Votenya boleh donk
Tiga tahun kemudian
Karina sedang memberikan instruksi kepada teman-temannya untuk menata ruangan persiapan untuk pesta penyambutan wakil direktur baru dari hotel Richess Barents yang akan diadakan besok. Karina adalah kepala bagian dari EO yang disewa oleh manajer hotel Richess Barents, Karina selalu ikut turun tangan untuk memastikan semua acara yang mereka tangani sukses dan lancar.
Setelah memberi instruksi Karina pergi ke toilet untuk membersihkan diri.
Karina yang sedang berjalan keluar dari toilet mendengar keributan di pintu masuk ruangan yang sedang ditata, di sana terlihat dua orang temannya jimmy dan neti sedang berdebat dengan sang menejer hotel.
" kenapa bunganya harus warna ini dan kenapa bentuknya seperti ini " kata sang menejer
" ini adalah warna yang di minta oleh pihak hotel dan bunga hiasan selamat datang ya memang begini " debat jimmy" bunga ini adalah kreasi yang cukup indah untuk dilihat oleh orang yang akan masuk , tidak seperti muka anda itu yang jelek sekali untuk dilihat " tambah neti yang tidak terima bunga kreasi mereka dijelekkan
" kamu jangan kurang ajar ya, nanti saya adukan kelakuan kalian pada bos kalian ya, ini memang bunga yang jelek, kok. " teriak menejer hotel sambil berusaha merusak hiasan bunga tersebut tapi dihadang oleh jimmy dan neti.Karina segera menghampiri mereka untuk melerai mereka bertiga," sabar-sabar mas " kata karin sambil berdiri diantara kedua temannya dengan sang menejer
" kamu siapa emangnya nyuruh-nyuruh saya " ucap sang menejer
" lah katanya situ menejer masa kagak tau dia ini sapa ? " kata neti
" kamu jangan kurang ajar ya " bentak sang menejer sambil menujuk pada neti
" sudah net jangan diperpanjang lagi nanti kita gak selesai-selesai nih " bisik karin pada neti
" ih, rin gue sebel ama dia ini " bisik neti" Begini mas saya yang diutus oleh EO yang disewa hotel ini untuk segala persiapannya " kata karin sopan
" Oh, jadi kamu penangung jawabnya. Liat anggota kalian ini kerjaan mereka gak beres, bunga jelek begini masa dibilang cantik " kata sang menejer sambil melempar beberapa bunga yang didapatnya tadi.
" Begini ya mas, bunga hiasan emang begini modelnya. Apalagi ini kalau diletak dikantong jas mas bagus banget mas, gentengnya tambah kelihatan mas " kata karin sambil mengambil sehelai tangkai bunga yang berwarna merah untuk di letakkan di kantong sang menejer. Sang menejerpun tersenyum malu-malu pada karin.Kemudian karin merangkai sebuket bunga dari bunga yang tadi di perebutkan oleh mereka bertiga,
" nah yang ini untuk kekasih mas, dia pasti seneng di kasih ini " kata karin sambil menyerahkan buket bunga tersebut kepada sang menejer
" Apa benar itu? " tanya sang menejer sambil menerima buket bunganya
" Tentu saja mas semua wanita paling suka dengan bunga " jawab karin sambil tersenyum
" wah makasih ya, buket bunganya cantik banget " kata sang menejer sambil memegang buket bunga tersebut
" ya, sudah kalian lanjutkan kerjaan kalian biar cepet selesai " ucap sang menejer sambil berjalan pergi ke kantornya dengan senyum di wajahnya.Neti dan Jimmy memandang sinis kepergian sang menejer
" Kami tuh sebel sama dia rin masa bunga yang udah kami rangkai di hancurkannya " kata neti
"iya'loh rin kayak orang putus cinta aja dia ngeliat warna bunga aja langsung marah-marah " sambung jimmy
" sudahlah mungkin dia hanya sedang lelah, kekerasan memang harus dilawan dengan kelembutan, jadi kita gak boleh kepancing dengan orang yang sedang emosian " kata karin"kamu emang paling hebat, Rin kalau dalam meredahkan amarah seseorang " kata Neti sambil memeluk pundak kanan karin
" namanya juga karina, udah cantik, supel, ramah, baik, semuanya deh " lanjut jimmy sambil memeluk pundak kiri karin, " ha ha ha " merekapun berpelukan dan tertawa bersama tanpa menyadari sekertaris dari Aldianto Barents berjalan kearah mereka bertiga" Loh, kenapa pada ketawa ada yang lucu ya, lah ini bunganya kok berserakan rin" kata desi sambil menunjuk bunga-bunga yang bertaburan dilantai.Baru saja mereka bertiga akan menjawab pertanyaan sang sekertaris, tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara obrolan yang cukup keras yang mengagetkan mereka
" ini yang katanya persiapan yang sempurna untuk menyambut kedatanganku, mana biasa-biasa saja kurasa Di" ucap Aldo Barents dengan keras kepada Andi yang juga bekerja di perusahaan Barents
" ini masih persiapan loh Do masih 80%, setelah selesai pasti akan terlihat mewah dan meriah" balas AndiAldo sengaja berbicara keras agar semua orang dapat mendengar pembicaraannya karena tadi saat di lobby hotel ia melihat desi ibu tirinya masuk ke lift dan ia tahu ia akan mengecek persiapan pesta nanti malam. Ia tidak pernah suka kepada Desi karena ia mengangap Desi hanya menginginkan harta ayahnya saja.
"Apanya yang mewah, kamu gak lihat Di, bunganya berserakan dilantai semua " tunjuk aldo pada bunga-bunga tersebut, Desi hanya dapat menghela napas karena apapun yang dilakukannya akan selalu salah dimata Aldo sang anak tiri.
Tapi suara Karina mengalihkan perhatian mereka bertiga
" ini kesalahan menejer anda kalau tadi ia tidak mengacak-acak bunga pajanggan, ini tidak akan terjadi" jawab karin cepat sambil menatap benci kepada aldoAldo melirik sekilas pada karin tanpa membalas ucapan karin
" ini persiapan mewah yang ingin tante persiapkan untukku, sungguh memalukan" ucap aldo dengan menatap tajam pada Desi. Baru saja Desi akan menjawab, Karin sudah nenyahut saja membuat Desi tersenyum mendengar jawabannya." anda tidak perlu menyalakan ibu Desi, ini bukan kesalahannya, sekali lagi saya tekankan ini kesalahan menejer anda " lagi-lagi Karin yang menjawab pertanyaan Aldo sambil berdiri menantang didepannya.
" saya tidak bertanya padamu, tapi saya bertanya padanya karena dia adalah orang yang mengurus pesta ini" ucap Aldo sambil menunjuk pada Desi
" anda salah karena hotel ini telah menyewa EO saya untuk mengurusi pesta ini " balas karin dengan santai" oh jadi begitu, selain tidak tahu diri, kamu juga tidak becus mengerjakan sesuatu, bagaimana bisa hotel ternama seperti hotelku bisa menyewa EO dengan karyawan seperti anda? " tunjuk aldo sambil melihat karin dari atas sampai bawah
" anda jangan sembarangan bicara ya " geram karin dengan tangan mengepal, rasanya ia ingin meninju mulut si aldo itu
" lihat saja ini semua hanyalah sampah yang mengotori hotelku ini, cepat bersihkan semua sampah-sampahmu ini" sambung aldo"oke, silakan anda hiasin hotel anda ini sendiri, tapi jangan lupa anda bayar jasa EO kami yang sudah setengah jalan ini, nanti akan kami kirimkan tagihannya pada anda " jawab karin sambil berjalan meninggalkan Aldo diikuti kedua temannya
" hei gadis kurang ajar, aku menyuruhmu membersihkan sampah ini, bukan pergi " teriak Aldo marahDesi dan andi yang dibelakang aldopun tertawa kecil melihat balasan karin pada Aldo. Mana berani mereka mentertawakan Aldo terang-terangan bisa habis mereka dengan amarah Aldo nantinya. Desi'pun berjalan pergi kembali ke kantornya untuk mengecek persiapan acara nanti malam dengan senyum puas dibibirnya karena Karin telah membalaskan kata-kata menyakitkan Aldo tadi untuknya.
Aldo menatap marah dan kesal pada Karin yang berjalan pergi meninggalkannya. ia paling tidak suka diabaikan apalagi ditertawakan, ia tau mereka mentertawakanya.
Andi yang sudah berdiri di samping kanan Aldo mulai mengeluarkan suara'nya
" kau tau Do siapa dia "
" emang siapa hanya karyawan EO saja udah sombong, memang'nya kita gak bakal bisa ngadain acara kalau tanpa dia " ucap Aldo dengan suara keras
"sudah kuduga kau pasti tak mengenali dia" ucap Andi dengan senyum yang menghiasi wajahnya"apa maksudmu Di? Jangan berbelit-belit, kau membuatku semakin sakit kepala " ucap Aldo sambil memijit pelipisnya yang terasa berdenyut karena rasa kekesalannya tadi pada karin
"Dia itu Karina, adiknya Katina 'loh " terang Andi
" Oh,,, Si gadis gold digger " gumam Aldo sambil mengelus rahangnya dengan senyum licik memikirkan segala cara untuk membalas Karin."kamu ini dari dulu sampai sekarang selalu beranggapan semua gadis hanya mendekatimu karena harta " sambil mengeleng-gelengkan kepalanya Andi berjalan meninggalkannya
"memang begitu kenyataannya kok " jawab Aldo, sambil berjalan pergi untuk kembali ke rumahnya untuk beristirahat menunggu pesta nanti malam.Andi melihat kepergian Aldo dengan harapan dihati semoga akan segera ada gadis yang dapat meluluhkan hati seorang Aldo Barents.
10 febuari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Berbuah Cinta
RomansaKau bukan adik'ku, jadi kau pasti akan menjadi milik'ku. Tidak karena kakak'mu menikahi ayah'ku lantas kita bersaudara, kita tidak sedarah maka pasti kita bisa bersama selama'nya. Aldo Barents. Bagaimana'pun kau adalah saudara'ku karena kakak yang k...