4

68 11 3
                                    

Terungkapnya Sebuah Fakta

Chalcondilas masih bercerita tantang asal-usul klan queen. Janice adalah anak pertama yang dititipkan dengan manusia. Sedangkan anak kedua mereka adalah laki-laki. Tak ada yang tau dimana ia kini.

"Aku rasa aku sudah banyak memceritakan tentang kami kepadamu."

"Terimakasih."

Seorang pelayan menghampiri Chalcondilas dan Frankenstein.

"Kami menemukan sesuatu yang janggal tuan."

"Ada apa? Apa lab ini tidak bisa digunakan?"

"Bukan tuan. Kami menemukan data-data lama. Sepertinya milik tuan Frank Queen. Ada sebuah lukisan disana. Yang membuat kami heran, di lukisan tersebut ada seorang pria yang sangat mirip dengan orang disamping anda."

Apa yang baru saja dikatakan pelayan itu membuat Frankenstein dan Chalcondilas tercengan. Mereka segera masuk ke laboratorium tersebut untuk memastikan. Tenyata apa yang di katakannya benar adanya.

"Apa ini,? Apa ini milik pendiri klan queen."

Chalcondilas berkata. Tak dihiraukan oleh Frankenstein. Ia lebih tertarik dengan lukisan besar didepannya. Chalcondilas pun segera menghampirinya untuk memastikan juga.

Lukisan itu menggambarkan sebuah keluarga. Suami istri dengan dua anaknya. Anak mereka berdiri di depan mereka. Si perempuan terlihat lebih tua karna terlihat lebih tinggi dari yang laki-laki.

"Suami yang ada dilukisan ini dan mata wanita itu, mirip sekali denganmu."

"Akupun tak tau kenapa ini bisa terjadi."

"Biasanya di balik lukisan ada sebuah keterangan."

Chalcondilas mengambil lukisan yang tertempel didinding tersebut lalu melihat belakang lukisan itu. Tepat saat lukisan itu di angkat, jatuh sebuah buku lusuh. Mereka melihat tulisan dibelakang lukisan tersebut.

Frank Queen, Ana Swanstein, Janice Queen, Frankenstein.
Peringatan ke-4 tahun pernikahan

Ketika Frankenstein selesai membaca tulisan dibalik lukisan tersebut, ia terkejut. Chalcondilas sendiri langsung menghempaskan dan menjatuhkan lukisannya. Frankenstein mengambil buku lusuh yang tadi terjatuh.

Frank Queen

Ana Swanstein

Anak pertama kami lahir. Namanya Frankenstein. Semoga kelak bisa menjadi seseorang yang melebihi diriku. Dan ketika mereka tau bahwa dia anak pertamaku. Dia sudah harus menjadi seseorang laki-laki dewasa.

Maafkan ayah yang tidak bisa mengakuimu didepan mereka. Tapi ini demi kebaikanmu. Semoga ada yang menemukanmu disana dan menjagamu. Karna sejatinya kau harusnya menjadi penerusku.

Frankenstein terheran-heran pikirannya kesana kemari. Anak pertama? Bukankah kalau dia anak Frank Queen, berati Janice kakaknya?. Pertanyaan-pertanyaan membanjiri pikirannya. Di berikanya buku itu kepada Chalcondilas.

"Apakah yang dimaksud 'Frankenstein' di lukisan itu aku?"

Tanya Frankesntein kepada semuanya.

"Melihat dari lukisan tersebut, itu sangat mirip denganmu."

Frankenstein and the Dark SpearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang