PART 19

4.9K 310 0
                                    

Keesokan harinya Annabelle mencari pekerjaan didekat tempat tinggalnya. Walaupun beberapa bulan lalu dia sudah pernah mencobanya, mungkin saja sekarang sudah ada yang kosong.

Annabelle masuk kedalam coffee shop yang paling dekat tempat tinggalnya.

“Maaf nyonya, apakah ada pekerjaan yang tersedia? Saya bersedia menjadi apapun, mencuci piring, melap meja ataupun mengerjakan apapun boleh.”

“Kamu lagi? Apa dari kemarin kamu belum mendapatkan pekerjaan nona?”

“Sudah, tapi itu hanya pekerjaan sementara dan sekarang sudah selesai jadi saya butuh pekerjaan lagi.”

“Sebentar saya periksa dulu, tiga hari lalu pelayan kami mengundurkan diri, saya tanyakan suami saya terlebih dahulu apakah sudah mendapatkan penggantinya.”

“Terima kasih banyak, nyonya.”
Annabelle senang sekali, semoga saja masih ada lowongan itu untuknya jadi dia tidak perlu bersusah payah mencarinya ditempat lain lagi. Sambil menunggu Annabelle duduk dikursi kosong dan menatap keluar dari jendela kaca toko tersebut.

Sedang apakah tante Katelyn sekarang?

Dan aku meninggalkan novel tante Katelyn dalam keadaan belum selesai. Mudah-mudahan tante Katelyn bisa menyelesaikannya segera dan tidak menganggu kesehatannya.

“Nona, kamu bisa bekerja disini mulai hari ini jika mau.”

Annabelle masih sibuk dengan pikirannya hingga tidak mendengar saat pemilik tempat itu berbicara padanya.

“Hei Nona apa kau mendengarkan aku? Kamu bisa mulai bekerja hari ini."

“Ya, maaf nyonya, terima kasih banyak saya akan segera mulai bekerja. Apakah ada yang harus saya siapkan seperti data-data saya dan lainnya?”

“Tidak perlu, yang penting giatlah bekerja, jangan malas-malasan. Dan siapa namamu?”

“Saya Annabelle. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih. Saya sangat membutuhkan pekerjaan ini. Terima kasih banyak nyonya.”

“Sama-sama, kebetulan saya juga membutuhkan pegawai, jadi kenapa tidak. Dan kamu bisa memanggil saya Mrs. Morgan. Apakah kamu tinggal di apartement ujung jalan?”

“Iya disana saya tinggal.”

“Karena begitu dekat kamu bisa datang setiap hari pada pukul 05.45 karena toko ini mulai buka jam 06.00.  Dan akan tutup pada jam 20.00. Kamu bisa istirahat pada jam 13.00. Disana ruang untuk berganti pakaian pelayan. Kamu bisa mulai bekerja sekarang.”

“Dilla…” Mrs. Morgan memanggil anak perempuannya.

“Ya, mama.”

“Perkenalkan ini Annabelle pelayan baru disini, dan Annabelle perkenalkan ini Dilla. Dan dia yang akan mengajarimu semuanya, jika ada yang tidak kamu mengerti, kamu bisa bertanya padanya.”

“Baik Mrs. Morgan, saya akan mulai bekerja sekarang. Dan saya mohon bantuannya Ms. Morgan.”

“Panggil saja aku Dilla. Bagaimanapun usia kita tidak jauh berbeda.”

“Terima kasih Dilla. Aku akan berganti pakaian dulu.”

Dan dengan bergegas Annabelle menuju ruang yang sudah ditunjukkan Mrs. Morgan dan mulai ikut membantu melayani pembeli yang sudah mulai berdatangan.

Annabelle terus bekerja hingga waktunya istirahat. Saat sedang duduk didapur, Dilla datang menghampirinya.

“Annabelle apakah kau tidak makan? Sejak pagi sepertinya kamu tidak makan. Wajahmu agak sedikit pucat apa kamu baik-baik saja?”

“Aku baik-baik saja, terima kasih atas perhatiannya. Hanya saja belakangan ini aku tidak nafsu makan. Jadi abaikan saja aku.” Annabelle menjelaskan pada Dilla dan tersenyum menenangkannya.

