Part 17

12.7K 1.7K 144
                                    









Future Husband



☆☆☆








Maaf untuk waktu yang begitu lama~

Maaf juga kalo pembaca gak dapet feel nya~







T

aeyong POV


"Duduk saja, temani kekasih mu biar aku selesaikan ini"

Aku melanjutkan aktivitas memasak ku pagi ini, aku menambahkan lebih banyak bahan dari porsi biasa nya.

"Kudengar sekitar dua minggu lagi perkiraan kelahiran anak mu Tae?"

Aku mengangguk dan tersenyum mendengar pertanyaan dari Johnny, dua minggu lagi aku akan bertemu dengan sosok yang sudah menemani aku selama sembilan bulan ini.

"Kau sudah siap Tae?"

"Apapun aku harus siap, meski nanti proses nya tidak sesuai harapanku. Dan meski nyawa ku menjadi taruhan nya"

Aku berbicara dan melihat sesekali ekspresi wajah Ten serta Johnny yang penuh kasihan. Aku sangat membencinya.

"Hei, aku sangat bahagia dengan kehamilan ku jika kalian ingin tahu"

"Aahhh, aku sudah sangat lapar" celetuk Johnny mencairkan suasana yang sempat tegang.

"Oh ya ampun, aku hampir saja menghancurkan sarapan kita"

Selesai sarapan aku berniat membuka florist dibantu Ten dan Johnny. Setelah selesai Johnny berpamitan dan menyisahkan aku dengan Ten.

Semenjak kejadian dimana Ten menemukan ku dia memutuskan untuk tinggal bersama dan membantu aku untuk menyiapkan kelahiran anak ku.

Tentu aku sangat berterima kasih pada nya, jujur selama ini aku juga mencemaskan keadaan ku setelah melahirkan. Bertanya-tanya apakah bisa aku mengurus nya sendiri. Kegundahan itu selalu datang. Tapi Tuhan mengirimkan Ten dan menjawab semua keresahan nya.

"Ten, aku sangat berterima kasih pada mu"

"Jangan mulai Tae"

Iya, Ten sangat membenci nya saat aku mulai membuat suasana menjadi melow.

"Aku serius"

"Aku juga serius akan menghajar Jaehyun jika bertemu dengan nya"

Aku sedikit kaget saat tiba-tiba saja Ten berkata seperti itu.

"Dan aku rasa kau tak perlu membela nya saat semua itu terjadi"

"Ten- aaakkhhhh" aku memekik dan memegangi perutku yang terasa ngilu.

Rasa nya seperti bayi didalam perut ku tengah berputar-putar dengan hebat nya. Aku mencoba mengusap-usap nya agar dia sedikit lebih tenang namun tidak berubah. Bahkan kurasa tempo mulas nya bertambah terus menerus perdetik.

"Aaakhhh hhh, T-ten bantu hhhuuhh aku"

Aku mulai mengatur nafas ku untuk menenangkan kan kondisi ku sendiri.

"A-a-aku? A-apa yang a harus aku lakukan Tae. Ku m-mohon jangan membuatku khawatir"

Ten memgambil ponsel nya, dia terlihat tengah menelfon seseorang.

"KEMARILAH CEPAT"

Hanya ucapan itu, setelah nya dia mematikan sambungan telfon dan menghampiriku. Aku bisa melihat kepanikan diwajah nya, tangan nya terulur ikut mengusap perut ku.


FUTURE HUSBAND 《JaeYong》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang