"Pertemuanku denganmu kini menjadi candu. Karena ketidaksengajaan yang telah semesta berikan setiap waktu."
Reno p.o.vHari ini aku berangkat sekolah seperti biasa. Memakai bis yang lewat 15 menit sekali. Ketika aku melewati jalan menuju rumah gadis yang membuatku penasaran. Tanpa sengaja aku melihatnya sedang berlari karena mengetahui bis yang sedang aku tumpangi datang.
Gadis itu sampai di pinggir jalan raya dengan nafas yang tersengal-sengal karena kelelahan berlari. Dan langsung tanpa membuang waktu lagi dia menyetop bis ini.
Aku kasihan karena melihat dia setiap hari harus berjalan kaki dari rumahnya sampai jalan raya karena jaraknya yang lumayan jauh.
"Alhamdulillah akhirnya sampai juga dan untung aja nggak telat." kata gadis itu yang tak sadar aku duduk di bangku paling belakang tepat di sampingnya.
"Eh Bulan kita bareng lagi." kataku padanya yang masih mengusap keringat di wajahnya.
"Oh kak Reno ya?" Bulan kaget karena baru menyadari kehadiranku.
"Iya lah siapa lagi. Lo nggak lupa kan sama gue?"
"Hehe nggak dong kak masa aku lupa sama kakak. Secara hari kamis kita ketemu terus."
"Ya siapa tahu aja lupa."
"Kakak tu sebenarnya rumahnya mana ya,kok bisa naik bis sih?" tanya gadis itu dengan tulus.
"Oh lo nggak suka gue naik bis? Nggak suka juga gue bareng lo?" kataku santai namun berhasil membuat Bulan tak enak hati. Aku hanya tidak mau kalau Bulan mengetahui dimana rumahku.
"Maaf kak bukan maksud mau bilang gitu. Kakak marah ya?" katanya dengan wajah takut kalau aku marah.
"Kak, kakak jawab dong jangan diem aja! Kalau aku salah aku minta maaf." tanyanya sekali lagi karena aku hanya diam.
"Haha diem deh, gue tu nggak papa. Udah jangan ambil serius omongan gue tadi. Gue cuma bercanda doang kok. Lo nggak usah takut gitu kali." aku ketawa karena dia sungguh polos dan ehm cantik.
"Ih kakak, aku kira beneran."
Kami berbincang-bincang tidak sadar ternyata hampir sampai sekolahan.
"Eh udah mau sampai kak. Ayo berdiri." ajak Bulan dengan senyum manisnya.
"Masih jauh juga."
"Nggak kak udah deket lo. Kakak nggak mau turun?"
"Ya kali gue nggak turun. Niat gue tu sekolah bukan mau main-main di terminal." jawabku sambil becanda.
"Hehe kirain aja nggak mau." kata Bulan.
Mereka turun dari bis dan jalan menuju kelas masing-masing.
"Kak aku ke kelas dulu ya." pamit Bulan dan meninggalkanku di lorong perpustakaan.
~ 🌜 ~Author p.o.v
Pelajaran sudah berakhir beberapa menit yang lalu. Semua murid pergi meninggalkan kelas untuk pulang kerumah masing-masing."Pus lo mau pulang bareng gue atau mau nunggu bokap lo dulu." tanya Bulan ke Senja yang sedang membereskan buku-bukunya.
"Gue bareng lo aja Lan. Bokap biar gue kabarin nanti." jawab Senja.
Mereka berjalan ke jalan Raya untuk pulang dengan bis. Di sana ada Reno dan teman-temannya yang sedang becanda.
Bulan hanya tersenyum saat Reno menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moon
Teen Fictionperjuangan seorang gadis untuk terus bertahan dalam menghadapi persoalan yang muncul dalam kehidupan kesehariannya. . . . siapakah seseorang yang dikirim Tuhan untuk menguatkannya.