◾Together

6.3K 990 233
                                    

"Jeongwoo-ya, gwaenchana."

"Eoh. Gwaenchana, Jeongwoo!"

"Uljima."

"Jeongwoo hyung, gwaenchana gwaenchana."

Jeongwoo mendongakkan kepalanya ke atas dan menghapus air di ujung matanya dengan jari telunjuk.

Auh, kemarin dia berjanji hanya akan bernyanyi tanpa penyesalan, tapi sakit juga ketika dia harus terdepak dari Treasure 7.

Hyunsuk di sebelahnya masih mengusap punggungnya lembut, "gwaenchana, Jeongwoo-ya."

Jeongwoo mengangguk. Meyakinkan diri kalau dia tidak apa-apa. Toh nanti dia akan semakin bekerja keras dan kembali ke tim Treasure. Yah harus.

Dia melirik layar di depan, sekarang waktunya Mashiho dan Seunghoon rehearsal. Akhirnya Jeongwoo memutuskan untuk berdiri, berjalan ke pintu keluar, pikirannya sekarang hanya satu; toilet.

Ketika masuk ke toilet, Jeongwoo bersyukur dalam hati. Sepi. Tak ada orang sama sekali.

Kakinya bergerak ke arah westafel. Dia menumpukan tangannya di pinggiran westafel dan menunduk dalam.

Dia tidak menangis. Tidak. Jeongwoo yakin dia tidak selemah itu. Hanya saja entah kenapa dia jadi memikirkan nasibnya ke depan. Benarkah dia bisa debut nanti? Bagaimana kalau tidak?

Jeongwoo melamun lumayan lama ketika tiba-tiba saja ada yang memeluk tubuhnya dari belakang.

"Jangan sedih, Jeongwoo. Haru juga ikut sedih."

Jeongwoo tersenyum tipis, menatap pantulan Haruto dari cermin besar di depan mereka. Anak itu sedang menyamankan kepala di bahu miliknya.

"Kenapa ke sini? Sana kembali ke panggung."

Haruto menggeleng, "semua masih sibuk persiapan Mashiho hyung dan Seunghoon hyung."

Yang lebih pendek manggut-manggut, melepaskan lengan Haruto dari tubuhnya dan berbalik hingga mereka berdua berhadapan, "Haruto.."

"Hmm?"

Lengan Jeongwoo bergerak, memeluk pinggang Haruto dan menyandarkan kepala di dada bidangnya.

Haruto terkejut? Heol. Tentu saja! Anak di depannya ini benar-benar Jeongwoo kah? Atau jangan-jangan hantu..?

"J-jeongwoo.." Oh, bisa gugup juga ternyata dia.

"Aku mau mengisi energi, Haruto."

Sebelah tangan Haruto balas memeluk Jeongwoo, sedangkan tangan lainnya dia gunakan untuk menutupi wajahnya yang luar biasa merah.

"Sudah, sudah. Kembali ke panggung sana!"

Jeongwoo melepas pelukannya dan keluar dari toilet secepat kilat, sepertinya dia juga malu.

Meninggalkan Haruto yang masih mematung di depan cermin, memegangi dadanya, "wahh.. dia benar-benar akan membuatku gila."

Micheogane naneun micheogane~ Micheogane naege micheogane~ㅡauthor lewat:v

.

Haruto mencoba menenangkan diri  ketika nama Keita diumumkan jadi pemenang seusai mereka performing tadi. Tapi percuma, airmatanya tetap jatuh juga.

Dia berbalik dari panggung, berjalan ke tempat di mana para trainee berada. Sedikit mengekeh sedih. Tadi Jeongwoo kalah juga dari sahabatnya sendiri, sekarang ganti dia yang juga kalah dari hyung yang sudah dianggapnya kakak.

[✓] TREASURE ㅡHajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang