Aku kesal banget nginget tadi si cowo kongslet ramal ramal gitu, di tambah lagi kenapa aku harus ketemu kak hifa. Lamunan ku terhenti saat seseorang menepuk bahu ku
"Weii vik" kata orang itu menepuk bahu ku
"Gak usah teriak kali sal,, untung kuping ku gak patah" jawab ku kesal. Ya, orang itu isal
"Hahh patah?? Yg ada tuh orang ngomong nya tuh pecah bukan patah,, duhh ni anak orang mana sihh" umpat isal
"Majalengka" jawab ku polos
"Ni anak bener bener polos kek sorabi" jawab nya tertawa
"Apaan sih sal" jawab ku kesal
"Abis kamu pagi buta gini ngelamun" jawab isal tertawa kecil
"Gak kok" jawab ku ngelak
"Alahhh ngeles aja kamu mah,, ngelamunin siapa sih? Aku yaa??" jawab isal so kepedean
"Idiihh,, gak kerjaan banget aku ngelamunin kamu" jawab ku merinding
"Itu tadi" jawab nya tak ingin kalah
"Teresah kamu aja" jawab ku
"Terserah vik, terserah,, bukan nya teresah" jawab nya sambil penuh penekanan
"Ohh udah ganti yaa?" tanya ku polos
"Tau ah" jawab nya kesal
Di saat ku debat sama isal amar masuk kelas dan menghampiri kami, diikuti sama intan di belakang nya
"Ciee..ciee.. Barengan" siul isal
"Apaan lo sal" jawab intan sewot
"Kok lo sewot sih" jawab isal
"Tau ah" jawab intan dan duduk di sebelah ku, sedangkan amar duduk di sebelah isal
"Biasa tuh anak suka gaje" sambung amar. Kini amar angkat bicara
"Lo mending pagi vik?" tanya intan bingung
"Gapapa anak rajin mah gitu" jawab ku PD
"Huhh.. Paling lagi gak ada setanan aja ni anak" jawab intan mengarah ku
"Masa setan rapi sih,, yg ada kamu setan nya" sambung amar membalikkan,, yes!! Aku di belain
"Lo kenapa ngebelain si vika, atau jangan jangan lo.." intan mengantungkan kata kata nya dengan penuh selidik
"Apa tan?" tanya isal
"Lo berdua ada sesuatu lagi" selidik intan
"Iya sesuatu kek syahrini,, haha" jawab ku asal
"Ahahaha" sambung amar tertawa
"Duh duh duh,, kalian kompak banget sih" jawab isal senyum jail
"Iya lah kompak" jawab amar menyombongkan
"Join bisnis ya mar" tambah ku
"Sipp" jawab amar menunjukan jempol nya
"Ishhh sal, belain gua dong" rengek intan
"Ogah" jawab isal
"Tuh si amar juga belain vika,, nah sekarang kita bales,, lo belain gue yaa?" kata nya mengangkat kedua alis nya
"Apa? Kita? Lo aja kali,, gue mah engga" jawab nya enteng
"Ishh nyebelin" gerutu intan
"Kacian gak ada yg belain" ledek ku
"Awas ya lo vik, mar, gue bales" ancam intan
"Gak takut,, blee" ledek ku lagi
"Bilang tuh ke si isul,, haha" ledek amar
"Awas lo mar" ancam intan
"Awas mar,, lo hati hati aja ama ni cewe takut berubah jadi macan" nimbrung isal
"Siap,, siap sal,, nanti nyanyi gini 'iwak peye,, iwak peye" ledek amar
"Itu mah trio macan" jawab ku
"Iya vik,, trio macan, macan nya macan tutul" jawab isal tertawa
"Ishh awas aja kalian yaa" jawab intan kesal
Saat kami tertawa,, bel masuk dan kaka osis pendamping kami masuk dengan guru pembimbing nya juga. Hari ini di ajarkan tentang lingkungan sekolah, dan pa guru itu membagi kami kelompok dan berjalan jalan sekitar sekolah
"Kaka osis nya ada berapa?" tanya pa guru itu
"Lima pa" jawab kak ilma ramah
"Murid nya ada berapa?" tanya pa guru itu lagi
"30 pa" jawab salah satu siswa cowo
"Yaudah bapa akan bagi kelompok,, nanti kalian keliling jalan jalan sekitar sekolah di dampingi kaka kaka osis nya" jelas pa guru itu
"Siap pa" serentak siswa
"Yaudah berhitung dari kiri depan" tunjuk pa guru
"Satu", "dua", " tiga" jawab ku, "empat" jawab intan, "lima", " satu", "dua", " tiga", "empat", "lima", " satu", "dua", " tiga" jawab amar, "empat" jawab isal, "lima" ...." semua siswa berhitung
"Nah sekarang kelompok 1. Sama kak dita, 2. Sama kak ilma, 3. Sama kak agus, 4. Kak tata, dan 5. Kak rika, ngerti anak anak" tegas pa guru
"Ngerti pa" jawab siswa serentak
"Eh vik aku sama kak tata,, duhh aku mimpi apa yaa semalem" kata intan dengan ala lebay nya. Ya, intan ngefans banget sama kak tata, siapa sih yg gak ngefans sama kak tata? Udah cool, tinggi, putih, pinter lagi. Banyak siswa cewe ngefans sama kak tata. Bentar deh,, kok mending ni anak gak 'lo gue an' sih,, mungkin aja lagi gak kesambet tuh anak. Kak agus. Ya, aku lagi lagi sama kak agus, aku BT liat muka nya sekarang apalagi nginget tadi pas pagi.
