Fun-facts/Hidden-plots

20K 1.3K 153
                                    

(ini lebih mirip author's note super panjang sih, makanya dipisahin jadi chapter sendiri)

1. IDGAF saya buat tahun 2015 dalam waktu 8 hari karena saya rush, dan banyak perubahan baik dari karakteristik, latar belakang, sampai detail-detail minor untuk mengisi deskripsi. Tiap perubahan ternyata membuat komentar yang ada di paragraf tersebut hilang, tapi tetap tersimpan di comment section secara keseluruhan. Makanya saya sedih kehilangan komen berharga kalian. Kalau senggang, tolong ketik beberapa kata. Saya suka bacanya.

2. Masih ada sekuel setelah ini, tapi saya belum menemukan cover baru yang pas (dan mungkin judul lain karena 'I Don't Give Two Fucks' sounds somewhat off). Kalau kalian ada rekomen foto/cover dan judul, silakan share. Otherwise, saya nggak akan republish dulu sekuelnya hahah.

3. Karena saya nggak punya beta-reader, kalau ada typo tolong beri tahu. Terima kasih.

4. Truth or Dare? : implikasi kalau Ren anak tunggal dengan single-parent, yaitu sang ayah. Mereka jarang ketemu atau interaksi, selain lewat nominal di akun bank yang nggak pernah berhenti ngalir. Ren dkk jarang mabuk, tapi sekalinya minum, nggak pakai dikontrol. Rata-rata umur mereka masih 17 (jangan ditiru).

5. Confrontation : implikasi Ren itu seorang androgyny; sisi maskulin dia berguna untuk menggaet cewek.

6. The Game is On! : Dewa punya kepribadian busuk (untung Ren gak peka). Bisa masak lantaran sang ibu nggak bisa, tapi yang simpel (macam sayur tumis, lauk goreng, dst.) dan nggak makan waktu. Ren kagum karena dia jarang nyantap masakan rumah, lebih sering pesan take-out atau kalau ayahnya kebetulan pulang, mereka manggil chef restoran untuk datang.

7. Not so Fast : implikasi Ren punya mental disorder. Belum terdefinisi apa, walau Dewa bilang dia kepribadian ganda, psiko, maso, PTSD, dan lainnya. Ren 1 dan Ren 2 punya personality berbeda, tapi Ren 2 selalu keluar di kondisi ekstrim dimana Ren 1 pengen kabur dari kenyataan. Normal-Ren adalah manifestasi dari keduanya.

8. Another Confession : Dewa itu shitty. Nggak bener ngehakimi orang dengan mental disorder tanpa berusaha memahami alasan tindakan mereka itu apa. 

9. The Acts : baik Dewa maupun Ren itu impulsif (dan idiot, dalam konteks berbeda). Implikasi kalau Dewa lebih bejat moralnya ketimbang Ren. Selama ini si pirang cuma 'meniru' dari apa yang Bram cs lakukan (minus tontonan porno). Di poin ini, mereka jadian masih atas dasar nikmat physical dan rasa penasaran.

10. The Plan : mengindikasi dulu Ren itu invisible, dan nganggap sekolah cuma formalitas yang diatur ayahnya. Direkrut Bram pas lihat dia bisa berguna. Sementara Wanda sebenernya kutu buku. Direkrut Bram lantaran tertarik sama omongan nyablak dia (pengaruh Dewa) dan sisi kreatifnya menciptakan umpatan (tidak untuk ditiru).

11. The So-Called Date : Dewa anak micin. Ren = Rapuh.

12. How to Train Your Date : yang ngajarin Dewa karate itu Andira, tapi cowok itu berhenti pas SMP lantaran bosan udah sampai sabuk hitam. Akhirnya dia pindah aliran ke aerobik+yoga. Mereka deket lantaran Andira yatim-piatu dan Dewa sering datang menemaninya di rumah atau dojo. Di chapter ini Dewa sebenarnya udah bener-bener care (walau cuma 30%) ke Ren, tapi berhubung dia gak pernah tahu kayak apa rasanya peduli ke orang, dia jadi nggak begitu yakin ke diri sendiri.

13. Not a Chance : Bram itu brengsek, tapi emang dia yang paling kuat dan gila di antara geng mereka sih. Andira juga rada sociopath, tapi nggak separah sepupunya. 

14. Involvement : Dalam keluarga besar Dewa, tumbuh beberapa sociopath, narcissistist, megalomaniac, dan psikopat. Saking sedikitnya rasa kemanusiaan yang ada, mereka jarang mengasosiasikan diri sebagai 'orang normal'.

15. Playing Around : prosentase kemurnian 'suka' Dewa ke Ren sudah diatas 60%. Sementara Andira ke Wanda sekitar 50. Pun begitu, nggak ada diantara mereka berempat yang 100% yakin atas apa yang mereka rasakan-_-

16. Welcome Back : Bram harus menjalani operasi lantaran cedera di otak dan mengalami koma (did he deserve it, though, that's the real question here).

17. It's You : Dewa. Fucked up. Big time. Dan Ren antara sengaja atau tidak sudah membuat Dewa trauma dengan homicide attempt yang dia lakukan (salahkan Ren 2).

18. Always You : Ren dioperasi dan tidur dibawah anestesi selama 3 hari. Selama itu pula Dewa kayak mayat hidup. Ren secara nggak langsung punya kontrol atas Dewa, sekarang. Tapi perasaan dua cowok itu sudah setara. Hubungan mereka bisa belok ke arah toxic kalau nggak diawasi pihak ketiga.

19. Sumber referensi cerita ini 100% Google dengan akurasi 91%.

I Don't Give a Fuck [in ed.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang