"Kebahagiaan itu adalah semu"
Author p.o.v
Dibawah langit malam yang dingin ia ditemani dengan cahaya bulan, cahaya-nya memancarkan kedamaian. Kedamaian yang mungkin tidak ia temui selama beberapa tahun terakhir.
Tahun yang benar-benar harus membuatnya menjadi pribadi yang berbeda dari aslinya. Sifatnya yang ceria telah berubah menjadi sifat dingin yang terus mendominasi. Ia menangisi jalan hidup yang harus dilaluinya. Berat, memang berat tidak ada timbangan yang mampu untuk menimbangnya.
Perceraian kedua orang tuanya membuatnya harus terpaksa berpisah dari orang tuanya dan hidup bersama kakek dan neneknya di desa.
Di desapun dia seperti anak yang tertindas karena sifatnya yang penurut sering dimanfaatkan oleh teman-temannya.
Tak terasa ternyata sudah cukup lama ia meratap di atas rumah sambil melihat langit malam.
Sampai neneknya yang di bawah memanggilnya "Bulan turun waktunya makan malam" Bulan menurut dan turun kembali ke bawah
"Iya nek, Bulan turun". Sudah cukup untuk hari ini Bulan melihat langit malam.
~ 🌜 ~
"Prasiska Bulan Maharani!" panggil seorang dari belakang.
Itu adalah Senja Puspita sahabatnya dari SD. "Eh, mbak Pus udah dateng. Ayo bareng ke kelas!"
"Ih.. Bulan lo tu udah gue panggil dari atas sampai teriak-teriak eh ternyata baru denger sekarang. Dan satu lagi jangan panggil gue Pus lagi, emang gue kucing!".
"Idih mulutnya biasa aja kali Pus."
"Bulannnnnn! Gue sumpel ni mulu lo pake kaos kaki."
"Hehe piss" jawab Bulan dengan tangan keatas membentuk angka dua.
~ 🌜 ~
Jam istirahat sudah berbunyi beberapa detik yang lalu dan semua murid SMAN 1 Kertek bersorak ria dan beberapa diantaranya bergegas meninggalkan kelas karena perut mereka meminta untuk diisi.
"Pus lo bawa bekal nggak?"
"Gue bawa dong, lo bawa nggak?"
"Bawa sih tapi cuma nasi doang nggak pake lauk."
"Ah kebiasaan lo tu dari dulu nggak berubah ya."
"Ya gimana lagi dirumah nggak ada lauk. Ya udah deh, ayo ke kantin gue mau beli lauk dulu."
"Ya udah ayo." . Bulan memang sering tidak membawa lauk ke sekolah karena memang dirumah tidak ada lauk yang bisa dibawa ke sekolah.
Mereka berjalan dengan celotehan ringan yang membuat mereka terus tertawa.
Sesampainya di kantin mereka membeli lauk dan langsung kembali ke kelas cepat-cepat sebelum bel masuk berbunyi.
~ 🌜 ~
Assalamualaikum semuanya. Selamat membaca ceritaku. Semoga kalian suka dan maaf jika masih terdapat beberapa kesalahan penulisan ataupun suasana yang kurang greget. Ini tulisan pertamaku do'ain semoga cerita ini bisa terus berlanjut aamiin.
30 Januari 2019,
Wonosobo
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon
Teen Fictionperjuangan seorang gadis untuk terus bertahan dalam menghadapi persoalan yang muncul dalam kehidupan kesehariannya. . . . siapakah seseorang yang dikirim Tuhan untuk menguatkannya.