Chapter 1

384 7 2
                                    

Hai reader! Selamat malam jumat 😂 cerita gua kali ini akan ada banyak kalimat yang sedikit ngakak atau keserempet. Jadi, maafkeun kalau agak-agak kocak atau aneh yaa~

Gua bikin cerita ini cuma untuk hiburan saja jangan diambil serius dan ini ceritanya gua bikin ringan dan tidak sulit-sulit amatlah ya. Yaa nanti di dalam cerita juga aku kasih sedikitt mirip riddle gitu tapi receh.

Udah kali ya segitu aja kalau ada yang typo tinggal bilang aja yak! Oh iya, ceritanya aku bikin sedikit real biar kalian bisa merasakan juga, Ok?

Selamat membaca :)

--------

Semua watak.
Semua bentuk.
Semua perilaku.

Satu demi satu ku jadikan satu disetiap halamannya.
Semoga kau menemukannya.

Setelahku kumpulkan lembaran kertas yang berhamburan itu.

Hari mulai menggila. Lihat saja orang di seberang sana, mereka pemuda tampan memiliki wajah menawan dengan rahang yang tegas. Cukup untuk membuat mata kaum hawa mati kelapar menatapnya. Sayangnya, para pria yang berkumpul di sana 'jeruk makan jeruk', sepertinya sedang mengadakan perkumpulan.

Pria bertopi yang sedang duduk tertawa seperti tidak ada apa-apa itu, baru saja pahanya disentuh oleh pria six pack di sampingnya. Sial, pemandangan macam apa ini. Sekarang zaman mulai berubah. Hal semacam itu sudah menjalar di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Saat ini aku sedang melaksanakan ritual rutin ku. Aku bisa dapat inspirasi untuk tulisanku di sini. Duduk dipojok kafe, dekat kaca yang super besar dan ditemani segelas jus tomat yang di-mix dengan wortel. Nikmat, menyegarkan dan tentu menyehatkan. Sudah lama aku tidak minum kopi karna kandungan kafeinnya yang cukup tinggi. Jika aku minum kopi perutku berada dalam masalah. Dan temanku pemilik kafe ini, terkadang aku suka membantunya bekerja.

Pembacaku disalah satu akun sosial media cukup banyak. Sebagai penulis amatiran dan tidak terlalu terkenal seperti penulis diluaran sana yang sudah mengeluarkan anak mereka dan menjadi best seller. wuu~ aku sangat bersyukur, pembacaku di salah satu cerita yang aku buat sudah ribuan. Tapi, aku hanya membuang semua karyaku di media online saja dan tidak lebih dari itu. Imajinasiku masih terbatas hehe~

Sebenarnya aku sedang dilema sekarang, untuk menentukan masa depanku ingin menjadi apa. Sampai aku putus kuliah karna salah memilih fakultas. Sedari kecil aku suka sekali menari jadi aku ingin menjadi koreografer, aku juga ingin bekerja di kantoran dan juga ingin menjadi penulis. Nah itulah kedilemaanku.

Aku akhir-akhir ini baru saja meninggalkan seseorang lebih tepatnya dia menyuruhku untuk menjauhinya, miris. Kisah ku cukup menyedihkan. Kata burung berkicau, 'jika kau dekat dengan seorang penulis sebaiknya jangan terlalu dekat karna kau akan terbuai oleh semua kata - kata manisnya.' Haha~ dan ternyata itu benar. Pria ini sangat pandai berbicara dengan lihai dia merangkai kalimat manis, sangat manis sampai semut yang mendekat saja sudah tergeletak tidak berdaya menahan rasa manisnya itu.

----

AUTHOR POV.

Mia memasang earphone-nya karna dia terganggu oleh kebisingan di sekitarnya. Weekend memang selalu ramai tidak pernah tidak ramai. Sekarang dia mendengarkan lagu kesukaannya "Little Mix - Love Me Like You". Kadang lagu-lagu yang bertemakan jatuh cinta membuat semangat datang kembali karna kenangan-kenang indah bersamanya tersirat kembali. Tapi, saat lagu itu habis kita tersadar betapa kepedihan yang menyesakkan hati itu ternyata memang tidak dapat dihilangkan.

Het Verhaal van Mia'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang