Staring Of.
⇱ "Dia tak lain hanya seorang sampah yang meminta tuk dibersihkan" ⇲
❰ANNOUNCEMENT : 20 VOTE TO UNLOCK NEXT CHAPTER.❱
Memandangi seseorang yang kau sukai memang sangat menyenangkan bukan? Ya seperti itulah kebiasaanku dan itu menjadi penyemangat tersendiri saat pergi ke sekolah.
"Woojin! Lihat tuh, Diliatin mulu sama Yewon ciee ciee.." Nancy sang princess kelas memberitahu lelaki disebelahnya tentang kehadiranku.
Ia mendelik kearahku dengan tampang datarnya, "Aku gak liatin kamu kok Ujin! Serius!.." elakku,
"Lagian siapa juga yang mau diliatin sama kamu, Udah gendut, Dekil, hidup pula.." Jawaban yang tak ku bayangkan menerjang hatiku.
"Udah sana pergi!" Ia mengusirku, dan menggidikan bahunya geli.
Kulangkahkan kaki ini agar menjauh dari bangku tempatku duduk dan pindah ke bangku dimana itu adalah bangku terakhir dikelas ini.
Umurku memang baru belasan tahun, bahkan belum bisa dikatakan ideal untuk memiliki pacar, aku harus fokus dengan sekolahku.
Perkataan Park Woojin benar-benar menyakiti hatiku, Bagaimana ia memakiku lalu mengataiku seenak dirinya.
Aku tertekan, entah standar cantik dinegara ini seperti apa.. Aku tak tahu,
Yang aku mau semua orang menganggapku ada dan menghargaiku, Aku tak punya teman sama sekali dan hanya menyukai seseorang seumur hidupku.
Kuharap semuanya berakhir,
13 Tahun yang lalu, Yap. Itu adalah ceritaku belasan tahun silam dan aku masih mengingatnya.
Kini aku bekerja disalah satu kantor yang tak jauh dari kampus tempatku menimba ilmu.
Dan tebak, kenapa aku bisa mengingat kejadian 13 tahun yang lalu? Karena itulah masalahnya.
CEO di perusahaan ini tak lain adalah Park Woojin, Dunia memang sempit.
Aku tak percaya mengapa aku bisa melamar diperusahaan manusia iblis itu, kalau bukan demi uang aku tak akan menginjakan kakiku disini.
"Kim Yewon! Bekerjalah dengan giat, Aku mendukungmu.."
Salah satu Sticky Note mendarat didepan layar komputerku, ini adalah Sticky Note kedua yang ku temukan tapi dengan tulisan berbeda.
Teman kantorku melirik Sticky Note itu dan tersenyum, "Daebak! Baru bekerja dua hari disini sudah mendapat dua pengagum rahasia? Yewon! Kau benar-benar beruntung.. Aku iri dengan kecantikanmu.."
Sudut bibirku mengangkat, apa yang harus iri dengan hidupku?
"Sudahlah! Kita lanjut kerja,"
"Enak ya menjadi cantik sepertimu,"
Aku terdiam tak menimpali temanku itu, Kyla. Karena ku tahu aku tak secantik itu hanya saja aku menjalani diet ketat sejak SMA.
"Kim Yewon! Apa kau membuat masalah? CEO Park menyuruhmu ke kantornya tuh.." Tegur salah satu ketua grup kerjaku.
Aku terkejut sehingga reflek berdiri, "Jinjjayo?" Yang aku tahu, CEO Park alias Park Wooblis itu tak pernah bertemu karyawan sama sekali.
Dan hanya karena hal tertentu seperti pemecatan dan pengurangan gaji pegawai yang akan bertemu dengannya.
Dasar tak berperi kemanusiaan.
Aku menghela nafasku sambil memandangi pintu bertuliskan 'CEO Park' disana, dengan segala keberanianku akhirnya aku masuk kedalam ruangannya.
"Permisi, Ada perlu apa Bapak memanggil saya?" tanyaku dengan sopan dan sedikit.. Datar mungkin?
Saat mendengar suaraku, Kursi yang membelakangiku memutar dan menampakan sosok yang sangat kubenci.
Park Woojin,
"Yewon? Kau kah itu?"
Sudah kutebak pertanyaannya pasti itu, aku masih menampilkan wajah datarku.
"Jika tak ada yang harus kuurus bisakah Saya keluar?"
Woojin terkekeh pelan melihatku, "Balas dendam huh?" Aku mendelik kearahnya.
"Pak, Disini saya hanya sebagai karyawan biasa. Jika bapak akan memecat Saya, Silahkan"
"Wow sensitif sekali Uri Yewonnie?.." Itu menggelikan!
"Aku memanggilmu kemari hanya ingin memastikan jika dirimu benar-benar Kim Yewon yang aku kenal.."
"Lalu?"
"Bolehkah aku bernostalgia hm? Silahkan duduk, Aku akan membelikanmu makanan.."
Aku terkejut, Tak mengerti dengan semua yang Woojin lakukan untukku.
"Tapi Pak, Saya masih banyak kerjaan dibawah sana.."
"Kau naik pangkat menjadi sekretarisku mulai sekarang.."
"Ap.." Aku mencerna kata-katanya,
"APA?!"
To Be Continude.