THE PUNISHMENT (1)

560 9 14
                                    

"Selamat pagi, bertemu lagi dengan saya, Tara. Hari ini adalah hari dimana Author akan memberikan hukuman untuk ketiga peserta Dare or Dare. Di samping saya sudah ada author dan di belakang kami sudah ada para peserta. Saya akan bertanya kepada author mengenai hukuman yang akan ia berikan pada hari ini."

"Author, dapatkah anda menjelaskan tentang hukuman yang akan anda berikan kepada ketiga peserta di antara mereka? Dan mengapa hukuman ini dilaksanakan pagi-pagi sekali, yang artinya mereka bangun lebih awal dari biasanya?"

"Alasan mengapa hukumannya dilakukan pagi-pagi sekali adalah karena melihat apa saja hukuman-hukuman yang telah diusulkan oleh teman-teman saya sekaligus para pembaca."

"Apa saja hukumannya?"
"Hukumannya datang dari teman saya bernama Baginda Ivalio. Dia mengusulkan agar mereka yang mendapat hukuman untuk menjadi pekerja rumah tangga selama satu hari. Maka dari itu saya meminta semua peserta untuk bangun pagi-pagi sekali yaitu jam lima pagi."

"Padahal aku masih mengantuk." keluh Dolly sembari mengucek kedua matanya.
"Hoahmmm...nyem nyem..." dan Kory menguap tanda masih mengantuk.

"Kau bilang apa? Pekerja rumah tangga? Omong kosong macam apa ini?" keluh Towers tidak terima. Ia bahkan sampai membanting smartphone miliknya yang merupakan smartphone paling malah sedunia.

"Itu usul yang bagus, kau tahu?" puji Author.
"Kau!"
"Berhenti mengeluh atau hukumanmu kutambahkan!" ancam Author.

"Hhh!" gerutu Towers kesal. Ia tidak lagi menyanggah perkataan author dan memilih menyingkir dari tempatnya berada. Yep, tadi ia berdiri di barisan paling depan. Kini, ia berada di barisan paling belakang bersama Majeeko yang tampak cemberut. Sepertinya satu suara dengan majikannya ini.

"Dan lagi, tidak hanya yang mendapat hukuman yang harus disiplin, Dolly. Tetapi kalian yang tidak kena hukuman juga harus disiplin. Makanya kalian juga ikut bangun pagi."

"Huh!" gerutu Dolly kesal. Ia pun melipat kedua tangannya lalu membuang muka, kesal. Sementara Author masa bodoh.

"Lalu, apa yang akan mereka lakukan selama satu hari?" tanya Tara.
"Pertama, mereka akan melaksanakan pekerjaan rumah tangga. Saya sudah menyusun daftarnya dan saya akan jelaskan lebih lanjut nanti."
"Aha."

"Kedua, melayani para peserta yang tidak mendapat hukuman selama satu hari penuh. Itulah mengapa saya meminta peserta lain untuk menginap baik di rumah Ryan, di rumah Dolly, di rumah Layla, maupun di rumah Dylan."
"Lalu?"

"Terakhir, mereka akan melaksanakan hukuman-hukuman lain yang telah saya seleksi. Untuk yang tidak terpilih akan saya cantumkan di akhir acara dan itu tidak perlu dilakukan oleh para peserta yang mendapat hukuman."
"Oh, begitu."

"Baiklah, saya bagikan daftar pekerjaan kepada para peserta yang mendapat hukuman. Ingat, jangan sampai basah, dicorat coret, dibuang, disobek apalagi digunting, hilang atau sengaja dihilangkan, dibakar, atau dibuang ke tempat sampah."
"Baik." jawab ketiga peserta yang mendapat hukuman bersamaan.

"Sebelum saya bagikan kertasnya, saya akan sebutkan siapa saja yang mendapat hukuman."
"..."

"Pertama, Kory Char. Ia mendapat hukuman karena tidak menghargai keputusan saya selaku Author untuk menjadikan pertandingan memasak antara Limo dan Tom Fuse seri."

"Huh!" kali ini Kory ikut-ikutan Dolly, yaitu melipat tangan dan membuang muka, kesal.

"Kedua, Hera Oh. Ia dihukum karena dia membagikan kupon kadarluasa kepada saya selaku author dan kepada orang-orang di jalan raya."

"Hiks hiks..." Hera mewek begitu namanya disebut. Neon berjalan ke arahnya lalu menepuk bahunya guna menghiburnya.

"Ketiga, Tuan Towers karena berani menghina Tuan Diluk."
"Huh!"

Play Dare and Dare with Tobot's Characters and ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang