Sindiran terhadap Tuhan

36 3 0
                                    

Oleh : Cambang Makarukka

Saat pertama ku basuh raga ini tentang paham terhadap Tuhan, pertanyaan selalu muncul, kenapa manusia harus bertuhan?
Bukankah kita hidup dengan tenaga dan akal fikiran kita masing-masing?
Seandainya semua ini adalah ilusi, apakah kita masi menyembah ilahi?
Itu yang selalu muncul dalam fikiranku.

Di setiap sore aku selalu termenung dan setiap kedipan mata ini selalu terngiang akan zat yang tak ternilai harganya (Cinta).
Apakah aku masih pantas disebut manusia jika tak bertuhan?
Apakah kita semua yakin dengan seluruh metode keimanan yang selama ini kita anut?
Kembali ku hisap karet ku !! Husfff. Melayang-layang asap membumbung di kepalaku, dan hatiku masi saja kacau.

Bertahun-tahun aku melakukan hal yang menurutku ini yang di kehendaki Tuhan.
Aku selalu menghargai proses.
Aku selalu berharap dan meminta kepadanya, Tapi saat ini seakan aku jatuh kejurang kegagalan.
Dan aku merasa bahwa Tuhan hanya melihatku, memperhatikanku, tapi tak peduli dengan apa yang ku alami saat ini, seakan aku berjuang tanpa ada hasil yang akan kugapai.

Aku sering mendengar kata-kata bahwa Tuhan adalah dalang dari segalanya, mungkinkah kehidupanku ini adalah permainan Tuhan.
Aku selalu berusaha saat Tuhan mengatakan semua sudah diatur dan tidak ada yang tidak mungkin, maka aku selalu berusaha agar kugapai apa yang kucari, tapi apakah Tuhan selalu membatalkan segalanya, apa mungkin Tuhan punya rencana di balik ini, tapi aku sudah bosan, lelah dengan semua ini.

Maafkan aku Tuhan jika semua kesalahanku membuat semuanya sulit untuk aku wujudkan.

PINRANG,   26 JANUARI 2019

"Isi Hatiku"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang