8. Ternyata dia...

54 7 0
                                    

"Fiuhh!! Untungnya gue bisa keluar dari neraka jahanam versi dunia itu dengan mulus" lega Hara dan terus berjalan entah kemana, sebab ia sudah asing dengan suasana kota tempat tinggalnya dulu.

Hara menyusuri trotoar dengan bergumam tidak jelas dan kepala yang di angguk anggukan. Dia pun ingin naik bis agar kembali ke apartemen nya, namun halte bis nya ada di sebrang jalan hingga mau tak mau Hara harus menyebrang dulu.

Dahinya mengernyit bingung, bagaimana tidak! Kota yang sangat terkenal macet ini mendadak sepi tanpa pengendara kecuali pedagang kaki lima dan dirinya.

"Mungkin lagi males kali ya, jadi nggak ada yang keluar" tebak Hara ngawur, tidak mau ambil pusing dengan keadaan jalan raya, Hara pun segera menyebrang jalan dengan santai nya.

Tapi pada saat dirinya berada di tengah tengah jalan raya, tiba-tiba dari arah berlawanan ada sebuah mobil yang melaju kencang ke arahnya. Tidak siap dengan keadaan yang mendadak, membuat Hara memilih berlari ke sebrang jalan, dan saat Hara belum sepenuhnya menghindar, mobil itu menyerempetnya hingga ke pinggir jalan.

Dan mobil yang melaju kencang itu juga mendadak berhenti. "Adoh!! Jidat gue benjol nih!" pekik Hara mengelus elus dahinya. Orang atau si pemilik mobil itu pun keluar dan menghampiri Hara yang sedang meringis kesakitan.

"Hei!! Kalo jalan liat liat dong! Main nyerobot aja" seru si pemilik mobil itu tidak terima.

Hara yang merasa dirinya di salahkan juga tidak terima, dia lalu bangun dengan di bantu tiang lampu di sampingnya hingga bisa berdiri tegak. "Eh! Seharusnya yang marah itu gue! Lo harusnya tanggungjawab karena nyerempet gue" balas Hara tak kalah seru nya dari si pemilik mobil yang berjenis perempuan dengan wajah khas orang bule.

"Apa?! Nggak salah dengar nih! Aku harus tanggungjawab dengan orang gembel macam kamu ini, cih!" decih perempuan bule itu kepada Hara.

Hara yang disebut-sebut orang gembel pun merasa dongkol, pasalnya belum pernah ada orang yang menyebutnya dengan sebutan sakral itu. "Enak aja lo nyebut gue gembel! Ngaca noh! Model baju kayak Tarzan aja bangga" sindir Hara tak mau kalah.

Perempuan bule itu menatap marah ke arah Hara yang berani-beraninya menyamakan dirinya dengan manusia setengah monyet itu. "Awas ya! Nanti kamu bakal nyesel dengan ucapan kamu itu" ancam perempuan bule dan melenggang pergi dari hadapan Hara.

"Huss huss! Pergi yang jauh sono! Kalo perlu pergi aja ke pluto sekalian lo bisa bebas" usir Hara kepada perempuan bule yang mendelik ke arahnya sebelum masuk dan menjalankan mobilnya.

"Orang nggak tau sopan santun, bukannya nolong malah nyelonong! Orang bule nggak punya hati" dumel Hara setelah mobil perempuan itu pergi.

"Lebih baik gue naik ojol aja" sarannya untuk dirinya sendiri.

★ ★ ★ ★ ★

Dengan bantuan ojol yang baik hati dan tidak sombong, Hara pun akhirnya bisa sampai ke apartemennya dengan selamat sehat sentosa.

Saat dirinya akan memasuki gedung apartemen, tidak sengaja ekor matanya menangkap sesuatu yang tidak asing baginya, dia lalu menoleh dan mendapati motor kesayangannya telah kembali ke tempat asal nya.

"Sekian lama aku menunggu untuk kedatangan mu, telah lama kedatangan mu ku tunggu..." nyanyi Hara yang baru saja membawakan lagu dari Ridho Roma dengan lirik yang tidak karuan serta suara khas kaleng rombeng.

"Akhirnya, penantian lama ku tidak sia sia telah mendatangkan dirimu tor" ucap Hara sambil mengelus elus motor beat hitam kesayangannya dengan penuh suka cita. Orang-orang yang melihat adegan tidak jelas itu hanya menggelengkan kepalanya.

My Stupid girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang