⇱ Jangan memulai awal yang salah.. ⇲
❰ANNOUNCEMENT : 30 VOTE TO UNLOCK❱
Jinyoung menciumku, astaga apa yang dia lakukan! Dia benar-benar gila karena mencium kekasih sahabatnya sendiri.
Meskipun pemuda itu hanya mencium selama beberapa detik lalu melepasnya, tetap saja meninggalkan raut wajah terkejutku.
Ingin sekali aku mengumpat padanya, tapi niatku hilang begitu saja saat melihat Jinyoung tersenyum sambil menjilat bibirnya sendiri.
"Manis, Sayang sekali aku tak dapat ciuman pertamamu... pasti Woojin Hyung bahagia sekali." Mulutku menganga mendengar penuturan Jinyoung yang terkesan frontal itu.
Bagaimana bisa dia berbicara selancar itu sementara aku terus-terus menahan nafasku karena jarak kami masih sedekat tadi.
"Anggap saja ciuman tadi sebagai tiket masuk kedalam hutan, Sekarang temuilah kucingmu."
Dahiku mengkerut, Tiket masuk ke hutan katanya? Cih apa-apaan itu.
"Nanti pulang bersamaku, Arraseo?" ucap Jinyoung penuh penekanan setelah menjauhkan wajahnya lalu mengacak rambutku dengan gemas.
Aku masih tak percaya dengan semua kejadian tadi, bagaimana ini? Aku seperti kriminal karena mengkhianati kekasihku sendiri.
Woojin pasti akan sangat kecewa padaku... Bagaimana ini...
"Kenapa diam saja? Cepatlah pergi, langit sudah semakin gelap. " teguran Jinyoung membuatku tersadar dari lamunanku tentang Woojin,
"E-Eoh.. Baiklah." Aku merutuki diriku sendiri, kenapa aku malah gugup seperti ini?! Yaampun Kim Yewon bersikap wajarlah!
"Masih membayangkan ciumanku, Hm? Mau kucium lagi?"
"Cepat ke makam kucingmu atau... ku cium lebih lama."
Ucapan Bae Jinyoung membuatku menatapnya dengan marah, Lantas aku pun berlari kearah makam kucing peliharaanku.
Yaampun kenapa aku sangat lemah saat dia menciumku, harusnya aku melawanna kan? Kenapa aku diam saja?
Harusnya kupukul saja kepalanya itu.
Aku pun menghela nafas, entah kenapa rasanya beda saat dengan Woojin?
Kenapa.. ciuman Jinyoung terasa lebih lembut?
"Apa yang aku pikirkan?! Yaampun Sadarlah Kim Yewon! " gerutuku sambil memukul kepala berulang-ulang kali, semoga dengan cara ini aku bisa sadar siapa kekasihku.
"Sudah selesai?" Suara Jinyoung mengagetkanku saat aku kembali dari makan Mbul, kulihat ia tengah menenteng tempat serangganya itu.
"Sudah, Aku akan ke toko hewan hari ini." ungkapku sambil berjalan kearah pria bermarga Bae ini.