Partner Pt.2

537 98 4
                                    

⇱Kurasa menjalani pendekatan dengan orang tidak peka sepertimu itu sebuah rintangan ⇲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kurasa menjalani pendekatan dengan orang tidak peka sepertimu itu sebuah rintangan








ANNOUNCEMENT : 25 VOTE TO UNLOCK














Pesta Helloween akhirnya digelar di Sekolah kami, berhubung Soobin memaksaku untuk menjadi partnernya aku dandan seseram mungkin agar dia merasa takut berada didekatku.

Malam ini pukul 19.59, aku menunggu Soobin dikelas bersama anak-anak lainnya, Kulihat Sinb menjadi Vampire, Moonbin menjadi drakula lalu aku? Niat menjadi seramku pupus sudah karena kostum yang sangat limit.

Aku menjadi pohon lucu yang tidak nampak seram sama sekali, "Hai~" Sapa Soobin saat datang ke dalam kelas kami.

"Apa kalian menungguku lama?" Yaampun dia itu terlalu pede untuk wajah polos sepertinya.

Sinb dan Moonbin acuh, sementara Soobin duduk disebelahku sambil memberiku permen.

"Trick or Threat~.."

"Terima kasih," Aku meraih permen tersebut dan membuka bungkusnya.

"Anggap saja permen itu sebagai pembuka persahabatan kita.." Ucapan Soobin membuat ku tersedak ludah sendiri.

"Apa?"

"Kau mau kan jadi sahabatku?" pinta Soobin, dan aku mengangguk.

"Santai saja, kau sudah kuanggap teman Kok" Soobin tersenyum, "Ayo ke Aula.." ajaknya kemudian.

"Sinb gimana?" Tanyaku, "Aku masih ada urusan dengan Moonbin, kau pergilah.." ucap Sinb dan aku langsung beranjak pergi bersama Soobin.

"Mereka mencurigakan.." gumamku, Soobin mendengarnya "Mereka?" "Ya mereka! Pasti mereka sudah jadian.."

Soobin tertawa, "Memang kenapa?" Aku meliriknya sekilas "Aku harus menjadi yang terdepan untuk meminta traktiran.."

Aku terkejut saat langkahku menginjak kostum yang kupakai dan akhirnya aku terjatuh.

Bruk!

"Yak! Kau tak apa?" tanya Soobin khawatir dan aku tersenyum, "Tak apa.."

Soobin membantuku berdiri namun dari arah belakang, seseorang datang kepada kami dengan memakai kostum pembunuh bertopeng.

Soobin mencengkram bahuku karena takut , "JANGAN MENDEKAT!" teriaknya lalu pergi meninggalkanku dilorong sekolah.

"SOOBIN! KAU MAU KEMANA?! " orang yang memakai kostum itu mendekatiku dan membuka topengnya.

Bae Jinyoung,

"Dia kenapa?" tanya Jinyoung, "Maaf Jinyoung tapi aku harus mengejarnya.." pamitku lalu mengejar Soobin yang ntah kemana perginya.























"Soobin! " panggilku disetiap tempat, aku tidak bisa menemukannya disemua tempat kecuali toilet.

Aku pun mengangkat kostum dibagian kakiku agar mudah berlari kearah toilet, "CHOI SOOBIN! " panggilku kemudian pintu toilet terbuka.

Aku bernafas lega ketika melihat Soobin keluar dari sana, "Kau kenapa?" tanyaku sambil menghampirinya.

"Aku.. Takut dengan pembunuh," akunya, "Tak apa.. Wajahmu pucat, pulang saja ya.." tawarku dan Soobin mengangguk.

Sepertiya dia trauma dan phobia terhadap pembunuh, "Maafkan Jinyoung, dia hanya ingin menyapa kita.." Soobin menatapku.

"Jadi Jinyoung yang berada dikostum itu?"

"Iya, Kenapa memang? " Soobin tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Kami berjalan kearah parkiran dimana mobil jemputan Soobin berada, Ternyata ia anak konglomerat ternama dikota ini dan aku baru tahu itu.

Ketika semua orang sudah tahu kenapa hanya aku yang tidak tahu?

"Masuklah.." titah Soobin, namun aku menolak.

"Aku harus kembali karena Sinb bisa saja mengamuk aku tidak ada disana.." tolakku, tapi Soobin mendorongku masuk kedalam mobil.

Aku terkejut ketika sudah didalam mobil, dan menatap Soobin yang juga sudah masuk kedalam.

"Aku memaksamu~ Kita akan kerumahku, aku ingin menunjukan sesuatu.."

"Apa itu?"

"Nanti juga kau tahu~"





To Be Continude

UMJI STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang