"Jadi, kita akan bagi semua siswa menjadi 7 kelompok. Untuk pembagian kelompok, kalian bisa memilihnya sendiri. Masing-masing kelompok mempunyai 5 anggota. Seluruh anggota harus berperan serta, tidak ada yang tidak bekerja. Mengerti?" Tegas Pak Nono kepada seluruh siswa. Melihat satu persatu anak muridnya dengan tatapan mematikan.
"Mengerti, Pak." Jawab seluruh siswa serempak. Sebagian menjawab dengan semangat, sebagian lagi menjawab dengan ogah-ogahan.
"Hari Kamis semua tugas masing-masing kelompok harus terkumpul di meja saya. Jika ada kelompok yang tidak mengumpulkan, siap-siap saja hukumannya." Ancam Pak Nono. Seluruh siswa yang ada di ruangan itu menelan ludahnya dengan susah payah, teringat dengan hukuman yang diberikan Pak Nono jika ada yang tidak mengumpulkan tugas.
"Baiklah saya permisi." Pak Nono keluar dari ruangan kelas, kompak seluruh siswa menghembuskan napasnya lega. Seakan mereka bebas dari semua beban.
"Kelompok 5, Cantika, Nathalie, emmm... Siapa lagi ya, Tha?" Cantik memandang bingung kertas yang ada dihadapannya, menunggu jawaban dari Natha.
"Gue sama Aksa, gak mau lo masukin?" Sahut Reyhan tiba-tiba, Cantik menoleh hanya memandang sekilas, hal itu membuat Reyhan mendengus.
"Gue mau cewek semua, cowok jarang kerja bareng-bareng. Maunya dikerjain sama cewek kalo lagi kerja kelompok."
Tanpa basa-basi, Reyhan merebut kertas yang dipegang Cantik. Seenaknya menulis namanya dan Aksa di kertas data kelompok itu. Tentu saja, Cantik tak terima. Dia berusaha meraih kertas itu namun Reyhan mengangkat tinggi-tinggi ke udara, membuat Cantik hanya bisa melompat-lompat berharap bisa mencapai tingginya.
Iqbal, si ketua kelas, datang ke area bangku mereka untuk mengambil data kelompok. Tanpa buang kesempatan, Reyhan segera menyerahkan kertas itu pada Iqbal. Kemudian menyuruhnya untuk segera pergi.
"Ih! Lo itu apa-apaan sih?!"
"Lagian sama sahabat gak solid lo! Maunya sama Natha mulu, padahal kan kita berempat ini sahabat." Aksa yang sedari tadi tunduk menghadap ponsel dengan PUBG-nya, kini mulai bersuara.
"Tapi gue gak mau kalian enak-enakan, sedangkan gue sama Natha capek kerja." Balas Cantik tak ingin kalah. Seperti biasa, Natha hanya bisa memangku tangan sambil menyaksikan lagi, perdebatan kecil sahabatnya.
Reyhan menoyor kepala Cantik, gadis itu mendengus, membuat Reyhan terkekeh. Sebenarnya, dia bisa saja masuk kelompok lain kalau dia mau. Reyhan termasuk bintang di kelasnya, semua siswa pasti akan menerima baik kehadiran Reyhan di kelompok mereka. Namun, karena suatu alasan, membuat Reyhan ngotot masuk kelompok Cantik dan Natha.
"Seharusnya kan 5 orang?" Suasana mulai mereda, akhirnya Natha angkat bicara.
"Semua kelompok sudah pas. Kelompok kita memang punya sisa 4 orang." Jelas Reyhan yang di angguki Aksa.
"Jadi, mau ngerjain dimana?" Aksa memasukan smartphone nya ke tas, baterainya habis, apalagi dia tidak membawa charger. Mau tak mau, dia harus berhenti bermain game.
"Tapi kalian harus ikut kerja ya!" Cantik menatap Reyhan dan Aksa galak.
"Iya jelek! Bawel amat lo!" Protes Aksa.
"Di rumahnya Natha aja gimana?"
"Kebetulan hari ini di rumah gak ada siapa-siapa."
"Oke, pulang sekolah kita ke rumah Natha!" Putus Reyhan yang di angguki serempak.
🌠🌠🌠
Arka menggaruk kepalanya dengan kesal, seharian ini ia mengerjakan tugas kuliah yang tak kunjung selesai. Seakan kepalanya akan pecah ketika melihat tumpukan buku dan kertas di meja tamu rumah itu. Ia hanya mendengus kemudian menatap malas tumpukan tugas kuliah yang seakan-akan sedang mengejeknya.
Sepertinya ia butuh refreshing untuk menyegarkan pikirannya. Nongkrong di Cafe sebentar mungkin bisa membuat kepalanya sedikit dingin. Tanpa buang-buang waktu, Arka merogoh saku celana jeans-nya, menemukan benda persegi panjang dengan layar 6 inci tersebut.
GENG KOPLAK
FrenzDev_Arka
Nongkrong sebentar kuy.
Genta.Drmwngs
Kuy
keAno_Michael
Yo, gue juga lagi pusing.FrenzDev_Arka
Sekarang, di Cafe biasakeAno_Michael
Tapi pada bayar sendiri ye.keAno_Michael
Jangan pada kabur lagi oiGenta.Drmwngs
Bacot!keAno_Michael
Oi! Jemput gue dongkeAno_Michael
Genteng, jemput gue..! 😖Genta.Drmwngs
Najis emot!FrenzDev_Arka
Bacot! Buru!Genta.Drmwngs
Otw.keAno_Michael
Jemput gue dong:'(keAno_Michael
Genteng.. eh, Genta:(keAno_Michael
Arka:(keAno_Michael
PkeAno_Michael
PkeAno_Michael
Yuhu...keAno_Michael
Anjir, gue ditinggal:(🌠🌠🌠
Clek
Natha membuka pintu rumah, nampak sepi dan kosong. Memang di jam seperti ini orang rumah sedang ada di luar. Arka yang sibuk dengan dunia perkuliahannya, Liana yang sibuk dengan urusannya, dan Agnes yang sibuk dengan pekerjaan kantornya.
"Ayo masuk." Cantik, Reyhan dan Aksa serempak mengangguk, kemudian menyusul Natha yang sudah ada di dalam rumah.
Sejenak Cantik berhenti berjalan ketika melihat sesuatu yang menarik perhatiannya, ia kemudian tersenyum tipis.
"Cepet jelek!" Titah Reyhan. Cantik berdecak, namun tak urung menghampiri mereka.
"Nama gue cantik ya, bukan jelek!" Protes Cantik ketika langkah mereka sudah sejajar.
"Kalian ke atas dulu, aku mau ambil minuman sama camilan."
"Camilannya yang banyak ya, laper soalnya." Kata Aksa sambil nyengir lebar, Cantik hanya memandang sinis melihat kelakuan Aksa.
Natha pamit ke dapur, sedangkan mereka bertiga menaiki tangga duluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY
Teen FictionGadis itu, Natha. Selalu tersenyum setiap ku sakiti. Aneh, itulah pendapatku tentangnya. Namun aku tak tahu, berjuta rahasia yang ia sembunyikan sendiri. Rahasia yang baru ku ketahui saat ini. Natha, dia adalah gadis munafik. Terlalu munafik karena...