Jadi, sekarang kamu lagi sama abang kamu dan kawan kawannya itu di rumah kalian.
"Jadi, gays(?).. Ternyata kemarin si ibu guru mtk make daleman warna biru!" cetos haechan entah darimana.
"ENAK AJA LU CAN! Jangan percaya! Kan kemarin dah gua bilang warna abu abu! Kalian masa lebih percaya sama haechan yang dekil daripada sama gua, Jaemin bin encok (?) yang ganteng gagah perkasa ini!?"
Kamu pun heran kenapa mereka memperdebatkan warna daleman guru mereka sendiri.
"Tapi aku lebih percaya Haechan deh..." Cetus renjun tanpa babibu.
"Kann! Lebih logis!!" ucap haechan dengan bangga setelah Renjun memihak sisinya.
Kamu juga bingung,sebenarnya benefit apa yang akan mereka dapatkan melalui perdebatan yang sangat rated ini.
... Well yeah ?
"Tapi kan bu guru udh dewasa.. Kemungkinan dia memakai yang berwarna hitam lebih besar." ucap mark yang notabene umurnya lebih dewasa diantara kawan kawannya yang lainnya di perkumpulan kalian itu.
".. Uh... Guys? Bisa hentikan percakapan ini? Aku mulai merasa aneh.. " ucapmu mencoba menghentikan mereka.
"No- no! Gini ya, Warna biru itu lebih terkesan dewasa daripada hitam menurutku.. Jadi, aku di tim haechan!" cetus jeno dengan bangga.
Lalu melakukan selebrasi kecil dengan high-five dengan haechan.
"Tapi bukannya pink lebih imut?"
"Tunggu--Chenle! Jangan ikut ikutan!!"
Jisung mengangguk.
"Apalagi kalo ada desain bunga bunganya ya? Tambah keren.."
"APALAGI KAU PARK JISUNG! JANGAN IKUTAN MEREKA!"
Sungguh, mungkin hanya mereka yang menikmati 1 jam penuh pembahasan daleman itu.
...hanya mereka.
((oke maafkan hamba yang terlalu bodoh hingga lupa password akun sehingga lupa akan adanya fic ini.-. *sujud ke reader semua*))

KAMU SEDANG MEMBACA
Abang - Renjun
Historia CortaPunya abang kek renjun gimana sih? *Diupdate kalo ada inspirasi*