Chapter 27

28 5 0
                                    

ketika sia sedang tertidur pulas,
hp sia berdering berulang kali

sia yang tadinya tidak ingin bangun,
akhirnya sia pun terbangun

"apa sih inii siapa coba yang telpon"
batin sia

sia pun yang tak melihat log panggilannya itu

dia asal menerima telpon itu

"woy!"

sia bingung seperti pernah mendengar suara itu

"ha? ini siapa?" tanya sia

"etdah siapa siapa, gue kakak lo bego!"

"kakak?" ucap sia yang masih belum terkumpul nyawanya

"woi dek lu tu dimana, kok jam segini ga pulang rumah!woi dimana lu njing bikin serumah khawatir aja!"

sia pun terdiam dan kaget
ternyata ini yang nelpon kakaknya sendiri Yakanozza

sia pun langsung menjawab pertanyaan kakaknya itu

karna sia takut banget kalo
jadi makanan singa-,-

"eeh iya kak, ini lagi dirumah temen barusan aja bangun. cape tau ngerjain tugas, iya bentar lagi pulang kok. lagian juga masih siang" ucap sia berbohong

"kaya gini nih siang!"

"iya emang siang kan, udah ah mau tidur lagi babae mua--" ucap sia

sia yang tadinya ingin mengakhiri telpon

tapi kakaknya sia langsung nyamber ucapan sia itu

"kayak gini siang dek?liat jam woy!udah jam 7 malem masi siang ya?woi sadar lu bukan di inggris!"

sia pun yang mendengar kakaknya itu cepat cepat melihat jam

"ish anjing! nih jam udah jam 7 malemmm😫. kenapa si rafi ga mbangunin gue njing" batin sia

"heh dek, malah diem. mau gue jemput ngga?" tanya kakaknya

"ah udah gausah habis ini pulang kok, sans kak udah ya babae muach lopyu jan lupa bilangin mama jan khawatir
habis ini sia pulang kok" ucap sia

setelah itu sia segera mengakhiri telpon

dan lari turun kebawah sambil memanggil rafi

"sayanggg bebbb fiii"

dengan tak sadar sia tersandung dianak tangga

brakkkkkkk

sia pun terjatuh dari tangga

rafii yang sedang menonton tv itu
langsung bangkit dari sofanya

dan berlari ke arah sia

"sayang!"

rafi pun segera menggendong sia
kesofa depan tv itu

dan menidurkan sia

"sayang kamu kok lari lari kenapa sih, jalan kan juga bisa kenapa harus lari!" ucap rafii

"hehe, udah aku gapapa kok sayang." jawab sia

"gapapa gimana!kaki kamu berdarah!" bantah rafi

"engga sakit sayang udah tenang aja" ucap sia

"dasar bandel!"

rafii pun meninggalkan sia disofa itu
dan rafi berjalan kearah dapur

dengan membawa P3k, air es dan kain untuk sia

rafii pun kembali kesofa itu
dan mengobati luka sia yang berdarah

"sayang lain kali ati ati, kalo ditangga jangan lari lari. bahaya sayang" ucap rafi

"iya iya sayang makasih" ucap sia penuh ketenangan

"gausah bilang makasih sayang, aku gini ga ada yang nyuruh kok. karna aku sayang sama kamu jadi aku harus bener bener ngejaga kamu biar ga luka sedikitpun" ucap rafi panjang lebar

"iya sayang" ucap sia mengecup bibir rafi

"dah slesai, kamu bisa jalan kan sayang?" tanya rafii

"iya sayang bisa, ini cuma luka dikit kok"

"yaudah abis ini kamu mandi terus aku anter pulang kerumah okey" ucap rafi mengecup kening sia

"iya sayang"

...

sia pun mandi dan berganti pakaian
sia pun turun kebawah

"sayang, ayok aku udah siap" ucap sia

"iya sayang" ucap rafi menggandeng tangan sia untuk keparkiran

sesampai diparkiran rafii membuka kan pintu mobilnya untuk sia

sia pun masuk,
rafi juga masuk dan menyalakan mesin mobilnya..

1 jam berlalu akhirnya sampai diperumahan sia

rafii yang menghentikan mobilnya didepan gerbang

lalu sia mengecup sekilas bibir rafi

"ati ati ya sayang jangan ngebut ngebut apalagi ugal ugalan bawa mobil, langsung pulang jangan nyari cewek. awas aja!" omel sia

"haha iya iya sayang ga nyari kok, cuma meluk aja boleh kan" goda rafii

"ih kamu nih!" desah sia memukul rafi

"ampun ampun engga engga sayang bercanda" goda rafi tertawa

sia pun akhirnya turun dari mobil dan melambaikan tangannya kepada rafi

sia pun masuk kerumahnya
dan dirumah ternyata sepi

sia bodo amat deh
ia langsung kekamarnya dan tidur diranjang kesayangannya itu

SomeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang