연애 편지

7.2K 677 236
                                    

Mari kita kembalikan image polos milik chensung!🤓✊

Ketentuan membaca; sudi mencet bintang + komen + scroll sampe ujung 🤓










































...

Aku selalu hadir hanya dalam bayangan, bukan ingatan.

Kau mungkin mengetahui keberadaanku, tidak dengan rupaku. Dan kau pasti akan menyesal ketika mengetahui bagaimana rupaku sebenarnya.

Jika saja aku mampu, ingin sekali aku katakan padamu. Bahwa inilah aku, yang begitu mencintaimu sampai-sampai menyakiti diriku sendiri.

Aku tidak tahu, mengapa begitu besarnya rasa yang ku miliki untukmu. Mengapa sangat sulit bagiku untuk melepasmu.

Tidak ada satu detik pun waktu yang aku lewatkan untuk memikirkanmu.

Hanya melalui surat ini, aku memberanikan diri untuk mengungkapnkan segala rasa yang ku miliki.

Jika saja aku mampu, aku ingin mengatakan,

tidak ada yang lebih mencintaimu selain aku, Park Jisung.



Jisung melipat kembali sepucuk surat yang telah selesai ia baca. Surat yang rutin ia terima setiap hari di locker-nya. Detak jantungnya tiba-tiba berdebar kencang. Pipinya memancarkan rona pink alami yang mana membuatnya terlihat menggemaskan.

Untung saja, locker siswa pagi itu terlihat lengang. Hanya ada beberapa siswa yang nampak sibuk dengan urusannya masing-masing.

Senyum kecil nan rupawan milik Jisung terbit. Pemuda Park yang dikenal dengan kemampuan menarinya yang mumpuni itu merasa senang dan bangga karena ada seseorang yang tidak ia ketahui siapa, begitu mencintai dirinya. Jika saja ia tahu, ingin sekali rasanya mengucap terima kasih karena telah menyimpan perhatian berlebih untuknya.

Setelah memastikan locker miliknya terkunci dengan benar, Jisung melangkah ringan menuju ruang kelasnya. Waktu baru menunjukkan pukul 08:00, masih tersisa tiga puluh menit sebelum jam pelajaran dimulai.

Kelasnya pun masih tergolong sepi, hanya terdapat beberapa siswa yang sudah duduk di bangku mereka masing-masing.

"Yo, what's up man!" Jisung menyapa sok akrab pada sang ketua kelas dengan cara menepuk pelan pundak pemuda itu. Yang mana membuat si empu terlonjak kaget sampai menjatuhkan novel yang sedang ia baca. Bahkan, kacamata bulat yang ketua kelasnya pakai itu sampai merosot turun di hidung mungilnya.

"Hehehe, kau terkejut?" Jisung memamerkan cengiran khasnya pada sang ketua kelas ketika melihat respon pemuda itu. Tidak merasa bersalah sama sekali.

"U-uh, y-ya. Sedikit.." Sahut sang ketua kelas dengan tergagap dan sangat pelan. Jika saja kelas sedang ramai, Jisung sudah pasti tidak akan mendengar cicitan yang lebih terdengar seperti bisikan itu.

Jisung membungkukan badannya untuk menatap lekat sang ketua kelas. "Banjang-nim.."

"N-ne?"

Jisung membetulkan letak kacamata sang ketua kelas yang tampak sedikit tidak di tempatnya. Membuat jarak wajah mereka hanya sepersekian senti. Dan hal itu menyebabkan keduanya bertatapan untuk beberapa detik. "Kacamata mu turun."


ᴏᴜʀ ᴘᴀɢᴇ : ᶜʰᵉⁿˢᵘⁿᵍTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang