Warn; kasar. Kasar pokoknya. Aku gatau selera humor kalian tp ini aku selipin sedikit menurutku ada humor-humornya tp gatau deh namanya Athena kan abal-abal ya☹
Maaf juga ini ada beberapa karakter yg ku buat rada nganu. Ya nganu pokoknya deh~~
Jangan baca kalo kalian gamau nyesel. Jd tekan tombol back sebelum menyesal😂***
"Oh astaga, ini bencana!" Seorang pemuda manis bersurai keemasan berjalan kesana-kemari seraya berkacak pinggang sesekali.
"Tidak, aku tidak akan membiarkan tiang listrik itu menang! Aku harus selangkah lebih maju!" Gumamnya penuh keyakinan. "Tapi bagaimana caranya?"
Pemuda berambut cokelat dengan campuran warna-warni -hijau, merah muda, biru, oranye, dan entah apa lagi warnanya- yang duduk di sofa sembari membaca majalah sport menatap malas pada pemuda manis yang sedang nampak frustasi itu.
Dapat ia lihat, sahabatnya itu sesekali akan menggigit ibu jarinya, mengacak surai emasnya, bahkan menghentakkan kaki dengan wajah memelas.
"Haechan-hyung, tolong aku! Jangan diam saja!" Si pemuda berambut keemasan memekik. Dengan langkah lebar, pemuda itu menghampiri Haechan yang masih menatapnya datar.
"Apa yang harus ku lakukan? Memangnya aku Tuhan bisa mengabulkan segala yang kau inginkan?" Tanyanya sarkas. Lawan bicaranya itu mencebikkan bibir kesal.
"Pokoknya hyung harus membantuku! Aku tidak ingin tiang listrik berpipi bolong itu menertawakan ku karena merasa menang! Tidak akan ku biarkan!" Ucapnya menggebu-gebu.
Haechan menghela napas panjang, kemudian mengangkat bahu tidak mengerti. "Kalau begitu, kau harus menikah sebelum Guanlin melangsungkan pertunangannya."
JLEB
Hening.
"Jadi bagaimana, Chenle-ya?"
Chenle mematung sesaat. Perkataan hyung-nya itu tidak sepenuhnya salah. Kalau ingin membalas Guanlin dan berada satu langkah di depannya, maka Chenle harus menikah.
Oke, biar Chenle jelaskan. Ia dan Guanlin dulunya adalah sepasang kekasih. Entah empat atau lima tahun lalu -Chenle lupa-, mereka memutuskan untuk menjalin hubungan.
Namun tiga bulan yang lalu, secara tiba-tiba, Guanlin memutuskan untuk mengakhiri hubungan keduanya. Setelah dicari tahu, ternyata Guanlin berselingkuh dengan Park Jihoon, kakak tingkat mereka saat kuliah dulu.
Chenle murka tentu saja. Bukan, bukan murka karena mereka berakhir. Tetapi murka karena secara tidak langsung, Guanlin merendahkannya dan mengibarkan bendera perang.
Heol, memang apa bagusnya Park Triplek Jihoon itu?
Manis? Hm. Belum tahu saja dia, biar tsundere begini, Chenle banyak dikejar oleh para dominant tampan dan mapan karena wajah manis dan menggemaskannya.
Body mulus bak gitar Spanyol? Ha! Jelas saja Park Triplek Jihoon itu akan kalah telak. Semua orang jelas tahu, tubuh Chenle jauh lebih menggoda dibandingkan si bihun-bihun itu!
Kulit putih mulus seperti porselen? Tidak usah ditanya siapa pemenangnya! Jelas Zhong Chenle! Berjemur dua hari dua malam pun, kulit Chenle tidak akan hangus terbakar sinar matahari! Paling parah hanya memerah seperti kepiting rebus.
Banyak uang? Oh, kalau yang ini jelas kalah telak. Jauh, sejauh-jauhnya! Haruskah Chenle memanggil Rakyat-nya? Bukan Chenle sombong, tapi dirinya adalah pewaris tunggal Zhong Corporation yang punya cabang di berbagai belahan dunia. Dengan bisnis yang tidak hanya itu-itu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴏᴜʀ ᴘᴀɢᴇ : ᶜʰᵉⁿˢᵘⁿᵍ
FanfictionKarena cinta tahu kemana dia harus pulang. -- Lapak short stories chensung [b × b ] [Park Chenle × Zhong Jisung] Beautiful cover design by: @24Delusions