"O iya tugas dari bapa,, setelah kalian keliling,, kalian gambar denah sekolah sama guru+mapel nya,, di bantu sama kaka nya juga yaa" tambah pa guru itu
"Siap bapa" jawab kaka osis
Pa guru itu pun meninggalkan kelas. Kami lalu kumpul dengan kelompok nya masing masing dan di dampingi kaka osis tadi
Kelompok ku kel.3 ada aku, amar, lystia, zidan, ridwan, dan shofie dan kaka osis nya kak agus
"Vik, kita sekelompok" kata amar menghampiri ku
"Iya mar" jawab ku
"O iya kalian ada bawa kertas 2 lembar satu buat gambar denah dan nama guru guru" ujar kak agus
"Iya kak" jawab kel.3 sedangkan aku hanya diam
"Yg mau nulis nya siapa nih" tanya lystia
"Shofie aja" usul zidan
"Nggak ah jangan aku,, jelek tulisan aku" jawab shofie menggelengkan kepala
"Terus siapa?" tanya ridwan
"Vika aja gimana?" usul amar
Aku tersontak kaget
"Aku?" tanya ku menunjuk diri ku
"Iya mending kamu aja vik, gimana kak?" jawab lystia menanyakan ke kak agus
"Iya gapapa kamu aja" jawab kak agus tersenyum melihat ku
Aku tak berani melihat nya, aku pun mengalihkan pandangan ke arah amar
"Tapi mar.." kata kata ku menggantung
"Udah kamu aja,, lagian kan kak agus setuju" jawab amar tersenyum
"Iya vik, kan tulisan kamu bagus" tambah ridwan
Akhirnya aku mengangguk, Aku pun mengambil kertas 2 lembar, pensil, penghapus, penggaris, sama pulpen
"Yuk kita berangkat" ajak kak agus
Kami pun mulai mengelilingi lingkungan sekolah.
"Nah ini ruangan kelas X,, nanti kalian kalo udah MOS kelas nya sekitar sini" terang kak agus sambil menunjukkan kelas kelas
"Kak kalo kelas sepuluh ada 9 kelas yaa?" tanya shofie
"Iya de,, kalo kelas X tuh belum di bagi jurusan biasa nya,, nanti kelas XI baru di bagi" jawab kak agus menjelaskan
Aku hanya sibuk nyatet, apa yg di jelaskan Kak agus tadi. Sepanjang jalan kak agus menjelaskan setiap ruangan nya dan sesekali ia melirik ke arah ku. Sengaja aku diam aja, aku gak mau bicara sama kak agus lagi. You know lah kejadian tadi pagi, bikin mood ku ancur.
Dari mulai ruangan kelas X, Lab. Ipa, Lab. Bahasa, Lab. Akuntansi, kelas XI Ipa 1-4 dan ips1-5, kelas XII Ipa1-4 dan ips1-5, perpustakaan, aula sekolah, parkiran, lap. Upacara, lap.olahraga, lab. Tik, dll. Sekolah ini cukup luas dan besar, banyak ruangan ruangan nya, mudah mudah an inget,,hehe..
