Will

576 51 10
                                    

"Lama banget sih lu? Rapatin apa aja sih lu pada"sesaat setelah kelur dari ruangan rapat, cowok itu sudah ditodong oleh Vera

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lama banget sih lu? Rapatin apa aja sih lu pada"sesaat setelah kelur dari ruangan rapat, cowok itu sudah ditodong oleh Vera. Cewek hng bersandar di tembok sebelah ruang rapat ini, menunjukkan ekspresi lelah dan sebal padanya.

"Yaelah nggak seharian gw tinggal buset, setengah jam doang gw rapatnya, eh setengah jam juga nggak sampe, lebai lu"cerocosnya melihat jam tangan sambil menonyor kepala Vera

"Laper gilak"balas cewek itu dengan menjambak rambut cowok disampingnya dengan mengambil langkah besar

"Yaudah sih, richeese cus lah"jawabnya sambil merangkul pundak

"Nggak bisa,Baron bakalan jemput gw satu jam lagi.Kita makan di kantin aja kuy"

"Baron?"siapa lagi yang didekati temannya kali ini.

"Hehe, cowok baru gw baru seminggu jalan. Gw belon cerita ke lu?" Tanyanya dengan ekspresi kaget, Vera cerita apapun ke Will itu seperti cewek yang nulis diarynya

"Belonlah, lu ngilang anjir. Pantesan cowok baru, temen dilupain" cecaran Will hanya dibalas dengan eye smile Vera

"Yuklah makan,laper gw tadi denger bacotnya bang Ian ngomel ke anak baru"

We're close but not close enough

Pertemuan Will dan Vera terjadi pagi itu tiga tahun yang lalu. Tempat yang sama koridor kampus ini.

Saat keduanya masih mahasiswa baru yang sedang ospek dan buta jalan kampus.

Nggak tabrakan kok, tapi sok kenal sok dekat. Siapa yang punya sifat itu kalau bukan Will

Tanya nggak tanya nggak, kalau nggak tanya gw telat. Senior pasti serem"dan melangkahlah Will pada sosok cewek yang lahi santai dengan snickers

"Permisi, kak boleh tanya nggak kalau ke gedung pertemuan buat maba dimana ya?"

"Anjir, muka gw tua banget? Gw juga maba gila. Apa gw harus balik ke dermatologi buat suntik anti aging, ini tapi gw masih baru lulus sma"kayaknya salah sasaran, itu hal pertama yang Will pikirkan. Bukannya mendapat jawaban malahan dia mendengarkan celotehan cewek yang dikiranya senior

"Sorry, gw kayaknya salah jalan. Tahu nggak lu harus ngumpulnya dimana?

"Nggak"

Oke ini bikin dirinya kesal sendiri, kurang lima menit. Harusnya mereka sudah baris di gedung  itu, tetapi cewek ini seperti santai banget. Tidak seperti dirinya yang sudah kalang kabut dan diotaknya memikirkan nasibnya dan omelan pedas para seniornya

"Becanda, ini kita tinggal jalan ke pintu itu udah sampai kok"jawabnya santai sambil meninggalkan Will sambil membuang bungkus snickers.

Jevera Anamova. Tag nama yang baru jatuh di lantai dan dipungut oleh William dan otomatis disimpan di kantung kemejanya

"Gimana sih kamu? Anak baru nama aja lupa naroh. Untung otak lengket ya jadi ga lupa narohnya"dalam hati Will pikir untung dia nggak telat dan semu perlengkapan lengkap, kalau nggak bakal seperti itu nasibnya

"Permisi kak"

"Apa lagi ini bocah"

"Ini tag nama dia Kak, jatoh didepan"

"Cewek lu? Perhatian amat jadi manusia"

Sebastian F, itu nama yang ada di keplek panitia orang yang barusan ngomel pedas

"Kenal aja nggak kok kak"jawaban Vera ini seharusnya menyudahi pembicaraan tidak penting kali ini.

"Ya udah kenalan sini gw tungguin"malahan itu yang mereka dapatkan, di tengah kerumunan banyak maba lain dan senior mereka menjadi tontonan

"William Inkiriwang,"

"Vera. Jevera Anamova"

 Jevera Anamova"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mapala | DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang