Elok ditatap laki laki itu,
Mata berkilau nan sipit beradu,
Senyum tipis yang tak pernah hilang,
Namun terlihat jelas saat memandang sampai melamun,
Membuatnya bicara sedikit sulit,
Sebab menutup rapat siapa dirinya,
Tapi sedikit digurau ia asik tertawa malu,
Aku mencintainya,
Seperti ia mencinta siwarna biru,
Biru nan damai didekap,
Biru nan rindu ditatap,
Biru perasaan tentram nya,
Kini berbisikku pada tuhan,
Memintanya dengan doa,
Memeluknya erat tanpa jeda.