Tidak kah ingat selepas sore waktu itu
Dibelakang angkot merah
Pada satu permulaan tawa
Kau tidak berani menatapku
Katamu mataku tajamDiwarung bakmie pinggir jalan
Aku menatap kau tanpa sepengetahuan
Kau bilang kau belum mandi
Tapi heran nya tetap saja wangiKau memegang perut
Kupikir kau sangat lapar
Dan katamu masuk angin saja
Waktu begitu cepat kau bilang
Kurasa waktu sedang tidak percaya diriDijalan aku merangkulkan tangan
Pada perutmu mengelus lembut
Bukan untuk membacainya mantra
Hanya untuk membuat kau tetap nyaman
Kau bilang sakitnya berkurang
Kurasa itu hanya gurauanTangan kau menggenggam
Menempelkannya pada pipi
Tangan kau hangat
Dan aku merasa nyaman.