WHAT IF: SALRON

1K 76 4
                                    

AFTER PLAYLIST FESTIVAL

Setelah penampilan yang sukses di Playlist Festival, suasana di belakang panggung mulai mereda. Mereka semua tampak kelelahan namun bahagia, saling bercanda tentang penampilan mereka, terutama kejutan ulang tahun Paul yang sukses membuat penonton dan Paul sendiri tertawa lepas.

Salma terlihat lebih sibuk dari biasanya. Matanya sesekali melirik ke arah telepon, dan ada senyum kecil yang tak bisa disembunyikan.

"Eh, Salma, kenapa senyum-senyum sendiri lihat handphone." goda Anggis, sambil melirik ke layar ponsel Salma yang sedang diketik cepat.

Salma tertawa kecil. "Iya, ini keluarga gue ternyata datang nonton tadi. Mereka bilang mau ketemu sama kalian semua."

"Wah, serius? Om Tante nonton kita?" tanya Nabila, antusias.

Salma mengangguk. "Iya, sama Mas Kevin juga. Mereka mau ngajak kita makan malam. Kalian mau, nggak?"

"Wah, mau bangetlah!" seru Novia. "Kapan lagi makan malam bareng keluarga Salma?"

"Aduh, makan malam di rumah Kak Salma? Bisa banget!" seru Nabila sambil menggenggam tangan Salma.

"Beneran nih, keluarga lo nggak keberatan?" tanya Paul, sedikit ragu.

Salma mengangguk. "Nggak lah! mereka malah seneng banget kalau kalian datang. Kan mereka yang ngajak juga."

Rony yang sejak tadi duduk di pojok hanya melirik singkat ke arah Salma. "Makan gratis? Boleh, dong," katanya ringan, mencoba menghilangkan ketegangan yang masih membekas setelah kejadian di panggung.

Dimas yang duduk tak jauh dari Salma menambahkan, "Aku udah lama pengen coba masakan keluarganya Salma. Kalau nggak salah, waktu kita karantina dulu, kamu pernah cerita, kan, soal resep rahasia Mama Ita ya?"

Salma tersenyum kecil. "Iya Dim. Nah, sekarang waktunya kalian coba sendiri."

Perjalanan ke Rumah Salma

Perjalanan menuju rumah Salma tidak terlalu jauh dari lokasi festival. Dalam mobil yang mereka sewa bersama, suasana penuh dengan canda tawa. Nabila dan Novia sibuk menggoda Paul soal kejutan ulang tahunnya, sementara Syaral dan Anggis asyik berbagi cerita tentang reaksi penonton di media sosial.

Di antara kegaduhan itu, Salma duduk di barisan depan bersama sopir, sibuk membalas pesan dari keluarganya yang berada di kendaraan berbeda. Di belakang, Rony duduk diam di dekat jendela, memandang keluar dengan ekspresi yang sulit ditebak.

Sesekali, ia mencuri dengar obrolan Dimas dan Salma. Nada suara mereka terdengar akrab, dan Dimas selalu berhasil membuat Salma tertawa kecil dengan candaan santainya. Hal ini membuat Rony hanya bisa menghela napas dalam diam, menatap ke luar jendela sambil berpura-pura tak peduli. 

Pertemuan dengan Keluarga Salma

Sesampainya di rumah Salma, mereka disambut dengan ramah oleh orang tua Salma dan Mas Kevin. Rumah itu sederhana tapi penuh kehangatan. 

"Wah, akhirnya ketemu lagi sama teman-temannya Salma," ucap Papa Salma, sambil menjabat tangan satu per satu.

"Selamat datang, ya. Semoga nggak keberatan mampir ke rumah kami," ucap Mama Salma dengan senyum lembut.

"Wah, rumahnya nyaman banget, Tante," jawab Nabila.

"Om Tante bisa sampai duluan ya, padahal kita tadi berangkar bareng," ucap Dimas akrab. 

"Iya dong, Dim. Kita lewat jalan tikus, kalian nggak tahu ya pasti." Mas Kevin menyahuti ucapan Dimas. 

"Sudah-sudah, ayo masuk semuanya." Mereka semua dipersilakan duduk di ruang makan besar yang sudah dihias sederhana namun elegan. Di meja makan, hidangan khas Jawa Timur seperti soto dan beberapa makan lainnya

Cerita Pendek (Salmon story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang