meninggalkan imel, melangkah ke arah ku dan astrid
"Wahh gak beres nih, trid yuk pergi" jawab ku menarik tangan Astrid
"Tap.." belum selesai bicara
"Yuk kita cari lagi osis nya di sana" jawabku berlari dari tempat itu, males rasa nya ketemu tuh cowo kongslet.
Cowo kongslet itu malah tersenyum jail ke arah ku"Huhh.." aku mengatur nafas ku setelah jauh dari cowo kongslet
"Kamu kenapa sih vik? Huhh.." tanya astrid sambil mengatur nafas nya
"Hehe gak papa kok, buat fisik aja" jawab ku asal
"Kirain ada apa" jawab astrid kesal
"Eh strid tuh ada kaka kaka oais, yuk ke sana minta" jawab ku menunjuk segerombolan kaka osis
"Iya vik, lumayan buat nambah nambah ttd" jawab astrid setuju
Aku dan astrid pun menghampiri kaka kaka osis yg ada di sana
"Permisi kak" kata ku dan astrid sopan
"Iya de ada apa?" tanya salah seorang kaka osis
"Boleh minta tanda tangan kaka?" tanya astrid
"Boleh de mana buku nya" jawab nya ramah
Aku dan astrid pun menyerahkan buku kami dan kaka kaka osis itu pun mulai ttd, lumayan banyak lah kaka kaka osis di sana ada sekitar 10 orang, setelah kaka osis nya selesai ttd kami pun pamit
"Makasih yaa ka" jawab ku tersenyum
"Iya sama sama" jawab salah satu kaka osis itu
"Kalian gugus apa?" tanya kaka osis yg lain
"Saya gugus 2. Angklung kak" jawab ku
"Kalo saya gugus 3. Saron kak" sambung astrid
"Jadi kalian beda gugus?" tanya nya menunjuk ku dan astrid
"Iya kak" jawab ku dan astrid
"Semangat yaa mos nya" jawab kaka osis perempuan memberikan kami semangat
"Terima kasih kak, kami pamit cari tanda tangan kaka osis yg lain yaa kaa" kata ku berpamitan
"Iya silah kan, cari banyak banyak yaa de" jawab salah satu kaka osis itu
"Okee ka assalamulaikum" jawab ku dan astrid bersalaman ke kaka kaka osis ini berpamitan
"Waalaikumussalam" jawab mereka
Kami pun pergi meninggalkan tempat tadi, di tengah jalan
"Strid, aku ke kelas dulu yaa, pengen minum" kata ku
"Iya sok, aku juga mau ke si imel" jawab astrid
"Byee" pamit ku melambaikan tangan
"Byee" jawab astrid membalas lambaian ku

KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Bilang Cinta
RomanceCinta? apa itu cinta? kata orang cinta itu rasa suka, rasa kagum terhadap seseorang. Cinta membuat seseorang luruh dan dengan perasaan itu akan membuat kebahagiaan dengan sendiri nya Kata orang 'janganlah membenci seseorang dengan berlebih, mungkin...