01. What?!

54 50 8
                                    

*pasang lagu diatas saat part yang ditandai.

***

*author pov

Park Jimin yang tadi ditemukan oleh rekan kerjanya, Kim Taehyung, langsung dibawa kerumah sakit terdekat.

Satu kantor FBI itu jelas terkejut mendengar kejadian itu, terutama sahabat sahabat Jimin, dan gadis gadis yang menyukainya.

Jelas saja, Jimin adalah agen yang paling terkenal atas kerjanya yang sangat bagus dan ditambah dengan ketampanannya, yang membuat para kaum hawa terpikat olehnya.

Taehyung, selaku sahabat yang menemukannya dalam kondisi mulut berbusa itu langsung bergegas membawanya ke RS.

...

*kangyeora pov

"Aaah... operasi tadi sangat menegangkan. Hampir saja nyawa orang melayang akibat kecerobohanmu" Bentakku pada rekan kerja ku, Jeon Jungkook.

Lihatlah dokter muda yang gila ini. Bagaimana bisa dia bekerja di RS mewah sepertu ini? Tiba tiba dia datang ke ruang operasi ku, dan berniat membantuku saat sedang membedah pasien itu. Bukannya membantu, namun hampir saja nyawa pasienku hilang dibuatnya. Heol, aku sangat kesal padanya.

Dia menatapku tanpa dosa, lalu menepuk nepuk bahuku pelan. "Setidaknya dia telah selamatkan, nuna"

Disaat saat seperti ini, sempat sempatnya ia tersenyum padaku, membela diri yang jelas jelas salah?Argh, aku sangat frustasi.

Aku melepaskan tangannya dari bahuku dengan kasar, lalu menatapnya "Aku tahu aku adalah dokter yang handal, namun, tolong berhentilah membuat masalah dalam operasiku. Bisa saja satu nyawa melayang akibatmu."

Dia hanya tersenyum lagi, lalu duduk di kursi diruanganku.

Dokter gila itu sama sekali tak merasa bersalah apa? Sebaiknya dia bekerja di Rumah sakit jiwa saja. Bila perlu dia yang menjadi pasiennya. Untung saja tampan, kalau tidak, sudah ku bedah kelaminnya itu.

Terlihat si dokter gila itu sedang memegang ponselnya dan memainkannya. Tak ada rasa bersalah, dan tak ada rasa ingin meminta maaf padaku.

Kejadian ini sudah yang ketiga kalinya, namun tetap saja, sedikitpun kata maaf tak ada diucapkannya, heol..menyebalkan.

Aku memutar kedua bolamataku, lalu menghempaskan diriku ke sofa pribadi milikku. Rasanya, setelah operasi menegangkan tadi, semua badan otak ku lelah dibuatnya.

Kring...kring...

Apa lagi ini??? Baru saja aku duduk, langsung ada panggilan dari hanbin. Mau apa sih dia? -_-

Aku menatap ponselku yang berdering, lalu mengangkatnya dengan sedikit lemas.

Aku menghela nafas.

"Yeoboseo, mengapa kau menelponku, kau tak tahu ap-"

"Ya!! ada pasien darurat yang akan dioperasi disini!!"

Belum saja aku mengucapkan perkataanku dengan jelas, tiba tiba hanbin menyelip kata kataku sambil berteriak seperti orang gila.

Teriakkan dari telepon itu berhasil membuat kupingku hampir copot.

"YA!! Hanbin-ssi, hampir saja telingaku tersembur darah akibatmu"

"Sudahlah, kesini sekarang juga!"

Tutt...tut...
Ia mematikan teleponnya.

Singularity;hide on maskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang