Hara cuma garuk garuk kepala melihat tumpukan buku di hadapannya. Pasalnya saat waktu istirahat dia yang tengah enak-enakan tidur di UKS tiba-tiba di tarik bu Niken untuk ke ruang guru dan disuruh menyerahkan tumpukan buku itu ke kelasnya duo leader itu.
"Ngapain cuma di lihat in aja? Cepat bawa ke tempatnya bu Maya ngajar!" titah bu Niken ke Hara yang kelihatannya tidak minat untuk mengambil tumpukan buku layaknya gunung itu.
"Tapi bu Niken kan bisa nyuruh Andri atau yang lain"
"Hara ibu nyuruh nya itu ketua kelas bukan anggotanya"
Kalo gini caranya mending gue dulu nggak usah jadi ketua kelas! Sialan!.
"Cepat bawa itu! Atau mau ibu hukum! Hah!" perintah bu Niken yang tidak bisa terbantahkan. "Iya iya bu" pasrah Hara, dia lalu membawa buku yang membuatnya tidak bisa melihat jalan.
.
.
.
Dan sampailah dirinya di depan kelasnya duo leader itu. Hara lalu mengetuk pintu dan mendapati bu Maya yang membuka pintu."Ada apa ya?" tanya nya.
"Ini bu di suruh bu Niken menyerahkan buku ini ke ibu" jelas Hara dan dirinya langsung di persilahkan masuk. Pada saat masuk Hara merasa dirinya menjadi pusat perhatian.
Dengan cepat ia menaruh buku itu ke meja guru dan segera pergi, namun dia tidak menyadari jika ada spidol di lantai dan akhirnya Hara pun terpeleset hingga pantatnya duluan yang menyentuh lantai.
Dan aksi konyol nya itu membuat seisi penghuni kelas tergelak melihat apa yang terjadi padanya. Hara malu, sungguh malu, bagaimana tidak! Dia harus terpeleset di kelas orang lain yang membuat nya malu setengah mati.
Sialan!.
Hara tidak tahu, mau di taruh mana mukanya setelah kejadian ini, dan tanpa di sangka sangka ada dua tangan yang tersodor di depannya, dia lalu melihat siapa pemilik tangan itu.
Ternyata duo leader itu yang menyodorkan nya bantuan, dan dia melihat kedua orang itu saling menatap entah dengan maksud apa, tapi Hara langsung menerima uluran tangan keduanya.
Seisi kelas tersebut langsung diam saat melihat kedua pangeran sekolah membantu gadis yang di cap jelek oleh warga sekolah. Saat sudah bisa berdiri Hara langsung mengucapkan terimakasih dan segera pamit undur diri.
★ ★ ★ ★ ★
"Kampret! Malu banget gue sialan! Gue janji habis ini gue nggak mau lagi pergi ke kelas itu" umpat Hara di sepanjang koridor sepi.
Malu! Hara sampai saat ini masih merasakan itu, sampai-sampai dia berinisiatif untuk tenggelam di samudra sekarang. Saat Hara sibuk dengan pikirannya, samar-samar dia mendengar seseorang yang tengah memanggil.
"Eh! Gembel" suara itu Hara mengenalnya betul dan mendengar sebutan itu dirinya merasa tersinggung.
Takut salah orang dan merasakan malu lagi, Hara terus berjalan tanpa berhenti, hingga orang yang terus-terusan menyebutkan sebutan itu semakin keras suaranya.
Geram sendiri mendengarnya, mau tak mau Hara berhenti, lalu membalikkan badan nya. Di lihatnya cewek bule yang sedang berlari ke arahnya.
Dan sampailah cewek bule itu di hadapannya dengan nafas ngos-ngosan. "Mau apa lo kesini?" ketus Hara.
"Sebentar, aku mau ambil nafas dulu" ucap Ellen. "Bengek lo?" ngawur Hara dan mendapat pelototan dari Ellen.
"Eh! Kalo ngomong di jaga ya!" bentak Ellen.
"Perasaan gue ngomongnya udah di jaga, lo nya aja yang sewot"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stupid girl
General FictionCover by:kdk_pingetania Cerita tentang kisah seorang gadis yang di perebutkan oleh dua laki-laki yang notabene nya adalah teman semasa kecil. Mereka berdua memiliki sifat dan juga kesukaan yang sama, tetapi akankah mereka juga mempunyai tipe yang sa...