“Ini ada roti makanlah Annabelle, bagaimana kalau kamu sakit.”

Annabelle menerima roti yang diberikan Dilla, bagaimanapun dia harus memikirkan bayinya.“Terima kasih Dilla.”

“Baiklah kalau begitu. Jika kamu sudah selesai nanti, kita akan mulai bekerja lagi jam 13.30.”

“Siap Bos.” Kelakar Annabelle.
Dan Dilla tersenyum menanggapinya.
Selesai makan roti Annabelle kembali bekerja. Walaupun belum ada pembeli yang datang lagi tapi dia tetap bekerja membersihkan tempat itu. Karena hanya dengan bekerja dia akan melupakan masalahnya.

Annabelle baru berhenti setelah Mrs. Morgan memarahinya dan memintanya makan, lalu memintanya pulang istirahat karena dirinya semakin pucat. Meski dia sudah menolak tetapi mereka memaksa. Mau tidak mau Annabelle menurutinya.

**

Keesokan harinya Marco masih tidak tahu harus berbuat apa, mamanya tidak mau turun untuk sarapan dan saat dia ingin mengunjunginya mamanya tidak mau membukakan pintu untuknya dan bahkan tidak mau berbicara dengannya.

Dirinya juga mulai mencemaskan Annabelle, entah dimana dia tidur semalam dan Marco tidak tahu. Dan akhirnya Marco memutuskan meminta pegawal kepercayaannya mencari tahu keberadaan Annabelle. Tapi hingga satu minggu kemudian dia tidak bisa menemukan Annabelle. Bahkan di rumah orang tuanya juga tidak ada.

Marco menjadi semakin cemas, apalagi mamanya masih marah terhadapnya dan tetap tidak mau keluar kamar.
Aku harus berbicara dengan mama dan melihat keadaannya. Marco takut jika mamanya sakit.

Marco kemudian bangun dan menuju kamar mamanya. “Mama, kita harus bicara.” Panggil Marco sambil mengetuk pintu mamanya.

“Mama.” Panggil Marco lagi. Tapi tetap tidak ada jawaban. Dan karena cemas Marco memutuskan langsung masuk ke dalam.

“Mama!!!” teriak Marco saat melihat mamanya berada di lantai.

Marco menggendong Katelyn dan membawanya ke mobil. Kemudian segera membawa mamanya ke rumah sakit tempat di mana Dr. James bekerja.
Setelah menunggu beberapa lama di ruang tunggu akhirnya Dr. James keluar.

“Ada apa Marco? Kenapa mamamu bisa pingsan seperti itu. Dirinya sangat lemah seperti tidak makan berhari-hari.”

“Ini semua salahku Om. Mama pasti tidak bisa makan karena mencemaskan Annabelle. Apakah aku boleh menjenguk mama, Om?”

“Ya silahkan, mungkin saat ini Katelyn sudah bangun.”

Benar dugaan Dr. James, saat masuk ke ruang mamanya, mamanya memang sudah bangun.

“Ma, Marco minta maaf. Marco sudah mencari Annabelle tapi Marco tidak bisa menemukannya. Dan dia juga tidak ada di rumah orang tuanya.”

“Untuk apa kamu mencarinya Marco. Biarkan saja dia pergi jika kamu tidak akan menikahinya dan hanya menyakitinya.”

“Marco kira ini yang mama inginkan.”

“Tidak Marco, jika kamu tidak akan menikahinya jangan cari dia karena mama juga tidak mau kamu memaksanya membunuh anak tidak berdosa itu.” Dan Katelyn kembali memejamkan mata untuk memberitahu Marco jika pembicaraan mereka cukup sampai di sini saja.

Marco keluar dari kamar mamanya dan menelepon seorang kenalannya yang bisa mencari orang hilang.

Mudah-mudah pengawalnya akan menemukan Annabelle karena hanya Annabelle yang akan membuat mamanya sehat kembali dan Marco merasa jika dirinya akan merasa lega saat sudah bisa menemukan Annabelle.

Mr. Cool & Angel by Yessy Lie (TAMAT & LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang