Special for (late) birthday of Kim Doyoung
.
"Kau serius? Ini sudah jam sebelas malam, Jung!"
Jung Jaehyun meretaskan senyum (senyum pertamanya dalam satu hari menjemukan ini) seraya merapatkan ponsel pada telinga. Punggungnya lantas ia bawa bersandar pada kursi lebar yang ia duduki, memutarnya agar dapat melihat pemandangan Kota Seoul malam hari yang penuh bintik cahaya warna-warni, kemudian berganti menatap refleksi samar dirinya yang terpantul dari jendela persegi lebar.
Ah, berantakan sekali. Untung tetap tampan.
"Yah, bagaimana lagi," ucapnya, masih disertai oleh senyum tipis. "Besok adalah pertemuan penting. Aku harus memastikan segala yang akan ditampilkan besok sempurna."
Terdengar suara rengekan lucu dari seberang sambungan. Jaehyun seketika merasakan sudut bibirnya semakin tertarik ke atas, mengangkat pipinya hingga menyempitkan pandangan.
"Tapi kau juga harus cepat pulang~ ini sudah hampir tengah malam."
Demi kerang ajaib.
Mendengar suara merajuk Doyoung benar-benar membuatnya ingin mengabaikan segala tetek-bengek pekerjaan dan pulang detik ini juga, ingin cepat-cepat bertemu dengan kekasih manisnya itu dan merengkuhnya hingga pagi menjelang.
"Sebentar lagi, sayang."
Jaehyun tidak mendapat balasan, namun ia yakin saat ini Doyoung tengah mengerucutkan bibir seraya berguling di atas tempat tidur.
Ck, pasti menggemaskan.
"Baiklah kalau begitu," Jaehyun mengubah posisi ponsel, menjepitnya di antara telinga dan bahu sementara tangannya bergerak untuk menutup laptop yang masih menyala. "Tunggu aku, dalam waktu sepuluh menit aku akan tiba di rumah." Satu senyum mengakhiri kalimatnya.
Suara pekikan keras sempat membuat Jaehyun terlonjak dan menulikan pnedengarannya sesaat, namun detik berikutnya ia terkekeh. "Kau segitu tidak sabarnya untuk bertemu denganku?"
"Tentu saja!" Doyoung buru-buru menyahut. "Aku sudah jauh-jauh datang dari Guri, dan kau malah berkencan dengan pekerjaanmu itu."
Ya. Kim Doyoung dan Jung Jaehyun memang tengah menjalani hubungan jarak jauh. Doyoung bekerja sebagai seorang kepala bidang keuangan suatu perusahaan di Guri, sementara Jaehyun mengemban tugas sebagai CMO di perusahaan ternama di Kota Seoul. Intensitas pertemuan mereka terhitung sangat sedikit, hanya lewat perantara bernama internet-lah keduanya dapat berkomunikasi.
Dan kebetulan, Kim Doyoung mendapat libur dari atasannya selama tiga hari. Lelaki itu memanfaatkannya dengan berkunjung ke Seoul dan menginap di apartemen sang kekasih.
"Bereskan barang-barangmu dan cepat pulang, Jae."
Jaehyun kembali menyuarakan tawa. "Oke, oke. Aku pulang sekarang."
"Yaa, cepatlah sebelum aku tertidur duluan," Doyoung membalas, disusul oleh suara kuapan panjang. "Sampai jumpa."
"Sampai jumpa di rumah, sayangku." Kemudian Jaehyun memutuskan panggilan. Ia menyempatkan diri untuk mengecup layar sebelum memasukkan ponsel ke saku celananya.
Tanpa menghabiskan waktu lebih banyak lagi, Jaehyun segera merapikan barang-barang miliknya yang masih berceceran di atas meja. Mengisi tas dengan laptop, buku catatan, bundelan berkas penting, juga—
—kotak beludru merah yang terletak di laci meja kerjanya.
Jaehyun terdiam sejenak. Memandang kotak yang saat ini berada di tangan kanannya dengan sendu, sebelum membawanya pada bibir dan mengecup permukaannya lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flaw of the Perfect || jaedo
Fanfiction"Nothing's perfect, our relationship is not perfect. But those flaws, is what makes it so damn beautiful." collection of Jaedo oneshot fic with various genre ✨