Chap 1

1.9K 236 48
                                    

Beberapa tahun kemudian

Seorang gadis terlihat menggeret kopernya, kacamata gelap yang digunakannya menutupi mata indah miliknya. Sejujurnya jika tak membawa koper, mungkin dia akan berhenti di beberapa tempat yang sudah menarik perhatiannya. Hanya saja, tubuh indahnya terlalu lelah karena penerbangan panjang membuatnya butuh berisitirahat lebih.

Gadis itu menunggu pintu di depannya terbuka, dia tadi sudah menyapa melalui intercom dan pemilik flat sudah menyuruhnya menunggu sebentar.

Matanya melirik ke segala arah, mencoba menilai layak atau tidaknya tempat itu untuk dia tinggali nantinya. Tidak terlalu buruk, pikirnya.

Ceklek!

Suara pintu dibuka membuat gadis itu kembali memfokuskan dirinya ke hadapan orang yang menyambutnya.

"Selamat datang, kau pasti kelelahan."

Shit!

*❄*


Chou Tzuyu, gadis cantik itu menatap kosong punggung kekar milik lelaki yang kini tengah membuat sesuatu untuk sarapan. Dia tak habis pikir dengan keputusan sang ayah yang menitipkannya pada seorang lelaki yang sama sekali ia tak kenal, ia hanya berharap bisa betah tinggal disini walau ia tak mengerti apapun soal  lelaki itu.

Tak ada yang salah dengan lelaki itu. Tampan? Oh Jelas! Lelaki itu memiliki pesona kuat. Tzuyu bahkan hampir meneteskan air liurnya saat melihat lelaki itu pertama kali. Gerakan ketika lelaki itu membuka pintu dan tersenyum terekam jelas di pikirannya dan selalu terulang bagaikan slowmotion.

Baik? Bukankah dengan lelaki itu mengizinkannya tinggal di flat miliknya itu sudah termasuk baik? This man so fucking perfect!!

Tzuyu bahkan tak bisa menemukan sedikitpun celah kekurangan pada diri Taehyung. Kalau ada angka lebih dari 10 mungkin Tzuyu akan memberikannya tanpa perlu berpikir dua kali.

Tapi dude, ini Amerika. Dimana semua orang bebas melakukan apapun yang ia inginkan. Termasuk berhubungan badan. Bagaimana jika suatu saat nanti lelaki itu tak dapat mengontrol nafsunya dan menyerangnya?? Bagaimana kal--

"Makanlah, aku hanya bisa membuat telur mata sapi. Itu pun hancur."

Taehyung -nama lelaki tampan nan baik hati itu- menyodorkan sepiring telur mata sapi ke arahnya. Tzuyu tersenyum kecil ketika melihat tampilan telur itu, cukup abstrak tapi tampaknya layak untuk dimakan.

"Ahhh.... thanks, lagipula aku tidak terlalu lapar."

Matanya terus mencuri-curi pandang ke arah pemandangan indah di hadapannya. Dalam hati ia merutuki pikirannya yang mulai liar. Damn! Kenapa lelaki bermarga Kim ini tampan sekali?!

"Kau bisa memasak?" Tanya Taehyung.

Demi Tuhan, Tzuyu nyaris tersedak telur yang sedang ia makan karena tatapan milik Taehyung. Bisakah lelaki itu tak menatapnya seperti itu? Kau tahu tatapan yang errr... ya begitulah.

"Beberapa masakan Korea. Untuk makanan western maaf aku tak bisa," Tzuyu menjawab setelah berhasil menghalau segala pikirannya yang bercabang ntah kemana. Kontrol dirimu Tzuyu, kalimat itu terus dirapalkannya di dalam hati. Apa Tzuyu sudah bilang kalau lelaki itu tampan? Jika sudah, maka Tzuyu akan mengulangnya berkali-kali.

"Aku sedikit terkejut dengan jawabanmu. Ku kira kau akan menjawab. Sorry, aku tak bisa memasak." Tzuyu mengerutkan dahinya, bingung.

"Maksudku, aku yakin di rumahmu pasti banyak pelayan yang menyiapkan tiga waktu makanmu. Jadi untuk apa kau bisa masak jika akhirnya tak terpakai?"

"Aku juga calon ibu rumah tangga dude, tentu saja aku harus bisa memasak!" Kesal Tzuyu.

Edelweis | TAETZU |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang