Di dalam sebuah mobil mewah terdapat dua orang yang tengah sibuk dengan pikirannya masing-masing yang satu mengemudi dan yang satunya lagi berdiam diri dengan mencoba menghentikan jantungnya yang sedang dangdutan.
Hingga orang yang mengemudi itu akhirnya buka suara "Apa yang kamu lakukan disini? Bukannya kamu itu saat ini berada di sekolah! Atau jangan-jangan kamu bolos sekolah!" tuduhan yang orang itu berikan terhadap Hara memang benar, tapi Hara tidak menanggapi ucapan orang yang di berada di sampingnya.
"Jika ada orang yang ngomong sama kamu itu seharusnya di jawab!!!" bentak orang itu tiba-tiba dan membuat Hara tersentak.
"Apa kamu itu bisu? Sehingga orang yang berbicara dengan mu tidak kamu tanggapi!"
"Oh atau jangan-jangan! Orang tua mu itu tidak mengajarkan kamu bagaimana caranya bertata krama" ucap orang tersebut hingga Hara menoleh ke hadapannya.
"Apa maksud anda?" tanya Hara setelah beberapa waktu hanya berdiam diri.
"Apa perlu aku ulangi jika orang tua mu tidak pernah mengajarkan anaknya untuk bertata krama!"
"Seharusnya saya yang bertanya seperti itu kepada anda tuan Morgan Herald" ucap Hara dengan penuh penekanan saat mengucapkan nama lengkap Morgan.
"Kau harus sopan terhadap orang yang lebih tua anak muda!"
"Kenapa saya harus sopan jika orang yang seharusnya mengajarkan saya untuk sopan malah membuang saya" ucapan yang Hara lontar kan tiba-tiba membuat Morgan mengerem mobilnya mendadak dan membuat Hara terdorong ke depan hingga keningnya berbenturan dengan dashboard karena tidak memakai seatbelt.
"Jaga ucapan mu itu anak muda!! Sudah syukur kau pernah aku besarkan hingga menjadi besar seperti saat ini"
"Jika anda tidak ikhlas seharusnya anda tidak perlu repot-repot mengurus saya! Dan seandainya waktu bisa di putar kembali anda bisa saja membunuh saya waktu masih dalam kandungan dan anda bisa hidup damai tanpa saya"
"Aku perintahkan kamu untuk tidak melawan orang yang lebih tua"
"Memang anda siapa saya hingga bisa menyuruh saya?" tanya Hara dan membuat Morgan diam.
"Anda bukan siapa-siapa saya kan! Jadi tolong jangan suka memerintah saya dan saya mohon pamit undur diri! Terima kasih atas tumpangan nya" pamit Hara lalu keluar dari mobil Morgan. Tapi saat dirinya mau menutup pintu mobil tiba-tiba suara Morgan menghentikannnya.
"Kalau kamu pergi jangan harap kamu bisa menikmati udara dunia ini lagi" ancam Morgan berharap agar Hara kembali duduk di tempatnya.
"Ancaman yang anda berikan kepada saya tidak akan membuat saya gentar sama sekali! Malah jika anda ingin mengakhiri hidup saya dengan cara apapun! Silahkan!! Saya tidak akan menghindar maupun menolak! Dan saya berterimakasih karena saya telah terbunuh dengan orang macam anda" ucap Hara tanpa melihat Morgan dan berlalu dari hadapan Morgan yang tengah meredam emosi nya.
.
.
"Sial! Sial! Sial!!!" umpat Hara di pinggir jalan sehingga dirinya menjadi tontonan orang yang berlalu lalang. Seakan menyadari jika dirinya menjadi pusat perhatian banyak orang Hara pun hanya bisa berucap."Apa lo liat liat gue!!? Ngefans lo sama gue!" ucap Hara sarkastik dan mendapat delikan tajam serta dengusan dari orang-orang tersebut.
"Coba aja tuh orang kagak datang! Pastinya hari ini gue bisa bebas buat bolos! Mana motor gue di bawa lagi!! Masa besok gue jalan kaki kalo sekolah! Kayaknya hidup gue nggak jauh-jauh deh dengan yang namanya 'SIAL' " gerutu Hara di sepanjang perjalanan menuju apartemen kesayangannya.
Saat dirinya sibuk menggerutu tidak jelas, tiba-tiba matanya terfokus pada suatu titik. Seketika rasa terkejut pun kembali hadir pada dirinya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid girl
General FictionCover by:kdk_pingetania Cerita tentang kisah seorang gadis yang di perebutkan oleh dua laki-laki yang notabene nya adalah teman semasa kecil. Mereka berdua memiliki sifat dan juga kesukaan yang sama, tetapi akankah mereka juga mempunyai tipe yang sa...