Bel istirahat berbunyi, kami menghentikan aktivitas kami, kembali ke kelas gugus kami dan istirahat dulu
"Yaudah ade ade istirahat dulu" ujar kak agus
"Iya kak" jawab lystia
Semua siswa istirahat, ya, aku sibuk sama denah yg akan aku buat, di temani amar aku menyelesaikan denah nya
"Mar, sebelah sini tuh apa ya tadi?" tanya ku menunjuk ke gambar di kertas
"Itu aula kan" jawab amar
"O iya ya" jawab ku
"Sini aku bantu gambar" kata amar merebut kertas di tangan ku dan memulai gambar denah. Kak agus, ya dia tidak istirahat, entah kenapa aku gak tau, sejak tadi kak agus hanya memerhatikan kami dan duduk di depan meja guru
Akhir nya denah yg kami buat jadi
"Yeaayy jadi" kata ku girang
"Tinggal nama nama guru nya aja vik" jawab amar
"Okee mar, aku tulis" jawab ku memberi jempol
"Aku laper nih vik, aku ke kantin, mau ikut gak?" ajak amar
"Engga males" jawab ku
"Tuh kan setiap di tawarin gak mau" jawab nya cemberut
"Ihh amar gak gitu, tar deh aku ke kantin, kamu duluan aja, aku mau nyelesain ini dulu tanggung" jelas ku gak ingin amar kecewa
"Yaelah vik kan bisa nanti" protes amar
"Tanggung ah, kamu duluan aja, bener deh nanti aku nyusul ke kantin" jawab ku menunjukan huruf 'V'
"Yaudah aku tinggal,, mau pesenin dulu gak, biar pas kesana langsung makan" tawar nya
"Gak usah lah, nanti aku pengen milih dulu hehe" jawab ku cengengesan
"Okee" jawab amar tersenyum, lalu ia pergi ke kantin
Ya aku sendiri, sibuk nulisin semua guru yg aku gak kenal rata rata. Saat ku sibuk kak agus menghampiri ku dan duduk di sebelah ku
"Sini kaka bantu" kata kak agus mengambil kertas di tangan ku
Aku tak merespon nya, hanya diam saja. Canggung rasa nya saat kini deket kak agus.
Aku pun hendak bangun dan pergi dari nya, karena di kelas hanya kami berdua
"Vik" sahut nya menahan ku
Aku pun kembali duduk, tak mengeluarkan sepatah kata pun
"Kamu kenapa?" tanya nya
Ya aku masih diam
"Vik aku lagi ngomong sama kamu, kamu kenapa sih?" tanya nya lagi menahan emosi
"Gapapa" jawab ku dingin
"Bohong" jawab nya
"Apaan sih kak, lepasin tangan aku, aku mau keluar" kata ku berusaha melepaskan tangan ku dari genggaman kak agus. Tapi alhasil tidak, genggaman kak agus terlalu kuat, yg lakukan hanya lah pasrah
"Engga, kaka gak bakal lepasin, sebelum kamu jawab kenapa?" jawab nya dan mengeratkan genggaman nya
"Kenapa apa nya sih kak!! Auww sakit kak!!" bentak ku dan memegang tangan yg di genggam kak agus, sakit karena kak agus memegang tangan ku kasar
"Maaf vik kaka gak bermaksud nyakitin kamu" jawab nya merasa salah dan melepaskan tangan ku, dan aku hanya meringis kesakitan
"Kaka cuma nanya kenapa diemin kaka gini?" tanya nya
Aku tak merespon kak agus, aku hanya mengelus ngelus tangan ku yg merah akibat genggaman kak agus tadi. Aku memutuskan meninggalkan nya keluar, smpet ka agus menahan ku lagi, aku berhasil mencegah nya
"Udah kak, aku keluar, dan kaka jangan nemui aku lagi!" bentak ku lalu pergi dari hadapan nya, dan dia hanya bisa mematung dan terus merasa bersalah atas perbuatan nya...***
Haiii guyss please and comment yeahh...
Thankss..
Salam Manisku
Vikeu_NH23
KAMU SEDANG MEMBACA
Benci Bilang Cinta
RomantikCinta? apa itu cinta? kata orang cinta itu rasa suka, rasa kagum terhadap seseorang. Cinta membuat seseorang luruh dan dengan perasaan itu akan membuat kebahagiaan dengan sendiri nya Kata orang 'janganlah membenci seseorang dengan berlebih, mungkin...