Jeongwoo sedari tadi tak berhenti menggigiti pipi bagian dalamnya. Matanya memang seperti sedang menyimak sajangnim yang memberikan komentar-komentar pada mereka, tapi fokusnya tak disitu.
Oh, tidak. Ekor matanya sedari tadi melihat orang lain disana yang jelas-jelas dari tadi memandangi dirinya semenjak dia kembali duduk di tempatnya semula.
"Dia sudah menyadariku sekarang, huh?" Batinnya.
Jeongwoo meremas tangannya, tiba-tiba bingung harus bagaimana dia bersikap nanti di hadapan orang itu. Sudah lebih dari tiga tahun mereka berpisah, tanpa kontak sama sekali. Bahkan dulu Jeongwoo yang pergi begitu saja meninggalkan orang itu. Ah sial, rasa bersalahnya muncul lagi setelah sekian lama.
"Baiklah. Kerja bagus semua. Kerja keras tak akan menghianati hasil, bukan? Selamat beristirahat."
Kalimat penutup dari sajangnim itu sebagai tanda berakhirnya hari yang panjang, semua trainee membungkuk ketika sajangnim beserta para pelatih meninggalkan ruangan itu.
"Ah, kerja bagus semuanya! Selamat malam! Malam ini tidur saja jangan latihan dulu, lupakan sejenak Tim Treasure, okay?!" Byunggon berteriak di tengah ruangan, diikuti sorakan trainee lainnya.
Ketika mereka satu-persatu keluar dari ruangan, Jeongwoo menduselkan dirinya ke Yongyue, membuat lelaki bermata sipit itu menggeliatkan tubuhnya risih.
"Kamu kenapa sih, Jeongwoo-ya?!"
"Sssttt!" Jeongwoo tak menjawab, dia hampir memasukkan seluruh tubuhnya ke dalam jaket yang dipakai Yongyue, memaksakan lengan sahabatnya itu untuk melingkar di tubuhnya, "ayo cepat balik ke kamar, gyu!"
Yeongue menghentikan langkahnya persis di tengah ruangan. Pintu keluar itu masih penuh, iyalah, itu tim A mendadak ngobrol persis di tengah pintu.
"Serius, Jeongwoo hyung, hyung kenapa coba?" Itu Junghwan yang bertanya, dari tadi dia mengamati Jeongwoo dari samping Yongyue.
"A-aku.."
"Park Jeongwoo..?"
Tubuh Jeongwoo menegang. Shit. Itu suara Haruto! Persis berada di belakang mereka.
Jeongwoo terdiam selama beberapa detik hingga lengan Yeongue menyikut perutnya.
"Jeongwoo-ya, kamu tidak dengar Haruto memanggilmu?"
"A-ah aku sakit perut! Aku duluan okay?!"
Yeongue dan Junghwan saling berpandangan, lalu melihat Jeongwoo yang menerobos pintu dengan menyelipkan dirinya diantara Hyunsuk dan Jihoon.
Di detik ke sepuluh, Yeongue mengalihkan pandangannya ke belakang, bermaksud bicara dengan Haru—"loh kemana anak itu tadi?"
.
"Jeongwoo! Park Jeongwoo!"
Suara berat itu menggema di toilet yang sepi, di depan sebuah bilik pintu yang tertutup.
"Aku tau kamu di dalam, Jeongwoo," dia berbicara dalam bahasa Jepang. Tak peduli. Dia yakin yang dia ajak bicara akan mengerti apa yang diucapkannya.
"Kamu menghindariku kan? Kenapa, huh?"
Duk Duk Duk
Kembali dia mengetuk pintu toilet berharap orang itu keluar, atau setidaknya menjawabnya. Tapi nihil.
"Jeongwoo, please."
Haruto menghela nafas ketika tetap tak ada jawaban sama sekali.
"Hah, baiklah. Mungkin kamu memang belum ingin bicara denganku. Lain kali saja," menyerah, Haruto melangkah mundur dari bilik toilet itu, "kamu harus tau kalau aku sangat senang bertemu lagi denganmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] TREASURE ㅡHajeongwoo
FanfictionYGTB Haruto X Jeongwoo ↪️ Slight : Jihoon X Yoonbin X Yeongue Park Jeongwoo tidak menyangka dia bertemu cinta pertamanya di Korea. Sama-sama menjadi trainee YG dan bersaing di program YG Treasure Box. "Kau sudah melupakannya, Park Jeongwoo."ㅡPark Je...