5-PERTANDINGAN PERSAHABATAN

158 41 2
                                    

Jangan lupa budayakan vote sebelum membaca, dan komentar setelah membaca!
Selamat membaca!

===

"Kenapa dengan mudah kamu kembali? Tidakkah kamu tau seberapa perihnya aku menghadapi ini?"

===

VELY meletakkan kembali gitarnya. Mencoba menutup matanya namun gagal ketika melihat layar ponselnya menyala, menandakan adanya pesan yang masuk.

Rey Syavendra : Aku yakin, kamu masih simpan nomor ini.

Rey lagi. Kenapa harus dia? Mau apa lagi menganggu Vely malam ini. Dasar pengusik.

Velycia Evelyn : Y

Rey Syavendra : Kita bakalan ketemu besok, bby.

Velycia Evelyn : Sorry, gue gak minat ketemu lo.

Rey Syavendra : Maaf.

Vely melempar ponselnya asal. Dengan mudahnya Rey mengulang kata maaf untuk perbuatan tidak setimpal yang sudah dia lakukan? Sungguh menjijikkan. Vely memutuskan untuk tidur daripada memikirkan pemuda sialan itu.

===

PAGI ini pertandingan persahabatan antara SMA Nusa Bangsa dan SMA Tunas Bangsa akan dilaksanakan. Hanya pertandingan basket yang dipertandingkan tahun ini. Memang, pertandingan ini rutin setiap tahunnya diadakan demi menjaga silaturahmi antar kedua sekolah yang sedikit renggang akibat persaingan mereka di bidang akademik.

Vely dan Aldin buru-buru mencari posisi yang nyaman untuk ditempati. Mereka akhirnya memutuskan duduk didekat tempat istirahat pemain yang memang teduh. Lumayan, sambil meneduh juga dapat melihat para pemain yang sedang melakukan pemanasan.

"Anjir arah jam satu Vel!" teriak Aldin sedikit heboh.

Vely mengikuti arahan Aldin dan melotot melihat Rafa yang sedang melakukan pemanasan. "Wah anjir, minjem hp lo dong, hp gue lupa bawa. Gak kuat gua liat perut kotak-kotak kak Rafa!" kata Aldin dan segera merampas hp digenggaman Vely.

"Sinting lo Al!"

Disisi lain, kepala sekolah SMA Nusa Bangsa, menyambut para tamu dengan sangat hangat. Mereka diberi jamuan beberapa snack yang enak.

Para pemain basket SMA Tunas Bangsa bersorak ria melihat ketua tim mereka yang sudah menyiapkan se-bucket mawar putih berpita biru itu.

"Duh boss, belum bisa move on juga ni dari squishy kecil?" canda salah satu teman Rey bernama Aldo yang disahuti kekehan meriah dari teman lainnya.

"Syuttt, ga boleh berisik dirumah tetangga," kata lelaki itu lalu meletakkan jari telunjuknya dibibir sembari mengedipkan mata kearah rekannya.

"Oalah Rey ngelihatin lo tu! arah jam sembilan!" heboh Aldin kembali setelah berhasil mengambil beberapa foto Rafa. Kali ini Vely menatap sinis ketika pandangannya bertemu dengan Rey. Aldin ikut mengalihkan padangannya kearah tatapan Vely.

"Apaan deh pake acara bawa bucket segala," gumam Aldin.

"Udahlah, jangan bahas dia!" ujar Vely.

"Hehe,"

"Panggilan kepada kedua tim untuk memasukki lapangan sekarang karena pertandingan akan segera dimulai," ucap salah satu anggota OSIS yang bertugas saat itu.

Rafa juga Rey memasukki lapangan dengan tatapan dingin. Suasana sekitar jadi ikut-ikutan terasa mencengkram ketika mereka berjalan ketengah lapangan. Rey dengan tampang menantang, dan Rafa dengan tampang datarnya. Sungguh perpaduan yang tidak cocok.

RAZBLIUTOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang