Gadis bersurai cokelat itu memandang Taehyung dengan galak, gara-gara dia tadi mereka harus mendengar suara laknat dalam beberapa saat. "Ini semua gara-gara kau!"
"Aku tidak mau tahu kau harus bertanggung jawab, jika aku memikirkan hal yang tidak-tidak..." Tzuyu mengacak-acak rambutnya, bayangan adegan-adegan dewasa kini memenuhi otaknya. "Otakku jadi kotor!"
"Bukannya otakmu memang selalu kotor?" Taehyung menyunggingkan senyum tipisnya sambil melanjutkan membaca koran dengan santainya. "Bastard!"
"Selain otak, mulutmu juga sama kotornya."
Tzuyu mencebikkan bibirnya tak suka, dia merampas koran yang sedang Taehyung baca dengan paksa lalu membuangnya begitu saja ke lantai. "Yakk!"
Tatapan tajam mereka beradu, "Tinggal denganmu membuatku gila! Aku harus mencari pria tampan dan kaya agar bisa menjernihkan otakku." Taehyung terkekeh mengejek, "Tak akan ada yang mau dengan gadis mesum sepertimu, singa kecil..."
Tzuyu mengeram marah, "Damn it! You asshole!" Dia menendang kaki Taehyung membuat pria itu meringis. "Selain mesum, kau juga sangat kasar untuk jadi seorang wanita." Cibir Taehyung di tengah ringisannya.
"If you speak again, I will kill you!" Kata Tzuyu dengan nada mengancam dan tatapan tajamnya. Bukannya takut, Taehyung justru tertawa geli. Harus dia akui bahwa Tzuyu terlalu menggemaskan untuk memasang wajah jutek seperti ini. "You're so cute..."
Tzuyu melotot, "Aku sedang marah!"
"Aku tidak bilang kau sedang melawak." Balas Taehyung santai. "Shit!"
..................
Tzuyu tersenyum menyeringai saat melihat pria tampan dan kaya raya yang ada dihadapannya. Kang Daniel, siapa yang tak tahu CEO muda itu? Pria idaman yang saat ini sedang digilai oleh gadis-gadis seusianya.
"Maaf, aku tidak sengaja menabrak kaca spion mobilmu." Ujar Daniel menyesal, "Nevermind, hanya kaca spion..." Jawab Tzuyu sambil menyelipkan rambutnya ditelinga. "Tapi..."
"Kau tak perlu merasa bersalah, aku tidak marah." Tzuyu memamerkan senyum manisnya, dalam hati dia berkata kenapa harus marah kalau mobil ini bukan miliknya tapi milik Taehyung. "Aku akan menggantinya..."
"Tidak perlu, kau kan tidak sengaja..." Tangannya menyentuh lengan Daniel dengan tatapan lembut yang diberikannya, Tzuyu berkata lagi. "Asal kau mau memberikan nomor teleponmu."
Daniel yang terkejut dengan sikap gadis cantik dihadapannya langsung terkekeh, "Kamu baik sekali kalau hanya nomor telepon, pasti akan kuberikan."
Mata Tzuyu berbinar, "Really? Aku jadi tak enak karena kau mau memberikan nomor teleponmu kepadaku."
"Aku justru senang jika kita menjadi lebih dekat." Mendengar itu membuat Tzuyu tersenyum malu-malu, "Aku merasa tersanjung." Jawabnya dengan nada manja.
"Sejujurnya aku masih ingin berbincang denganmu, tapi pekerjaan memaksaku untuk segera pergi. I will contact you later..." Pamit Daniel setelah bertukar nomor handphone dengan Tzuyu. "Aku tunggu.."
Pria bermarga Kang itu mengelus pucuk rambut Tzuyu gemas, "Nice to know you, Tzuyu..."
"Ah... Me too..."
Setelah memastikan mobil pria itu melaju pergi, Tzuyu langsung loncat-loncat kegirangan. Dia mencium ponselnya berkali-kali, "Keberuntungan berpihak kepadaku hari ini." Ucapnya girang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Edelweis | TAETZU |
FanfictionNormal? Aku tak pernah tahu arti kata normal yang sebenarnya. Tapi, setelah bertemu dia semua berubah. "Aku ingin normal, seperti mereka." "I don't need another woman if there is already you in front of me." "KIM TAEHYUNG MENJAUH DARIKU!!!" 🍁 -280...