Votemment!!
*pasang lagu diatas pada part yang sudah ditandai.***
*FBI Office
Terlihat keramaian di ruangan taehyung. Orang berlomba lomba untuk mengetahui apa yang terjadi secara rincinya. Namun, untung saja Jimin sudah di bawa ke RS secepatnya, jadi tidak terjadi kekacauan disana.
Seorang berkemeja putih dengan rambut yang di cat abu abu itu sedang menyelidiki kasus sang sahabatnya bersama kerabatnya yang lain.
Terlihat ia sedang mencari barang bukti di sekitar meja kerja Jimin dengan menggunakan sarung tangan karet.
"Yoongi-ssi, sudah menemukan sesuatu?" Tiba tiba saja seorang temannya menepuk pundaknya sambil berjongkok menyetarakan tubuhnya, karena yoongi sedang berjongkok dibawah meja Jimin untuk mencari secuil bukti.
Yoongi pun berdiri lalu meletakkan tangannya dipinggang dan menghela nafasnya. Lalu ia menatap lawan bicaranya sambil menggeleng gelengkan kepalanya. "Belum ada informasi yang kudapatkan, bagaimana denganmu Jhope-ssi?"
Lawan bicara yang bernama jhope itu pun berdiri lalu membisikkan sesuatu ketelinga yoongi. Sebelumnya ia melirik kekanan dan kekiri, agar seorang pun tidak dapat mengetahui kalau mereka sedang berbisik. "Aku mendapatkan informasi dari restauran terdekat. Sebelumnya, ternyata Jimin sedang makan siang disitu"
Lalu jhope pun menjauhkan dirinya dari telinga yoongi.Mendengar hal itu, yoongi pun sedikit membulatkan matanya. Ia menjauhkan telinganya dari jhope, lalu menatapnya curiga. "Darimana kau tahu?secepat ini?"
Jhope menghela nafasnya dan mengangkat ujung bibirnya. "Jangan bilang kau curiga padaku? Aku mendapatkan info ini saat diberitahu daniel bahwa dia menolakmu makan siang dan akan makan sendirian, lalu aku mempunyai ide untuk pergi bersama daniel ke restoran dekat sini. Lagi pula kau tadi pergi bersama danielkan? Makanya dia memberitahuku" Ucap jhope menjelaskan.
Yoongi mengangguk kecil. Tak mungkin jhope pelakunya, soalnya yoongi melihat jhope membawa bekal makan siang sendiri dan makan bersama Taehyung dikantor.
Tanpa basa basi, yoongi menarik tangan jhope keluar kantor, lalu menuju ke restoran tersebut.
Langkah mereka terhenti saat jhope memberontak pada yoongi.
"Ya!ya!ya!, kau kira aku apa ditarik tarik seperti ini? Aku bukan tali tambang" Ucap jhope sambil memukul tangan Yoongi, lalu melepaskan pegangannya secara paksa.Yoongi mendecak lalu memutarkan bola matanya dan menatap jhope. "Ya! Aku menarikmu agar kita cepat sampai tujuan, soalnya kau sangat lambat dalam berjalan"
Tanpa babibubebo yoongi langsung menarik tangan temannya lagi dan langsung menuju TKP.
Mau tak mau, jhope mengalah dan membiarkan tangannya itu dituntun oleh temannya.
...
*pasang lagu diatas/pasang lagu sedih punya kamu
...
*Taehyung POV
(Hospital)Sudah setengah jam aku berada di lorong ini. Ditemani oleh bangku dan orang orang yang berlintas disini. Dari tadi aku mendengar tangisan wanita didalam ruangan operasi itu, dan ini sangat membuat aku berpikir yang tidak tidak.
Apa yang terjadi pada taehyung?
Mengapa ia seperti ini?Itulah kata hati yang dari tadi kutanyakan di pikiran ku.
Aku kembali menduduki kursi itu. Lalu menopang kepalaku dengan tanganku yang dipangku oleh pahaku. Sesekali aku melihat kearah jam yang ada ditanganku.
Aku panik. Ya sangat panik. Tak tenang, sangat tak tenang. Jimin, sahabat masa kecilku tiba tiba saja diduga keracunan zat yang berbahaya. Bagaimana bisa aku tenang disini.
Aku mengacak acak rambutku frustasi, dan melihat kearah pintu, dengan harapan satu saja dokter yang keluar dari dalam ruangan mengerikan itu dan memberitahu bahwa Jimin sudah pulih.
Jimin, kau pasti bisa melawan racun itu. Kau kuat, kau sahabatku yang kuat.
Tiba tiba saja airmata menetes tanpa izin oleh tuannya. Segera aku menghapus airmata yang telah mengalir dipipiku.
"Taehyung, jika kau masih menangisi orang yang kau sayang, berarti kau secara tidak sengaja masih menganggap dirimu lemah."
Tiba tiba saja aku mengingat perkataan taehyung saat dulu. Dan bukannya menyemangatiku, tapi malah membuat airmata itu semakin deras menurun.
...
*yeora pov
(Ruangan operasi)Semua tenaga dan otak telah ku keluarkan untuk dia seorang. Terlihat tubuh bagian dalamnya yang begitu jelas terpampang dimataku membuat tubuhku bergetar hebat.
Aku sudah sering melihat organ tubuh orang, namun ini sangatlah berbeda. Mimpi apa yang mendatangi malamku hingga berujung seperti ini. Tak pernah sampai pikiranku untuk membedah kekasihku, tak pernah.
Airmata, airmataku terus mengalir saat melihat organ kekasihku diotak atik oleh rekan kerjaku. Terlihat tubuhnya sangat tak berdaya disini. Aku tak kuat menyentuh darahnya, apalagi organ tubuhnya. Namun aku harus. Ini deminya.
Ku beranikan mengambil alat alat operasi dan mulai menjalankan bedah ini layaknya dia adalah seorang pasien biasa, walaupun tetap, aku tak dapat menganggapnya seperti itu.
"Bekerjalah secara profesional yeora-ssi, kau dapat membuang nyawa kekasihmu bila kau tak bekerja dengan fokus"
Perkataan dari seokjin pun langsung membuat tekatku penuh kembali untuk membantunya.
Aku takkan membiarkanmu pergi. Cukup aku yang bekerja keras disini, dan aku akan berusaha untukmu agar tetap ada disisiku, Jimin.
Tanpa menghapus airmata yang telah mengalir hingga membasahi masker ini, aku langsung melanjutkan operasi ini dengan bersungguh sungguh.
..."Yeora-ah, bila aku menghilang dikehidupanmu, apa yang kau lakukan?"
"Hm... aku akan berusaha untuk mencarimu dan membuatmu agar muncul lagi di kehidupanku"
...
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Singularity;hide on mask
Fanfic*** Seorang Korban yang keracunan makanan itu langsung dibawa kerumah sakit terdekat. Dan siapa sangka, dokter yang menangani dia adalah kekasihnya sendiri. Dengan dibantu oleh karib kerjanya, dokter tersebut berusaha keras untuk menyembuhkan pasien...