Part 5 : Bertemu dia lagi

1.7K 205 37
                                    

Yonghwa tidak bisa mempercayai matanya.

Yonghwa melihatnya. Ia yakin melihatnya. Saat mata Yonghwa melihat punggungnya di Lotte World, Yonghwa tahu itu Shinhye. Yonghwa mengenali mata cokelat gelap yang sama dengan orang yang ia cinta lima tahun yang lalu. Ekspresi bingung saat Shinhye terkejut melihat sesuatu yang tidak terduga, semua itu sama yang Yonghwa lihat di Cambridge lima tahun yang lalu. Ketika Shinhye pingsan saat melihat dirinya, atau anak kecil yang Yonghwa bawa, Yonghwa langsung berlari ke arah Shinhye dan Yonghwa bahkan lebih yakin saat melihat wanita itu lebih dekat.

"Shinhye! Yah, Shinhye! Bangun sekarang! Dongsaeng, bangun!"

Ketika seorang pemuda yang memakai kacamata berlari mendekati mereka, sesaat Yonghwa berpikir mungkin, mungkin saja, pria itu adalah pacar Shinhye atau bahkan suaminya. Tapi Yonghwa senang saat pemuda itu menyebut 'dongsaeng' atau kalau tidak mungkin Yonghwa akan pingsan juga.

Ketika mereka sampai di rumah sakit, Yonghwa tidak bisa menyangkalnya lagi. Memang itu adalah wanita yang ia cintai saat Yonghwa masih menjadi mahasiswa di Cambridge. Wanita itulah yang telah menangkap hatinya dan seluruh hidupnya lima tahun yang lalu. Itu juga wanita yang sama yang merusak harapan dan impiannya saat wanita itu pergi, atau mungkin tidak ada di sana, gereja pada hari mereka seharusnya menikah.

Itu dia, Park Shin Hye.

Yonghwa pikir ia tidak perlu menemuinya lagi. Setelah semua yang telah Shinhye lakukan padanya, Yonghwa benar-benar berharap tidak akan pernah melihat wajah itu lagi. Shinhye telah membuat ia patah hati pada saat mereka seharusnya menikah dan ketika Yonghwa membaca surat yang ditinggalkan oleh Shinhye di bangku kayu di dalam gereja, Yonghwa memutuskan bahwa yang terbaik adalah jika ia tidak menelepon Shinhye. Mungkin, itulah yang Shinhye inginkan.

Tidak untuk menghubunginya lagi.

Setelah sampai di rumahnya di Gangnam, Yonghwa langsung pergi ke dapur dan mengambil sekaleng bir dari lemari es. Ia pergi ke ruang tamu dan menjatuhkan pantatnya di sofa, membuka kaleng bir pertama, dan mengosongkannya dalam hitungan detik.

Ia membuka kaleng berikutnya dan meminumnya dalam hitungan detik, lagi.

"Kenapa kau harus muncul di depanku lagi Shin? Kenapa?!" Yonghwa membuang dua kaleng bir ke lantai dan menangis sendirian. Ia tidak mengharapkan untuk bertemu dengan Shinhye lagi, tidak setelah ia berusaha keras untuk melupakannya dan menyetujui pilihan orang tuanya untuk menikahi seorang dokter, Kang Sora.

Setelah Shinhye meninggalkannya dengan keadaan patah hati di Cambridge, Yonghwa dengan cepat menyelesaikan proyek terakhirnya dan memutuskan untuk mengikuti ujian terlebih dulu, sebelum kembali ke Seoul dan tinggal di sana bersama orang tuanya. Yonghwa tidak tahu ke mana Shinhye pergi setelah hari mereka seharusnya menikah, Yonghwa tidak berniat untuk mengetahuinya sejak Shinhye tidak ingin ia berada dalam hidupnya lagi.

Yonghwa pikir mereka saling jatuh cinta. Ia pikir Shinhye tidak bisa hidup tanpanya. Ia pikir Shinhye membutuhkannya dalam hidupnya. Apa yang sebenarnya terjadi? yang membuat Shinhye mundur pada menit terakhir? Apa Shinhye takut bertemu keluarganya? Apakah dia tidak yakin akan cinta Yonghwa padanya?

Yonghwa membuka kaleng birnya yang keempat dan perlahan menyesapnya sambil mengingat hari-hari ketika ia dan Shinhye sama-sama bahagia. Yonghwa berpikir itu cukup dengan hanya mencintai Shinhye, ia memberikan segalanya pada Shinhye dan bahkan akan mati untuknya. Lalu kenapa Shinhye membalasnya dengan cara seperti ini padanya? Yonghwa telah mencintai Shinhye dengan semua cinta yang bisa ia berikan di dunia ini tapi apa itu tidak cukup untuk Shinhye?

Apakah perasaan Shinhye untuknya selama ini benar-benar nyata? Yonghwa tidak mempercayainya lagi. Sebanyak ia ingin percaya bahwa Shinhye memang mencintainya saat itu, tapi ia sama sekali tidak yakin tentang hal itu sekarang. "Dia bahkan punya anak sekarang. Dia mungkin membiarkanku menikahi wanita lain." Yonghwa berbicara pada dirinya sendiri dan mengosongkan bir yang dipegangnya.

Love Rides The Rain  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang