3. RUANG | PERTEMUAN SINGKAT

33 22 27
                                    

JANGAN LUPA VOTE YA... :)

"Sekali lagi saya panggil Gwen Aliika!!!!!!!",suara Pak Bogo yang bahkan bisa di dengar hingga kelas sebelah.

"Ssssssaaa... sayaa Pak",ucap Gwen dengan nada yang pelan.

"Mana tugas kamu? Kenapa tidak maju?",tanya Pak Bogo dengan ketus.

"Tugas saya ketinggalan Pak dirumah",jawab Gwen dengan rasa takut.

"Silahkan kamu keluar dan bawa tugasmu ke meja saya hari ini juga atau nilai kamu saya beri nol!"

"Baikk Pak"

Gwen berlari keluar sekolah, mencari siapa tau ada ojek disekitar situ karena jarak rumah menuju sekolah yang terbilang cukup jauh jika berjalan kaki. Sudah 500 meter Gwen berjalan tapi tetap saja ia tidak melihat tukang ojek. Sampai akhirnya terdengar suara dari arah belakang.

"Gwennnn"

"Maaf siapa ya"

"Aku Arnam, yang tempo lalu kita kenalan dikampus ku waktu kamu tanding bulu tangkis"

"Ohh kamu, kirain siapa", jawab Gwen dengan ketus.

"Kamu mau kemana?",tanya Arnam.

"Aku mau ambil buku dirumah",jawab Gwen.

"Aku antar yaa",pinta Arnam.

"Tidak perlu",tolak Gwen.

"Tapi aku ingin mengantarmu , please", pinta Arnam dengan sedikit memohon.

"Tidak usah! Aku bisa naik angkot saja",jawab Gwen ketus.

Mendengar penolakan dari Gwen, Arnam tidak menyerah begitu saja. Ia langsung menarik tangan Gwen dan meminta nya duduk diatas motornya.

"Aku tidak suka ditolak Gwen" , kata Arnam sambil menyala kan motornya.

Gwen hanya diam saja. Dia pasrah untuk diantar Arnam.

"Yasudah lah tidak apa-apa, daripada aku harus menunggu angkot lama",pikir Gwen dalam hati.

**********

Saat tiba dirumah Gwen, Arnam hanya memakirkan motornya di depan pagar. Rumah tersebut terlihat sepi sekali , sedangkan Gwen segera berlari dan mencari buku tugas yang diminta Pak Bogo.

"Aku taruh mana yaa buku nya", tanya Gwen pada dirinya sendiri.

"Cari apa mbak Gwen?", tanya Bi Inah, assistan rumah tangga keluarga Gwen.

"Ini Bi Inah, aku lagi cari buku tugas ku, ketinggalan",jawab Gwen.

"Coba diruang depan, tadi Bi Inah seperti lihat ada buku",ucap Bi Inah.

Gwen berlari ke ruang depan, dan benar saja buku yang dicari nya ternyata ada disana.

"Oiya di sini bi, makasih yaa Gwen berangkat lagi kesekolah", teriak Gwen.

"Ati-ati mbak",jawab Bi Inah.

**********

"Sudah ketemu bukunya?", tanya Arnam.

"Loh kamu masih disini?",ucap Gwen dengan sedikit bingung.

"Iyaaaa kan aku nungguin kamu",jawab Arnam.

"Untuk apa menunggu aku?"

"Untuk anter kamu lagi ke sekolah"

"Tidak perlu, kamu pulang saja sana!"

"Aku tidak suka ditolak Gwen, ayo naik"

Lagi- lagi Gwen hanya bisa nurut.Diperjalanan mereka hanya terdiam. Perjalanan tersebut memakan waktu sekitar 20 menit. Gwen hanya menikmati jalanan Yogya yang sedikit ramai pada hari itu. Sementara Arnam hanya fokus untuk mengendarai motor. Arnam merasa perjalanan tersebut begitu singkat, saat gerbang sekolah sudah ada di depan mata nya.

"Terimakasih yaa", suara Gwen sangat lembut ditambah senyum yang menghiasi raut mukanya.

"Sama-sama Gwen", balas Arnam sembari tersenyum juga.

Gwen langsung menuju halaman dalam sekolah meninggalkan Arnam yang masih tersipu dengan senyuman Gwen.

"Manis banget tu anak", kata Arnam dalam hati.

Arnam masih memandangi Gwen hingga punggungnya sudah tak terlihat lagi. Seketika itu ia sadar, jam menunjukkan pukul 9 pagi, dan Arnam harus segera sampai di kampus. Tanpa pikir panjang, ia langsung menyalakan mesin motornya dan melaju meninggalkan sekolah Gwen.

**********

-RUANG KELAS GWEN-

"Permisi, Pak ini buku tugas saya", suara Gwen memecah keheningan di kelas tersebut.

"Bawa sini", jawab Pak Bogo.

Gwen berjalan kearah Pak Bogo sambil menyerahkan buku tersebut. Pak Bogo terlihat mengecek seluruh pekerjaan Gwen, dan Gwen hanya berdiri disamping Pak Bogo sambil berharap agar ia tidak kena marah lagi.

"Baik lah silahkan kamu duduk Gwen", pinta Pak Bogo

Gwen sangat lega ternyata pekerjaan nya sesuai dengan apa yang diharapkan Pak Bogo. Tak lama setelah itu, bel istirahat berbunyi dan disambut dengan siswa siswi yang senang karena mereka semua sudah sangat lapar.

"Ayo Gwen ke kantin", ajak Key.

"Kamu saja Key, aku bawa bekal kok"

"Yasudah, aku ke kantin sebentar yaa"

"Okeeee"

Sementara Key berjalan ke kantin, Gwen hanya duduk di bangku nya sambil melamun. Entah apa yang dipikirkan Gwen pada hari itu, tapi anak-anak dikelasnya sudah sangat terbiasa dengan sikap Gwen yang selalu melamun sendirian tanpa pernah bergaul pada anak-anak yang lain.

Gwen melamun tanpa memakan bekal makanan buatan Bi Inah tadi pagi, sampai ia tersadar saat suara Key sudah dekat di hadapannya.

"Gwen, kamu memikirkan apa?"

"Tidak ada Key. Sudah masuk ya?"

"Sudah, ayo bersiap untuk pelajaran lagi"

**********

-BEL PULANG SUDAH TERDENGAR DI SEANTERO SMA PELITA-

"Key, aku duluan yaa, babay!!!", teriak Gwen kepada sahabatnya itu sambil berlari menuju gerbang sekolah.

"Bay Gwen, hati-hati yaa", balas Key.

Sampai di depan gerbang sekolah Gwen tidak melihat Pak Subi. Gwen terbelalak kaget saat ada sesosok laki-laki menepuk pundaknya.

"Gwen....", suara laki-laki itu yang akrab sekali di telinga Gwen.

RUANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang