◾Please, Wait

5.6K 875 428
                                    

"Nanti malam berkumpul ya.. sekarang istirahat saja dulu," kata Yedam di sore itu.

Mereka baru saja memilih lagu untuk tim. Dan tim mereka memilih lagu DNA dari BTS. Jeongwoo sudah mulai membayangkan pasti keren sekali nanti.

Jeongwoo berpindah. Kali ini dia duduk di kursi yang ada di pojok ruangan. Ah, dia sedang malas balik ke asrama, walau tidak terlalu jauh sih tempatnya. Tidak sampai sepuluh menit kalau berjalan dari sini. Tapi malas. Paling nanti di sana sepi.

Dia memasang headset di telinganya, kemudian memilih lagu di ponsel. Sedikit melirik Haruto yang sedang asyik bercanda dengan Keita dan Seunghun di tengah ruangan.

Baru saja Jeongwoo hendak meng-klik sebuah lagu, pintu ruang latihan itu terbuka dari depan. Dan muncul Yeongue di sana.

Dan Yeongue berjalan ke arahnya lalu memegang tangannya, "Jeongwoo-ya, bicara sebentar denganku?"

Suaranya lirih, tapi masih bisa didengar semua orang di ruangan itu. Haruto, Keita dan Seunghun saja sudah menoleh ke mereka.

Jeongwoo mengangguk, melepas headset dan mengantungi bersama ponselnya di saku hoodie yang dia pakai. Lalu bangkit berdiri dan mengekor di belakang Yeongue.

Yeongue menariknya masuk ke ruangan kecil di sebelah ruang latihan. Yeongue menyuruhnya duduk di lantai. Jadi Jeongwoo duduk bersila di lantai.

Yeongue menyusul duduk bersila juga di depan Jeongwoo, lalu menyandarkan kepala di pundak Jeongwoo.

"Jeongwoo-ya.."

Jeongwoo bergumam, membiarkan Yeongue memainkan tangannya. Anak itu kalau sedang ada masalah atau sedang down pasti seperti ini.

"Aku harus bagaimana..?"

"Bagaimana apanya, Gyu-ya?"

"Yoonbin hyung.."

Jeongwoo memegang pundak Yeongue sampai kepala Yeongue tidak menyandar lagi di pundaknya, "apa? Yoonbin hyung kenapa? Yoonbin hyung suka Jihoon hyung, yang itu?"

Wajah Yeongue memelas, "ya.. Yoonbin hyung pasti sakit sekali, Jeongwoo-ya. Jihoon hyung menyukai orang lain.."

Jeongwoo menghela napas, "kamu juga sama saja, Yeongue-ya.."

Yeongue menunduk, "iya aku juga sakit.. Apalagi sekarang aku satu tim dengan Jihoon hyung.. Kalau aku lihat Jihoon hyung, pasti kepikiran Yoonbin hyung juga," lalu dia mendongak lagi, menatap mata Jeongwoo, "apa aku harus bantu Yoonbin hyung supaya Jihoon hyung sadar?"

"Kalau begitu berarti kamu harus melupakan Yoonbin hyung," tegas Jeongwoo.

Yeongue terdiam. Matanya tiba-tiba terasa panas, "a-aku.. tidak bisa janji.."

"Yeongue-ya.."

"Aku sudah suka sekali dengan dia, Jeongwoo-ya, eottohke.. huks"

Jeongwoo memeluk sahabatnya, mengusap punggung sempit itu dengan lembut.

"Sakit sekali melihat Yoonbin hyung menangisi orang lain seperti kemarin.."

Jeongwoo diam. Membiarkan Yeongue mengeluarkan semua keluhannya.

"Apalagi mungkin kemarin kami kalah karena aku.. Mungkin kalau Yoonbin hyung tidak berpasangan denganku, dia akan menang lawan Seunghun hyung.."

"Ssttt.. tidak, Yeongue-ya. Jangan bilang begitu."

"Aku harus bagaimana, Jeongㅡ"




[✓] TREASURE ㅡHajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang