#My First Work
Kisah bagaimana semesta mempertemukan mereka. Yang saling menyakiti namun saling menyembuhkan. Mimpi Ellard perlahan berani keluar dari hatinya. Yang dulu El kunci teramat rapat di dalam nya, bahkan dia lupa bagaimana caranya membuka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak pernah terjadi sebelumnya. Saat aku membenci seseorang. Saat aku menyakiti seseorang. Saat aku mengabaikan seseorang. Aku pun membenci diriku. Perih. Dadaku terasa perih. Kenapa padamu berbeda. Apakah kamu merasakan hatimu seperih ini saat tanpa perasaan aku menyakitimu?
◆◆◆
Mohon koreksinya Happy reading 💜
"Lu sakit apa mabok neng. Heboh tuh sesekolahan gara-gara lo nyoipok si El tiba-tiba banget kaya gitu, mana istirahat pula, udah gak tahan banget ye lu, heran gue," ucap Marcel sambil mencomot bakso milik Chandra yang langsung mendapatkan hadiah jitakan di kepalanya.
"Hooh, terus kenapa lo berantakan banget begini juga, kaya habis nangis lo." Anggun kemudian berdiri dan mengikat rambut Kaila. Kaila tidak peduli dan terus melahap mie ayamnya.
"Sttt, gak konsen gue makan." Sebenarnya masih ada satu jam pelajaran lagi namun kelima geng The Devil itu pasti sudah siap dengan kemarahan Bu Farida.
"Gue heran banget, lo gak mau nerima satupun cowok sesekolahan sampe ada yang nangis buat jadi pacar lo. Lah ini, lo malah yang menetapkan dari satu pihak jadiin dia pacar lo. Iya kalo cowoknya mau," kali ini Arga menimpali.
Kaila menyedot habis jus jeruknya karena kelihatannya cabai yang dia masukkan hampir setengah membuat dia tersedak dan keringat membanjiri wajahnya. Namun hebatnya Kaila tidak terlihat kepedasan sama sekali.
"Emang lo semua pada bego ya, modelan kaku dengan kacamata dan bawa buku kemana-mana itu kalian pikir tipe gue banget. Nggak anjir." Kaila kemudian menghapus wajahnya menggunakan tisu.
"Jadi? Mau lo mainin terus lo buang gitu?" Tanya Arga kali ini sambil asik memainkan game nya.
Kaila menggeleng, "Dia benci gue dan gue akan buat dia menyesal karna udah benci gue."
"Iya sih kayanya, tapi kenapa sampe segitu nya lo. Biasanye juga lo kerjain bukan lo pacarin." Marcel kembali menimpali dengan kunyahan penuh bakso di mulutnya.
"Bukan urusan lo ya Cel." Kaila menjitak kepala Marcel yang langsung terdengar rintihan dari bibirnya.
"Dia nyakitin lo ya?" Chandra yang sedari tadi diam akhir nya membuka suara. Chandra adalah orang yang paling dewasa diantara mereka, dan dia terlihat paling peka kalau ada sesuatu terjadi dengan mereka. Namun dia yang sedikit lebih pendiam dan banyak masalah. Mungkin kalian akan bertanya, namun Kaila udah pernah bilang kalau dia tidak akan pernah peduli dengan kehidupan siapapun. Kaila tidak tahu apakah Chandra memiliki masalah atau tidak.
