"Gini nih, ribet banget nih rumah. Acara baru dua bulan lagi, ribetnya sekarang"omelan tidak henti-hentinya dia keluarkan mulai dia bertemu kakak sepupunya, menyapasa semua anggota keluarga besarnya hingga sekarang saat sebagian anggota keluarga besar itu sudah datang.
Kenapa mengganggu hari tenangnya, menjadi siswa sma yang akan Ujian Nasional membuatnya belajar keras dan memiliki banyak les yang dipaksa sang bunda untuk dijalani, dan hari minggu tenangnya pekan ini hilang sudah, rencananya mau main seharian di kamar gagal total.
"Bulan depan tunangan, bulan depannya nikah mepet lah Ken, ngomel mulu sih lu dari tadi"
"Duh bang, yang mau nikah sama calonnya aja belon dateng. Lah kita, udah dateng duluan"
Suasana hari minggu siang di rumah eyang Djillin ramai tidak seperti biasanya, tante
"Heh kembar," Kenny dan Killian otomatis akan menoleh ke asal suara saat anggota keluarga memanggil mereka
"Apa te?" Jawab Kenny setelah disenggol oleh Ian,dan berjalan ke arah tante tertua keluarga mereka
"Bawain ini kue basah semua ke meja ditengah situ, jangan dibanting hati-hati kalau naruhnya"ancam tante Yanti yang sudah gondok dengan prilaku Kenny bulan lalu membanting nampan berisi kue dan jatoh ke lantai.
"Siang semuanya" hampir semua isi ruang tamu itu berkata 'akhirnya' sesaat setelah mereka mendengarkan suara itu
"Pangestu! Sudah jam berapa ini? Kamu baru datang"
"Maaf eyang, tadi baru selesai urusan di bridal house"
"Duduk sini sama yang lain"jawab eyang sambil berjalan ke sofanya
"Estu berdiri aja dibelakang sini,"
"Kenapa emangnya bang?"tanya Ian sambil memutar badannya kearah Pangestu
Duduk sini aja"lanjutnya dengan ekspresi kaget
Ian ingin menertawakan dirinya saat ini, ingin rasanya melampiaskan emosinya saat ini.
Emosi yang sudah dia pendam selama sebulan ini, rasanya ingin dia tumpahkan dimuka pasangan itu.Para tetua banyak menanyakan tentang persiapan mereka berdua, tetapi pertanyaan tante Wandri yang paling membuat Ian menoleh
"Jadi sudah berapa bulan?""Kita kenal sudah setahun lebih Bulik"
"Bukan itu, sudah berapa bulan kandungan calon istri kamu ini?"Semua mata terpejam kaget saat eyang yang dari tadi diam langsung nyamber pertanyaan itu.
Mata Ian seketika melebar dan reflek menoleh ke arah Reana, mantan pacar sebulannya ini juga calon istri Pangestu.
Tertawa dalam hati mungkin itu yang bisa dilakukan Ian "hitungannya mereka selingkuh dibelakang gw, dan gw baru tahu sekarang. Bego banget anjing"